05

5.1K 700 40
                                    

-Selama perjalanan berlangsung mungkin akan ditemukan beberapa kendala seperti typo, jadi Raa harap maklum🤗

Happy reading~~


"SUNOO!"

BUG!!

Kebas. Itu yang dirasakan Sunghoon saat tangannya terkena pukulan dari tongkat bisball Tn. Kim. Pukulannya tidak main main, seperti mengerahkan seluruh kekuatan disana.

Sunoo yang tidak merasakan sakit karena pukulan membuka matanya, dan total menetap bingung Sunghoon yang mengungkung tubuhnya.

"Sunghoon?" Tn. Kim panik. "Kau kenapa disini?"

Sunoo yang sudah merasa lemas memilih untuk diam saja. Ia tidak boleh pingsan, ia harus kuat. Kalau ia tidak sadarkan diri di saat seperti ini, siapa yang akan membantunya?

Sunghoon berdiri, menatap tajam Tn. Kim lalu menjawab, "Saya mau menjemput calon tunangan saya."

Setelahnya, Sunoo merasakan tubuhnya melayang di udara beberapa saat sebelum akhirnya kepalanya terasa bersandar pada sesuatu yang bidang.

Dengan perlahan Sunghoon mendudukkan Sunoo di kursi belakang. Menatap wajah itu sebentar, lalu tertegun saat menyadari satu hal.

Sunoo tidak menangis. Wajah cantik itu hanya sesekali meringis dengan kening berkerut. Di saat kondisinya sudah benar benar mengkhawatirkan, bagaimana bisa?

"Gak usah...kerumah sakit ya kak, langsung pulang aja." pinta Sunoo. Matanya sudah hampir tertutup sepenuhnya, tapi ia masih berusaha bertahan.

Sunghoon terdiam sebentar, lalu mengangguk. "Istirahatlah selama perjalanan nanti."

Dengan telaten, Sunghoon membersihkan luka luka di wajah dan tangan Sunoo. Hanya luka yang nampak, karena Sunoo tidak akan pernah mengizinkan Sunghoon melihat bagian tubuh yang lain. Tidak boleh karena di tempat lain itu pasti lebih banyak bekas luka lainnya.

"Lo..." Sunghoon menggantung ucapannya saat melihat Sunoo benar benar tidak menangis bahkan saat Sunghoon meneteskan cairan antiseptik yang biasanya akan memberikan efek perih sementara waktu. "Gak nangis."

Sunoo menatap bingung, itu pertanyaan apa pernyataan?

"Gak sakit." Sunoo terkekeh. "Ini gak sakit, cuma kayak digigit...semut?"

Sunghoon menghela nafas, tidak paham dengan sosok mungil di hadapannya sekarang.

"Ayah lo, udah sering kayak ini?"

Sunoo berusaha tidak bertemu tatap dengan Sunghoon. Ia takut jika Sunghoon bisa melihat rasa takut dalam dirinya. Tidak boleh ada yang tahu kalau dirinya lemah.

"Bagaimana dengan luka mu, kak? Bukankah itu sakit?" Sunoo teringat Sunghoon tadi melindunginya dari pukulan terakhir.

Sunghoon menatap tangannya yang terlihat memar disana. Ia lupa kalau ia juga terluka. Tapi bukan ini yang penting sekarang, ia harus menuntaskan rasa penasarannya.

THE BEST LIAR || SUNGSUN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang