Bab 2

0 1 0
                                    

Clarissa turun dari angkot yang setiap hari membantunya pergi dan pulang sekolah. Ini masih cukup pagi untuk sampai di sekolah. Namun tidak heran jika itu Clarissa Renatta. Seorang gadis cantik, manis, baik dan juga pintar yang sangat berwibawa sehingga membuatnya dikagumi satu sekolah.

Meski begitu, tetap saja ada yang tidak suka padanya. Minnie Girls, sekelompok cewek yang tidak suka dengan pencapaian orang lain, lebih tepatnya mereka adalah kelompok orang yang iri hati.

Clarissa melangkahkan kakinya menuju kelas yang masih sepi itu. Ia cukup terkejut melihat Zara yang sudah berada di sana dengan posisi tertidur. Ia berjalan pelan dan mengagetkan Zara. Benar saja, Zara sangat terkejut dengan kehadiran Clarissa yang tiba-tiba.

"Tumben banget lo udah di sekolah jam segini?" Tanya Clarissa sambil menaruh tasnya di atas meja.

"Iya, nih. Terpaksa gue." Jawab Zara masih dengan muka mengantuknya.

"Lah kenapa terpaksa?" Raut wajah Clarissa menunjukkan kebingungan. Bukannya jawaban yang diterimanya melainkan cengiran Zara yang membuat Clarissa semakin bingung.

"Gue mau pinjam PR Mat lo boleh ga? Gue udah kerjain kemarin cuma ga nemu-nemu jawabannya. Jadi gue datang pagi-pagi ke sekolah buat nungguin lo dan supaya ada waktu buat ngerjainnya." Zara berbicara dengan sangat cepat dan tanpa jeda, Clarissa sampai tercengang dibuatnya.

"Zar, cita-cita lo jadi rapper ya? Cepet banget ngomongnya." Ledek Clarissa.

"Ih gue serius, Sa. Boleh ya?" Mohon Zara dengan wajah yang diimut-imutkan.

"Untung sahabat lo ini orangnya baik dan pengertian ya, Zar. Coba kalau ga, udah abis lo dimarahin Bu Geo. Nih." Ucap Clarissa sambil menyerahkan buku PR Matematikanya kepada Zara.

"Idih PD amat, Mbak." Ucap Zara mengejek.

"Setuju, ato ga gue ambil lagi nih buku gue?"

"Iya, iya. Gue setuju Clarissa Renatta yang cantik dan baik hatinya." Ucap Zara sambil mencolek dagu Clarissa.

"Apaan sih." Keduanya tertawa kecil.

Tak lama, kelas mulai terisi penuh. Jam kini menunjukkan pukul 07.50 yang berarti sepuluh menit lagi kelas akan dimulai.

"Eh gue ga sabar banget deh nungguin MOS. Bakal ada berondong yang ganteng ga ya?" Celetuk Zoya, salah satu teman Clarissa yang memang gemar melihat cowok ganteng.

"Semoga aja deh ada." Balas Lily.

Clarissa yang tak sengaja mendengar percakapan itu bergumam, 'boro-boro gue mikir ada yang ganteng apa gak, urusin proposal dan persiapan kegiatannya aja gue udah hampir pingsan.'

Jam pelajaran telah dimulai dan berlalu seperti biasanya. Tak terasa sudah mendekati jam pulang.

"Zar, lo nanti mau ikut gue ke makam bokap gue ga?" Tanya Clarissa sambil berbisik.

"Sorry, Sa. Gue ga bisa hari ini. Mau nemenin nyokap belanja."

"Oh yaudah kalo gitu."

Satu per satu murid mulai keluar dari kelas menyisakan Zara dan Clarissa.

"Sa, maaf ya gue ga bisa ikut." Raut wajah Zara berubah sedih.

"Iya gapapa kok. Lagian bukan hal yang besar juga. Ya udah yuk keluar."

Clarissa dan Zara berjalan menuju gerbang sekolahnya. Namun tiba-tiba ada yang memanggil Clarissa dari belakang dan membuat jalan mereka terhenti.

"Sa, Clarissa." Ternyata itu Mia.

"Kenapa, Mi?" Jawab Clarissa sambil menoleh ke arah Mia.

"Pak Budi tiba-tiba suruh gue panggil lo ke ruangannya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You, Upon the StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang