"Lagi pada ngapain?" Tanya Taina kepada gerombolan orang yang sedang mengintip ke dalam kamar milik Ryuki.
"Syuuut." Tanpa ada suara mereka mengisyaratkan agar tidak berisik, mereka Rio, Ryuki, Nana, Alice, dan Dendy.
Dengan perasaan heran, Taina dan lulu mendekat untuk ikut mengintip apa yang ada di dalam kamar Ryuki.
Terlihat seseorang yang sedang mencari sesuatu didalam kamar itu, entah apa.
"Kenapa gak samperin?" Tanya Lulu berbisik, Ryuki menggeleng ikut bingung.
Tak lama maling itu keluar lewat jendela kamar.
"KEJAAAARR" Teriak Dendy, dengan cepat mereka keluar rumah untuk mengejar maling yang sudah pergi menggunakan motor.
Ryuki berlari dengan cepat, begitu pun dengan Dendy dan Rio. Sedangkan Nana dia menyiapkan motor nya untuk digunakan.
"Rio naik!" Suruh Nana, lalu Rio menaiki motor yang dikendarai Nana.
Motor mereka melewati Ryuki dan Dendy yang sedang berlari.
"Ishh licik." Gumam Ryuki sambil terengah-engah.
Melihat ada seorang anak yang sedang duduk di kursi taman, dengan sepeda yang ia tidurkan di sisi jalan membuat Ryuki menghampiri nya.
"Aku boleh pinjem? Mau tangkap maling." Ucap Ryuki, mendengar ucapan Ryuki anak laki-laki itu diam sambil berpikir.
"Boleh deh, jangan lama-lama ya."
Lalu Ryuki langsung menaiki sepeda berwarna hitam itu.
"RYUKIIIII"
"RYUKII, BERENTII." Teriak Dendy yang terengah-engah karena kelelahan, Ryuki yang terpaksa harus berhenti dan memutar balikan sepedanya.
"Apa?"
"Aku ikut." Jawab Dendy, namun Ryuki tak yakin.
"Kamu mau naik dimana? Disini?" Tanya Ryuki lagi, sambil menunjukk ke tempat boncengan untuk berdiri.
"Iyaa."
*
"Cepet banget motornya." Ucap Rio yang masih memantau.
Karena jalan perumahan itu cukup sepi, jadi tak heran jika motor maling itu ngebut sepuasnya dijalanan.
"Dreett... Dreett..."
"Yah, yah jangan sampe mati lagi nih." Ucap Nana, motornya tiba-tiba berhenti seketika membuat kedua lelaki itu kebingungan
"Mogok?" Tanya Rio.
"Iya kayaknya." Jawab Nana lalu mereka turun dari motor untuk mengeceknya.
*
Ryuki masih mengayuh sepedanya dengan cepat, walau sedikit sulit karena ukuran sepedanya yang kecil, dan ada Dendy yang berdiri di belakang nya, membuat Ryuki perlu mengeluarkan tenaga lebih untuk menggunakan nya.
"Ehh itu kenapa tuh." Ucap Dendy ketika melihat Nana dan Rio yang berdiri di pinggir jalan.
"Hahaha, bye bye." Ledek Ryuki ketika melewati mereka berdua, dibarengi dengan gelak tawa Dendy.
"Ngebut Ryuki, nanti keburu ilang tuh." Suruh Dendy.
Walaupun malas mengikuti perintah dari Dendy, Ryuki tetap harus melakukan nya, karena untuk menangkap maling itu.
Setelah sepeda itu tepat dibelakang motor sangat maling, namun Ryuki tak bisa menyusul motor itu.
"HEH BERENTIII, WOOII"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini Cerita Ggs?
Teen Fiction"Ternyata gini ya rasanya dikenal banyak orang. " "JIAKH JIAKHH YAMATE KUDA MALU." Notes: cerita ini not real atau tidak ada unsur kisah nyata. Penulis hanya terinspirasi dari tim atlet surfing Indonesia.