SEMBILAN BELAS

2.2K 275 27
                                    

Seokmin POV

Sejujurnya, tidak ada yang tahu apa yang terjadi selanjutnya dan kau harus menghadapinya meskipun kau tidak siap. Tapi mungkin bagi beberapa orang, ehem maksudku werewolf, khususnya mereka yang memiliki kemampuan melihat masa depan, pasti memiliki persiapan yang lebih matang dan rapi. Menentang apa yang seharusnya terjadi itu dilarang bukan? Karena sama saja kau menentang takdir. Ketika kau mendapat penglihatan bahwa kau akan mati karena racun, kau akan tetap memakan racun itu atau kau memilih untuk menghindarinya? Pasti opsi kedua bukan? Tapi hal itu tidak berlaku untuk ayahku.

Ayahku bisa melihat masa depan tetapi sayangnya beliau tidak bisa melihat apa yang akan terjadi padanya malam itu. Tapi mungkin itulah kekuatan Yang Maha Esa. Diberi kelebihan namun tetap tidak mengetahui kapan dan bagaimana kita meninggalkan dunia ini.

Aku masih ingat bagaimana Jihoon hyung langsung memanggil seluruh pelayan istana untuk berlutut di hadapannya pada malam setelah pemakaman ayah. Marah, sedih, tak percaya, dan kecewa, semuanya berkumpul menjadi satu ketika Jihoon hyung menatap seluruh pelayan istana malam itu. Bahkan ia tak segan menendang beberapa pelayan yang tak menjawab pertanyaannya, tak peduli laki-laki ataupun perempuan.

"Lebih baik kalian mengakui perbuatan kalian atau ku bunuh kalian semua"

Jihoon hyung itu seorang omega, tapi dia Strong Omega dengan aura appa yang memiliki gelar Alpharor. Belum lagi, Jihoon hyung langsung menunjukku untuk jadi algojo malam itu. Jadi tentu saja aku bersiap di sebelahnya dengan panah beracun yang dibuatkan oleh Chan. Jika kalian bertanya aku marah, iya tentu saja. Bahkan yang ada di pikiranku saat itu adalah menghabisi bajingan yang membunuh ayahku tapi adanya Jihoon hyung yang amarahnya meledak membuatku sedikit sadar dan bisa menggunakan akal sehatku dengan baik. Kejadian itu sudah beberapa tahun lalu tapi sampai sekarang aku masih mengingat dengan jelas bagaimana Jihoon hyung menahan tangisnya, meluapkan seluruh amarahnya, bahkan terduduk lemas di pengadilan saat hakim memberikan putusan. Jihoon hyung itu baik, dia bahkan merawat keluarga pelayan yang telah membunuh appa hingga pelayan itu bebas. Bahkan masih tetap memberinya pekerjaan sebagai pelayan di cafe milik temannya. Sebenarnya Jihoon hyung ingin pelayan itu kembali ke rumah tapi eomma menentangnya. Meskipun kami semua tahu bahwa pelayan itu hanya disuruh oleh orang lain.

Aku benar-benar tak ingin Jihoon hyung, eomma, atau Chan kembali bersedih. Sudah cukup sekali saja saat kami kehilangan appa. Aku memang anak kedua tapi aku adalah alpha. Sudah menjadi tugasku untuk melindungi dua omega dan satu alpha kecil di keluarga kami. Aku juga berusaha menjaga mereka tetap dalam keadaan yang baik dengan aura positif yang terus memancar dan senyum cerah di wajah mereka. Itu bahkan lebih berharga dari apapun di dunia ini. Tugasku bertambah ketika aku bertemu- ah tidak. Lebih tepatnya melihat Jisoo hyung. Joshua Jisoo Hong.

Aku sempat mengikuti ekstrakulikuler yang sama dengan Jihoon hyung, musik dan paduan suara. Hari itu Jihoon hyung bilang ia meninggalkan kertas notnya di atas piano di ruang musik dan meminta tolong padaku untuk mengambilnya. Jihoon hyung bilang itu lagu yang akan dibawakan pada acara pentas seni sekolah akhir tahun dan ia belum selesai mengerjakannya. Aku pulang telat karena harus mengerjakan tugas piket kelas, sehingga Jihoon hyung yang saat itu sudah di rumah meminta tolong padaku dan mengatakan akan membelikan pizza ketika aku di rumah. Everyone loves pizza so do I.

Ketika sampai di depan ruang musik, aku mendengar seseorang bernyanyi diiringi suara gitar. Suaranya sangat manis, aku juga bisa mencium aroma beri yang semanis suaranya. Aku mencoba mengintip dari pintu yang terbuka lebar, sepertinya ia masih fokus pada nyanyiannya. Tapi dia sangat tampan dan manis secara bersamaan.

 Tapi dia sangat tampan dan manis secara bersamaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BONDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang