Prolog

9 3 4
                                    


Sorang lelaki Kini menatap buku harian berwarna abu di tanganya, buku ini yg akan ngebawa kalian ke kisah yg akan di ceritakan nanti. Lelaki itu tersenyum simpul dan mulai membuka buku bersampul abu itu, dan melihat halaman pertama.

"walcome to my diary!
Gue nana, gadis yg sangat suka warna gelap, ntah mungkin karena gelap itu sangat tenang? Hahaha."

Lelaki tersebut tersenyum kala membaca perkenalan singkat di halaman pertama,dan kembali membuka lembar berikutnya.

"kayaknya gue tertarik sama cowok deh, akhirnya gue kira gue ga normal hahahahha. Mau tau ga cowo yg gue suka siapa? Eh gue nanya sama siapa dah? Kan ini buku diary :(( bego ih!"

Lelaki tersebut kian terkekeh membaca halaman ke dua,

"bagaimana bisa dia selucu itu?" pikirnya

Lalu lelaki tersebut membuka halaman terakhir yg membuat ia tak bergeming dan mulai bernostlagia.

****

Seorang gadis keluar dari restoran dengan langkah cepat, cuaca yg sangat dingin tidak membuatnya berhenti untuk berlari.
Gadis tersebut mencoba membendung air matanya agar tidak menangis.

Tanpa gadis itu sadari ada lelaki yg sedari tadi sedang mengejarnya, oh mngkin sebenarnya gadis itu sadar, namun memang ia tidak ingin berhenti.

Lelaki tersebut berhasil menarik tangan sang gadis, menahannya agar tidak berlari lagi. Gadis tersebut menabrak tubuh lelaki yg menariknya dan membuat sebuah botol kecil berisikan kapsul, beserta secarik kertas terjatuh dari saku pendek di dalam mantelnya.

Gadis tersebut hendak mengambilnya dengan cepat, namun botol berisikan obat dan secarik kertas itu telah di rampas terlebih dahulu oleh lelaki yg kini di depannya.

"what are u doing?!" tanya gadis itu sambil menahan air matanya, gadis tersebut memukul dada bidang sang lelaki berkali' namun pukulannya bahkan tidak behasil membuat sang lelaki kesakitan.

"what this it?! " tanya lelaki tersebut dan mulai membaca kertas yg kini ada di tangannya, sang gadis berusaha keras untuk mengambil kertas yg di ambil oleh sang lelaki, namun ia terlalu pendek.

"kamu sakit?! Kenapa ga pernah bilang aku?!" tanya lelaki tersebut marah.

"aku ceritapun kamu udh bukan siapa siapa aku aji!" teriak gadis tersebut frustasi.

"Kenapa ga dari dulu?! Ini bukan sakit biasa kamu tau!" balas sang lelaki tak kalah membentak

Sang gadis tak bisa lagi membendung air matanya kala mendengar bentakan tersebut, air matanya lolos begitu saja tanpa izin.

"AKU MAU CERITA KE KAMU, AKU UDH RENCANAIN PAS KETEMU AKU MAU CERITA, TAPI KITA KETEMU DALAM KEADAAN KAYAK GINI. KAMU UDH BUKAN SIAPA SIAPA AKU LAGI AJI! BALIKIN ITU BUKAN HAK KAMU!" teriak gadis itu.

Gadis tersebut merampas kembali botol yg berisi obat dan secarik kertas yg berada di tangan sang lelaki yg sedari tadi masih setia berdiri di depannya.

Gadis tersebut kembali berlari tanpa arah, masih dengan sang lelaki yang tetap kekeh mengejarnya.

"nana! Dengerin dulu na!" ujar sang lelaki mulai lelah

"GAUSAH DI KEJAR, TEMENIN CEWEK KAMU YG SEKARANG. AKU UDAH BUKAN SIAPA SIAPA KAMU LAGI KAMU TAU ITU KAN? KITA UDAH GAADA APA APA LAGI. JANGAN BUAT MASALAH INI SEMAKIN RUMIT AJI!" teriak gadis tersebut frustasi.

"na... Hosh... Jan... Haah... Ngan... Haaah... Lari..... Aku gamau kita---" ucapan lelaki tersebut terputus ketika melihat ke depan.

BRAKKK

"NANAAAA!!!!" teriak lelaki tersebut.

massage to:ajiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang