Seharusnya, seharusnya jaemin menyadari dari awal, kini ia hanya bisa meringis sembari merenung.hatinya terluka sangat terlukaJeno di belakang hanya bisa melihat punggung sang kekasih, ia paham sangat paham,lelaki itu pasti sangat sakit hati setelah mengetahui semuanya,Jeno tak bisa berbuat apa-apa, ia hanya menunduk dan menyesali segalanya yang kacau balau
"Maaf" Satu kata yang hanya bisa Jeno ucapkan ia tak ingin membuat jaemin terluka untuk kesekian kalinya
Mata indah itu berlinang air mata, sudah lama ia menahannya agar tak turun, namun apalah daya kristal bening itu malah keluar dari tempatnya, bibir manis di gigit sangat keras agar tidak mengeluarkan suara
Jeno menghampiri dan berusaha menyentuhnya, namun di tolak mentah-mentah jaemin tidak sudi di pegang oleh jeno, lelaki itu masih setia membelakangi jeno, pria itu hanya bisa menghela nafas
"Maafkan aku jaemin" Ungkap Jeno lagi
"Sejak kapan? "Tanya jaemin masih enggan menbalikan badannyaMata Jeno yang menatap punggung jaemin dan kembali menjawab dengan jujur
" Tiga bulan lalu"
Sekali lagi dada jaemin bagai di tikam dengan pisau berkali-kali, tiga bulan lalu ia dan Jeno masih merayakan hari special mereka yang sudah beranjak lima tahun, Jeno masih menatap jaemin yang perlahan berdiri dengan bahu yang bergerak menahan tangis, menahan isakan agar tak lepas melalang buana
Wajah indahnya merah padam, matanya bengkak dengan masih mengeluarkan air mata"Aku mencintainya, jaemin" Jujur Jeno lagi, jaemin menarik nafasnya berat, sahabatnya renjun mengkhianati nya sosok sahabat yang selalu mendukungnya kini justru menjadi sosok penghancur hidupnya, apalagi dengan kenyataan dia sedang mengandung anak Jeno
Jaemin berbalik dan menatap nyalang ke arah Jeno beserta senyum pahitnya, Jeno merasa hatinya teriris, wajah cantik itu kini terlihat menyedihkan karena dirinya
Ingin sekali ia menghapus air mata itu"Tidak apa, tidak apa"jaemin bersuara dengan terbata-bata
Jeno bangkit ia berjalan ke arah jaemin" Jaemin aku"
"Mulai sekarang kita tidak ada hubungan apa-apa lagi, jadi kumohon pergi" Ucap jaemin
Jeno memeluk jaemin dengan erat, jaemin berusaha melepaskannya namun pelukan itu sangat kuat
"Selamat sebentar lagi kamu akan menjadi ayah jen" Ucap jaemin di selingkuh is akan pelan
Pelukan itupun terlepas
"Oh aku akan menjadi paman sebentar lagi" Jeno kembali merasakan sakit di hatinya saat melihat jaemin yang kembali menahan isakannya"Pergilah dari rumah ku jen, berbahagialah dengan sahabatku renjun, jangan pernah sakiti dia seperti apa yang kamu lakukan padaku"ucap jaemin
" Maafkan aku jaemin"lirih Jeno lalu berjalan keluar dari rumah jaemin
Sepeninggal Jeno jaemin kembali mendudukan dirinya di lantai
Isakan yang sempat ia tahan kini keluar"I know I'm the only one, hanya aku yang tersakiti"ungkap jaemin lalu menyenderkan punggungnya di tembok
"And i'm not the only one..... In his heart"lalu matanya memandang pilu keluar jendela
Indahnya kepedihan di bawah kerlap kerlip lampuEnd
Udah lama nulisnya tapi baru di up serentak karena biar gak malu banget kalau ceritanya jelekಥ‿ಥ