⚠️WARNING⚠️
Cerita ini mengandung banyak adegan kekerasan, kata-kata kasar dan lain sebagainya.
•
••
•••
"Ayah ayah lihat ini. Bella mendapatkan nilai terbaik di kelas" ucap anak perempuan berumur 7 tahun tersebut sambil berlari mengejar sang ayah yang sedang menggandeng wanita cantik dan sexy yang ada di sebelahnya.
Tante Luna.
Lelaki yang dipanggil Ayah tersebut hanya melihat anak perempuan nya dengan malas sambil berkata "Kerja bagus, sekarang pergilah. Mengganggu saja" setelah itu memilih pergi meninggalkan Bella sendirian dengan rasa kecewa yang sangat besar kepada sang ayah
•
•
•"Ri-richard kau boleh menyiksaku, bahkan membunuhku jika kau mau. Tapi aku mohon jangan pernah menyakiti atau menyiksa Bella" ucap seorang wanita yang sedang menangis di kaki pria yang menggunakan jaz hitam tersebut. Memohon untuk keselamatan sang buah hati
"Aku muak melihat wajah mu dan anakmu itu"
"T-tapi dia juga anakmu.."
"Dan aku sangat membenci fakta itu, Clara" sambil tersenyum remeh kepada wanita yang sedang memeluk dan memohon di kakinya. "Menjauhlah, kau mengotori celana dan sepatuku wanita bodoh" kemudian menendang perut wanita tersebut cukup kuat.
Tanpa mereka sadari obrolan dan kejadian tersebut disaksikan seorang anak perempuan yang sedang bersembunyi di balik guci besar di dekat pintu kamar yang terbuka lebar tersebut, sambil meremas boneka tupai nya sangat kuat agar tangisnya tidak terdengar saat melihat ibunya diperlakukan seperti itu, oleh ayahnya sendiri.
'apa ayah sangat membenciku?'
Tidak lama Ayahnya keluar dari kamar dan langsung turun ke lantai bawah seperti tidak terjadi apa-apa
"Maaf sayang telah membuatmu menunggu lama" ucap sang ayah kepada wanita yang selama ini Bella tau sebagai Tante Luna. Kekasih ayahnya, ya wanita itu sendiri yang memperkenalkan diri sebagai kekasih ayahnya kepada Bella langsung.
Kemudian anak perempuan tersebut memberanikan diri masuk kedalam kamar orang tuanya "Ibu…" anak tadi masih melihat sang ibu meringkuk dan menangis di lantai kamar yang dingin itu.
Wanita yang sedari tadi menangis dan menahan rasa sakit diperutnya dan di sekujur tubuhnya di kaget kan dengan suara lembut anaknya dan dengan cepat menghapus air matanya, ia tak mau melihatkan kesedihannya "Bella.. belum tidur sayang?" Ia mencoba duduk dengan menahan rasa sakit yang luar biasa diperutnya
"Ibu baik-baik saja?" Tanya gadis tersebut sambil duduk di hadapan ibunya "ibu terlihat sangat pucat, apa ibu sakit? yang mana bagian yang sakit bu?" Tanya anak itu seperti tidak tau apa yang terjadi pada ibu nya.
"Ibu baik-baik saja sayang, anak ibu yang cantik kenapa belum tidur? Bukannya besok Bella harus sekolah nak" Clara mencoba mengalihkan obrolan kepada anak semata wayangnya tersebut
"Aku tadi mendengar suara ayah dan ibu. Jadi aku terbangun"
"Maaf kan ayah dan ibu ya nak, ayo sekarang kita kembali tidur" kemudian Clara menggandeng Bella kembali ke kamarnya.
•
•
•
•"Dasar kau wanita murahan, tidak tau diuntung. Berani-beraninya kau menggunakan uang ku untuk membelikan mainan tidak berguna untuk anak mu itu" Ucap Richard sambil terus melayangkan ikat pinggangnya ke tubuh wanita yang saat ini sudah meringkuk di pojok kamar yang sangat besar itu
"M-maaf kan aku, aku hanya membelikan ia mainan agar ia tidak bosan Richard"
"Aku tidak peduli dengan anak sialan itu" Kemudian Richard menyeret Clara keluar kamar, dan menuju rumah kecil yang berada di taman belakang rumah yang sangat luas tersebut tidak mempedulikan Clara yang yang kesulitan berjalan.
Di dalam ruangan yang pengap dan kecil itu Richard kembali memukuli Clara tanpa ampun, kali ini ia memukul wanita cantik itu dengan balok kayu membuat darah Clara sudah berceceran dimana-mana, terlalu banyak darah yang keluar Clara pun sudah tidak sadarkan diri. Kemudian Luna masuk kedalam ruangan tersebut dengan santainya "Kau tidak membunuhnya sekalian sayang? Biar kita bisa secepatnya menikah. Kemudian membuang anak perempuan sialan itu?"
"Anak sialan itu biar jadi urusan ku sayang, malam ini mari kita akhiri jalang ini terlebih dahulu" Richard berjalan kearah Clara yang sudah mulai kehilangan kesadaran.
"Ada yang ingin kau sampaikan sebelum pergi?" Ucap Richard sambil berjongkok didekat Clara
"Be-lla, Bella. Ibu mencintaimu" Clara yang sudah tidak yakin bisa bertahan hidup, hanya bisa mengatakan ia sangat mencintai putri nya tersebut
"Kata-kata terakhir yang sangat menjijikan"
kemudian terdengar suara tembakan sebanyak 3x dari ruangan tersebut.
Dan lagi… Tanpa sepengetahuan Richard dan Luna ada seorang anak perempuan yang sedang mengintip dari balik jendela. Melihat langsung bagaimana sang ayah memukuli ibunya tanpa ampun dan di akhiri dengan suara tembakan, Bella yang melihat secara langsung darah sang ibu yang muncrat didepan matanya walau terhalang kaca kusam itu hanya bisa kembali menahan tangisnya.
Apa yang harus Bella lakukan setelah ini? Ibunya merupakan satu-satunya orang yang sangat Bella sayangi di dunia ini. Dan bagaimana caranya ia bertahan hidup dengan ayahnya yang sangat kejam ini? Apa ia akan segera menyusul ibunya? Dan Mati ditangan sang ayah?
Ia tidak bisa meminta tolong kepada siapa pun di rumah besar ini, semua pelayan rumah ini pulang setiap jam 6 sore, dan datang lagi setiap jam 5 pagi.
Dan Bagaimana Bella kecil bisa berada disana tanpa sepengetahuan sang ayah? Ibu Bella membuatkan kandang kelinci secara diam-diam tepat dibelakang rumah kecil tersebut. Malam itu Kebetulan Bella sedang melihat-lihat kelinci peliharaan nya. Dan melihat sang ibu diseret oleh sang ayah masuk kedalam rumah kecil tersebut. Atau sebut saja gubuk sialan ini. Dan melihat semuanya.
To be Continued.....
•
•Gimana? Terlalu extream g ini ceritanya? Kalau terlalu extream aku unpublist :(