"Ara itu lucu, makanya Gio suka."
"Gio itu baik makanya Ara juga suka."
***
"Bareng terus sampai tua ya, Ra.?"
"Iya Ara janji gak bakal ninggalin Gio dalam hal apapun."
"Iya, Gio juga janji akan selalu ada buat Ara sampai kapanpun."
"Ara sayang bang...
"Bersamamu adalah tujuanku dan jatuh cinta padamu adalah salah satu rencanaku"
***
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Pagi ini suasana kota Jakarta lumayan cerah. Suara kicauan burung bersautan satu persatu dengan yang lainnya. Ara sedang mengikat tali sepatunya di depan teras rumah, sambil menunggu Gio untuk menjemputnya.
Drrrttt suara ponsel berdering.
"Hallo cantikku, kamu udah siap belum?"
"Gio, Ara udah siap, ini aku udah di depan" ucapnya antusias.
"Oke kamu tunggu bentar ya sayang, ini aku otw,"
"Iya Gio, kamu hati hati ya."
"Iya cantik."
Pagi pukul 06.00 Ara dan Gio semalam janjian untuk jogging keliling komplek perumahan Ara. Kini, Ara sedang menunggu kedatangan Gio. Jarak rumah Gio dan Ara tidak terlalu jauh hanya memakan waktu 10 menit saja.
Tak selang lama kini Gio sudah sampai di depan rumah Ara, dan yang punya rumah sudah kegirangan di samperin sama kekasihnya.
"Sekarang?" tanya Gio pada Ara.
"Iya lah masa besok," ucapnya menggemaskan.
Gio tertawa. "Bentar ya aku parkir motor dulu,"
"Iya Gio."
Usai memarkir motornya kini mereka tengah lari kecil mengelilingi kompleks, tak jarang mereka melakukan hal kaya begini di waktu libur mereka.
Karena rumah mereka dekat mereka selalu bersama entah kapan pun itu. Sehari tidak bertemu Ara akan merengek mengatakan kangen karena belum jumpa.
"Aku maunya jalan aja, lagi nggak pengen lari." ucap Ara memberitahu.
"Iya udah jalan jalan aja"
"Nanti kita beli bubur di seberang sana yang deket taman itu ya, soalnya Ara lagi pengen bubur,"
"Boleh, aku juga pengen" ujar Gio semangat.
Ara berjalan sambil sesekali melirik ke wajah Gio yang tiap hari tambah tampan.
Di amati dari rambut turun ke mata dan di amati seluruh permukaan wajah Gio.
Sempurna, batin Ara.
"Rambut kamu udah panjang, nanti potong gih biar tambah ganteng"
"Masa sih, padahal satu bulan lalu baru aja aku potong rambut" jawabnya sambil merapikan ranbutnya.
