Masalah 3

448 62 3
                                    

˜"*°•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

˜"*°•.˜"*°• Happy Reading •°*"˜.•°*"˜




Bulan bersinar amat terang dibalik awan-awan putih yang berada di sekelilingnya. Bunga sakura dengan perlahan jatuh dari tangkai. Seketika jalanan dipenuhi oleh bunga sakura.

Namun tampaknya suasana indah itu tidak dapat menggerakkan hati seorang pemuda yang tengah berjalan disana.

Tatapannya begitu sayu, terdapat lebam di ujung dahi dan bibirnya yang sobek.

Anak laki-laki itu berjalan tertatih melewati jalanan penuh bunga sakura.

Ia seketika berhenti sebentar untuk memandangi langit malam itu.

Begitu indah.

Sangat indah, bahkan membuat hatinya tersayat oleh keindahan sinar bulan.

Hatinya sakit.

Setetes bulir air mata mengalir di pipi tirusnya. Ia menggigit bibirnya yang sobek.

Mengapa Tuhan hari ini merangkai bulan sebegitu indahnya sedangkan kondisinya saat ini sangat mengenaskan?

Ia begitu benci akan fakta bahwa dunia tetap akan baik-baik saja walau ia terluka.

Seakan dunia tidak terlalu peduli akan luka-lukanya yang membuat ia mati rasa.

Tidak ada jawaban, lelaki itu memutuskan kembali melanjutkan perjalanannya. Ia harus sampai di rumah sebelum keluarganya tahu bahwa ia pulang telat.

Ingin sekali ia menceritakan berbagai masalahnya, namun lidahnya begitu kelu. Tidak dapat berkata sedikitpun di hadapan keluarga tersayangnya.

Sembari berjalan, ia kembali memikirkan berbagai cara untuk keluar dari permasalahan rumitnya ini.



(╥﹏╥)(╥﹏╥)



"Mau apa kalian kesini? Jika ingin meminta saya bercerita tentang bajingan itu, maka saya undur diri."

"Dasar wanita sialan!"

Heejin yang semula ingin masuk ke dalam rumahnya kembali seketika menengokkan kepalanya.

"Apa? Wah... udah gilakah?"

"Gausah banyak ngelak lo! Lo jebak adek gua kan?"

"Jebak?" wanita itu membuat mimik mukanya seakan terheran-heran dengan kelakuan pria di depannya ini.

"Emang pantes kayanya itu cowo mati! Musnah deh dari dunia, bikin beban aja."

"Maksud lo apa anjing?!!" Renjun bersiap untuk maju, namun lengannya ditahan oleh Mark.

"Maaf nih mbak. Btw, Jaemin emang ada salah apa sama lo sih? Gua yakin ini akal-akalan lo aja kan?"

"Cowo muna itu bikin gua jijik tau gak?! Sok-sokan polos nyatanya apa? Dia merkosa gua!"

Who's the Killer?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang