***
"Iya, kalau begitu hati-hati. Aku tidak ingin mendengar berita bahwa kamu terluka lagi."
Yang lebih kecil tersenyum menghela. Kekasihnya memang yang paling dapat membuatnya melayang-layang. Ucapannya boleh halus, asal hanya padanya seorang.
Hwang Yong Gwang tidak ingin berbagi.
Pemuda dengan gelar Ksatria berjulukan Wian Gishi itu tengah bersiap untuk menjalankan tugasnya. Dirinya baru mendapat perintah untuk mengamankan para bandit yang beberapa hari ini membuat resah.
*Bandit dalam KBBI berarti tokoh jahat dalam sebuah drama.
Sebagai seorang Ksatria yang baik dan bertanggung jawab, Yong Gwang tentu tidak dapat menunda perintah itu meskipun dirinya masih ingin tinggal bersama sang terkasih.
Tugas tetaplah tugas - Hwang Yong Gwang.
"Kalau begitu aku pergi." pamitnya lagi.
Yang lebih besar mengangguk pelan, seraya membantu yang lebih kecil untuk menaiki kuda putihnya. Kedua tangan kekar itu dengan telaten memeriksa setiap sudut inci sang terkasih untuk memastikan bahwa semua sudah siap.
"Sampai jumpa, Hyu Ga Hyung." Yong Gwang melambai sembari berlalu menjauh. Meninggalkan kekasihnya sendirian di depan gubuk kecil bernama rumah.
Yang dipanggil Hyu Ga pun balas melambai. Tangannya bergerak sedikit cepat di atas udara. Seolah mengatakan kepada kekasihnya untuk semangat menjalankan tugas.
Mereka, Hwang Yong Gwang dan Seon Hyu Ga. Dua insan yang sudah menjalin kasih sejak dua tahun terakhir. Hubungan keduanya berjalan dengan baik, belum pernah keduanya terlibat masalah apalagi sampai bertengkar.
Hmm, mungkin... suatu saat nanti.
Yong Gwang yang selalu dapat membagi waktunya, memberikan perhatian-perhatian kecil untuk kekasih meskipun keduanya dipisahkan oleh status. Hyu Ga yang selalu percaya dan mampu mengerti keadaan dengan baik.
Keduanya memang cocok untuk saling melengkapi.
Setiap hari, Hyu Ga sempatkan untuk membuat bekal makanan kemudian ia kirim ke Kerajaan. Setiap itu pula, Yong Gwang akan selalu menemuinya sembari berucap kasih.
Para prajurit Kerajaan bahkan sudah terlampau hapal kapan Hyu Ga akan mengantarkan bekal. Mungkin karena memang sudah sering, sebenarnya lebih cocok disebut selalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] THE MIHTOLLAN : Beginning - NOMIN
Fantasy[NOMIN] • [KINGDOM] "Awal kita memang tidak baik, tapi aku selalu berharap semoga semesta memihak cinta kita" . . Mereka, dua insan yang cintanya melanggar sumpah turunan. Perasaan dan masa depan dipertaruhkan demi bersatunya cinta terlarang ini. Du...