01

1 0 0
                                    

"vir, ayo kamu masuk ke kamar jangan di taman terus entar malah masuk angin" ajak seorang suster

"bentar lagi dong sus kan vira baru duduk loh ini, masa udah di suruh masuk aja" jawab vira sembari memakan roti.

Tanpa mereka sadari ternyata ada seseoarang yang mendengar percakapan mereka, seseorang yang tanpa sengaja mendengar nama yang telah lama ia cari, senyum yang telah lama hilang kini telah kembali.

"semoga besok kita berjumpa lagi ya vir, banyak cerita yang ingin aku sampaikan sama kamu" gumam orang tersebut

===

"pagi viranya bunda" sambut bunda yang baru saja masuk ke kamar inap vira

"pagi juga bunda" jawab vira

"vira mau apa, biar nanti bunda beliin di kantin" tanya bunda kepada vira

"vira lagi engga mau apa-apa bunda, nanti kalau vira mau vira bisa ke bawah kok bunda. Udah bunda duduk aja di situ" jawab vira

"bunda vira boleh nanya engga sih"tanya vira ragu-ragu

"boleh dong sayang, emang vira mau nanya apa" jawab bunda sambil mengelus rambut vira

"hm...bunda kok vira engga ingat ya sama sepupu-sepupu vira? Padahal mereka udah berusaha banget buat ingetin kenangan kebersamaan mereka sama vira tapi tetap aja vira engga inget apa-apa" tanya vira sambil menunduk

"vira gapapa kok cuman vir...."

"selamat pagi viranya kak zaki, gimana? Udah makan belum? Udah mandi belum? Udah minum obat belum? Udah...."

"stop kak.. Aku pusing denger kk. Gara-gara kedatangan kak zaki omongan bunda terpotong kan"ucap vira yang kesel dengan tingkah zaki

"emang kalian ngomongin apa sih? Serius banget" ucap zaki sambil meletakkan makanan ringan di meja

"kepo banget kak" ucap vira, menahan tawa

"Bundaaaaaa, liat anak bunda"teriak zaki
"ya ngadu nih ceritanya"jawab vira, akhirnya vira tertawa lepas. Entah kenapa vira suka sekali menjahili kakak sepupunya yang satu ini

"udah-udah pusing bunda liat kalian berdua. Oh ya zaki Gio dan Gino mana? Tumben engga sama kamu?" tanya bunda

"Gio dan Gino? Emang engga mampir kesini bun? Tadi katanya mau mampir dulu kesini sebelum berangkat sekolah" jawab zaki

"engga ada" jawab bunda

"kebiasaan bunda, mungkin mereka telat dan di telepon sama pak harris makanya engga sempet mampir deh"jawab zaki sambil mengunyah makanan yang ia beli tadi

"kebiasaan banget"jawab bunda sambil menggeleng-gelengkan kepala mendengar tingkah keponakannya.

===

Gio merasa kesal karena tidak dapat mampir ke rumah sakit untuk melihat vira pagi hari ini di karenakan ulah dari gino yang membuat mereka harus segera ke sekolah.

"gin, ini semua gara-gara lu ya coba aja lu bangun lebih pagi sedikit gua bisa liat vira pagi ini" ucap gio

"udah deh yo lu daritadi ngedumel aja, ini kita udah di sekolah, capek nih telinga gua denger lu ngedumel mulu" jawab gino

"gio, gino" panggil seseorang yang tepat berada di belakang mereka.

"apa" jawab mereka berdua dan membalikkan badan

"bareng" ucap orang tersebut

"eh buset lu kalau ngomong irit banget, ngomong engga bayar kali ar" ucap gino yang kesel melihat tingkah temannya

"gimana mama lu, udah mendingan belum?" tanya gino

"Hm" jawab arga (ya orang tersebut ialah arga)

"ar, lu engga bisa ngomong apa ya?" tanya gino

"bisa" jawab arga

"itu bukannya si regal sama si baim kan ya?" tanya gio, yang sedang mengintrupsikan kepada dua manusia yang sedang adu argumen

"sepertinya"jawab gino

"samperin yuk"ajak gio

"woi lu berdua" teriak gino

"bisa engga sih engga usah teriak-teriak malu gua punya saudara kembar kaya lu" ucap gio

"sorry yo, soalnya mereka berdua harus di teriakkin" jawab gino sambil tersenyum
Arga dan gio hanya bisa menggelengkan kepala saat melihat ulah dari gino untung di koridor sepi disebabkan murid sudah mulai menjalani aktivitas belajar.

"lu ngapain di sini?" tanya gio

"biasalah, lu kaya engga tau gua sama baim aja" jawab regal

"dapet?" tanya arga

"engga" jawab baim sambil menunjukkan muka pupy eyesnya.

"gua mau muntah liat lu masang muka kaya gitu" ucap gino saat melihat tingkah baim

"jangan gitulah" jawab baim yang makin menjadi

"kudu di ruqyah nih anak" ucap regal

"udah mending masuk kelas deh" ucap gio

===

Sore harinya seperti biasa setelah makan di kantin rumah sakit vira selalu duduk di taman, karena menurut vira taman di rumah sakit ini sejuk banyak bunga dan halamannya luas yang membuat vira engga merasa bosen saat berada di rumah sakit .

"Hai" sapa seseorang, tepat di samping kursi vira

"iya, hai juga. Maaf siapa ya?" jawab vira seraya bingung melihat cowok berseragam tersebut

"eh..anu..adu itu gua mau kenalan sama lu boleh" jawab arga yang merasa kaget karna vira tidak mengenalinya

"boleh dong kak, aku vira kak nama kk siapa?" jawab vira dengan ceria

"arga nicholas saputra, lu boleh manggil gua aga" jawab arga yang belum mampu menahan ke kagetan tersebut.

"kenapa engga kak arga aja?" tanya vira
"hm..gu..gua biasa di panggil aga" jawab arga sambil menggaruk lehernya
(aku biasa di panggil aga sama kamu vir) gumam arga dalam hati

"oke aku bakal manggil kk dengan kak aga" ucap vira sambil tertawa

"lu kenapa ketawa?"ucap arga

"lucu kak nama kk arga tapi aku panggil aga" jawab vira

"gapapa, terus lu kenapa bisa di sini?" tanya arga

"aku di sini karena di rawat kak" jawab vira

"hahaha...iya gua tau lu dirawat, gua juga liat baju lu baju rumah sakit, cuman dirawat karena apa?" tanya arga sambil tertawa yang mendengar jawaban dari vira.

"oh, kak aga nanyanya yang bener dong. aku baru bangun dari koma kak, kata bunda aku habis kecelakaan" jawab vira

"a...apa kecelakaan? Koma?" tanya arga yang kembali kaget saat mendengar jawaban vira

"iya kak" jawab vira santai.

"kk kenapa?"tanya vira saat melihat tingkah laku arga yang sangat berbeda

"ha..gapapa kok"jawab arga yang berusaha menyembunyikan rasa kagetnya .

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang melihat mereka dari balik pohon dan mendengar percakapan mereka
"maafin aku vir,maafin keluargaku karna ulahku kamu ngalamin ini semua vir, dan maafin aku juga arga karna ulah ku kamu harus jauh dari vira ar, maafin aku" gumam seseorang tersebut.

Jangan lupa like and komen teman-teman
@rahmawti99_

ARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang