Jangan Jadikan Aku Psikopat 🔪🗡

2 0 0
                                    

Sekolah baru semangat baru. Anggapan yang selalu orang orang katakan.Tapi bagiku sekolah baru mental baru.  kenapa aku berfikir seperti itu ???

Tadinya agapan orang orang sangatlah benar buat ku . Di sekolah baru ini aku menemukan banyak teman hingga satu kesalahan merenggut semua cinta dariku.

Aku orang yang pendiam dan selalu merasa minder dengan orang lain. merasa aku adalah orang yang paling gak sempurna di antara mereka.

Pagi itu ada pelajaran Matematika . Kami sekelas mengoreksi PR yang diberikan Pak Guru dengan menukar nya keteman yang lain.
Saat itu aku aku mengoreksi milik Roy. saat penghitungan nilai ternyata Nilai milik Roy yang aku koreksi salah. Karena aku lupa menjumplahkanya. Sehingga nilai Roy yang seharusnya 95 malah jadi 55.

Pak Guru pun menghukum para siswa yang salah mengoreksi termasuk aku. yaitu dengan push up 10 kali.

Keesokan harinya ada pelajaran olahraga  , setelah olahraga Pak Guru menyuru kita untuk berganti seragam. dan melanjutkan pelajaran setelahnya.

Aku mengambil seragam ku yang ada di kelas dan keluar menuju kamar mandi. saat aku keluar kelas ada seorang anak laki laki bernama Anhar. Ia bilang padaku " Huu... dasar bodoh itung itung aja gak bisa " (perihal mengoreksi PR Roy yang salah).
Ucapanya benar benar menyakiti hati dan membuatku minder.

Aku merasa bahwa aku adalah murid terbodoh yang ada di kelas itu. Seketika mataku berlinang air mata dan terdiam sambil memikirkan perkataan si Anhar.

Saat aku pulang aku masuk kamar dan menagis. Aku meminta pada ayah dan ibuku untuk memindahkanku kesekolah lain. Tapi aku tak menceritakan apa yang terjadi.

Ibu ku marah padaku karena aku tak mau jujur  tentang masalah itu. Aku gak jujur karena aku tahu Ibu juga akan marah jika aku mengatakan yang sebenarnya. Akhirnya ibuku luluh dan berkata " Kalo kamu pindah dari kelas itu kamu pasti bakal ditertawakan teman barumu " Kenapa kamu pidah kekelas ini gak pinter ya ! " Nanti masalah lagi !"😌

Aku pun berhenti menangis dan mendengarkan kata ibuku.

Keesokan harinya aku lebih nemilih untuk diam dan tanpa bicara 1 patah katapun. Aku gugup, aku takut jika teman teman kelasku kembali mengataiku bodoh 😖. Begitu seterusnya sampai sekarang.

Hari dan bulan pun berlalu Aku baru tahu kalo ada Sosmed yang memudahkan kita dalam berkomunikasi pada semua orang di dunia. Salah satunya adalah instagram (Ig) . aku mengikuti hampir semua temanku yang punya  Ig .

Teman - teman perempuanku bertanya padaku . " Kamu punya Ig emang kamu punya Facebook "
Aku " Gak punya "
"Kamu punya BBM ? "
Aku" Gak punya "
kemudian mereka menatapku dengan aneh🙄🤨
Aku berfikir kenapasih emangnya ?

Beberapa hari kemudian aku sedang menulis sesuatu dibukuku. Ada teman perempuanku bernama Shela , Vita , April dan ,Sila duduk di bawah papan tulis. Entah apa yang mereka lakukan tapi mereka menatapku dengan sinis.

Tiba - tiba mereka menghampiriku dan berkata
" Eh kamu kok foto sama kakak kamu di Ig sambil melet sih itu kan gak boleh.
Aku kaget karena aku baru punya Ig jadi gak ngerti.
terus mereka tanya lagi ke aku
" Menurutmu kamu itu cantik gak sih "
Aku pun spontan menjawab " Ya aku gak tahu kan cuma orang lain yang bisa melihat kita." jawabku
mereka " o..." pergi meninggalkanku

Aku berfikir memangnya di Ig itu gak boleh melet. Kemudian anak yang duduk disampingku berkata" Lebih baik kamu hapus saja foto itu "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jangan Jadikan Aku Psikopat 🔪🗡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang