prolog 1

2.3K 161 12
                                    

.
.
.
.
.
.


"morning cap." sapa Tony yang melihat Steve sedang fokus akan sesuatu.

"hey babe." balas Steve.

"sedang apa?"

"bekerja, kerja keras." ucap Steve.

"kerja keras huh?"

Steve melirik ke arah Tony.

"butuh minum?"

Steve mengangguk dan Tony berjalan kearah dapur untuk mengambilkan Steve minum.

"here." ucap Tony dan memberikan secangkir berisi air untuk Steve.

"thankyou."

"kalo gitu aku akan ke lab."

"baiklah."





"dad!!" teriak seorang anak remaja.

"what?"

"dad, where is mom?"

"ada di lab."

"ok, thankyou dad."

setelah mendengar jawaban, anak remaja itu pergi ke lab untuk menemui ibunya.

Steve sudah biasa dengan anak nya selama 15 tahun sikapnya tidak berubah, hanya saja waktu masih kecil ia lebih lucu. wajar.

author: kalo sekarang ganteng. ea. #authorsukapeter

remaja itu sudah di depan pintu lab.

"mom?" panggil si remaja.

"helloo, mom? are you there?"

sang ibu yang sedang berada didalam lab tak mendengar apapun, ia meminta jarvis untuk mengaktifkan sistem kedap suara untuk ruangan lab karena ia tak ingin diganggu ketika sedang berada di ruang lab.

"um.. Jarvis?"

"ada apa tuan?" sistem menjawab.

"tolong buka pintu lab."

"baik tuan."

pintu lab pun terbuka dan menampilkan seorang ibu dari anak remaja itu yang sedang sibuk dengan layar digital nya

"mom."

"Peter?"

ya, nama anak itu adalah Peter Parker Stark-Rogers, anak dari Steve Rogers dan Tony Stark.

mom? memang benar karena Tony Stark lah yang melahirkan Peter, tanpa ada ibu pengganti atau pun perantara lainnya. Berterimakasih lah dengan Shuri dan sedikit bantuan dari Bruce yang jenius! Mereka bisa membuatkan sebuah rahim buatan yang bisa dibilang lebih baik dari rahim wanita.

"mom, kau pasti terkejut."

"mengapa aku harus terkejut?"

"karena aku bisa membuat drone minii" ucap peter dengan semangatnya.

anak itu memang terkadang terlihat seperti anak 5 tahun, padahal udah 15 tahun.

"benarkah?"

"ya ya ya lihatlah." Peter mengeluarkan sebuah drone yang memang benar benar mini dari saku nya juga alat untuk mengendalikan drone nya.

"ini cukup bagus. bisa diterbangkan?"

"coba saja."

Tony mencoba mengendalikan drone minu buatan Peter dengan alat pengendalinya.

"wah terbang!" ucap Peter.

Tony tersenyum tipis.

*set set bruk
omg idk suaranya drone jatoh gimana😭 set set bruk aja deh ya..

drone terjatuh.

"eee.. mungkin perlu sedikit perbaikan, hehe." ucap Peter dengan nada ngeles nya.

"ya baiklah baiklah, aku akan menyempurnakan ini karena ini bisa membantu untuk misi. good job kid." ucap Tony dan mengelus kepala anaknya.

Tony senang karena bakatnya menurun ke anaknya, walaupun ya.. begitu.

"alright mom, dan jangan mengurung diri disini."

"aku tak pernah mengurung diri disini."

"benarkah? dari jam 10 malam hingga 5 pagi? dan sekarang kau bisa sampai sore disini hanya dengan donut dan kopi." ucap Peter.

"dasar, dia benar benar anakmu Steve." batin Tony.

Tony pernah mengalami kejadian yang sama seperti ini, terasa deja vu.


.
.
.
.
.
.
.

ok everyone, how is it? ini baru prolog ya.

aku niatnya bikin cerita ini tuh kayak singkat aja gitu tp sy gatau juga nanti jadinya singat atau tidak. and semoga suka yaa, jangan lupa vote jugaa.

story of superfamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang