1

9 1 1
                                    

Ini cerita tentang dirinya yang ingin menjadi diri sendiri.

Berawal dari kata "jatuh sejatuh jatuhnya." Yang menginspirasi diri sendiri untuk terbang tinggi mencapai mimpi.

Namanya arisyha mahera, kelahiran Jawa timur, agama Kristen, berzodiak Gemini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Namanya arisyha mahera, kelahiran Jawa timur, agama Kristen, berzodiak Gemini. Panggil saja Hera. Dia adalah wanita biasa. tripikal orang yang plin plan, cerdas, ramah, mood nya berubah ubah, Menjadikan dirinya bingung dengan dirinya sendiri. lulusan SMA bakti Nusa.

Namanya safaraz maqil fawwaz, kelahiran Bandung, agama Islam, berzodiak libra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Namanya safaraz maqil fawwaz, kelahiran Bandung, agama Islam, berzodiak libra. Panggil saja faraz. Dia adalah tipe orang yang bisa cuek bisa friendly lihat dengan siapa dia berinteraksi. Lulusan Prancis Universitas Paris-Saclay telekomunikasi. Bekerja di PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) sebagai arsitek jaringan komputer.

***

POV Hera

Jatim 2019
Prinsip, tekat, janji pada diri sendiri.

"Saya memang tidak baik, tetapi saya tidak munafik."

***

Arisyha mahera. 18 tahun. Langsung aja, Hidupku serasa monoton. Cantik engga, bakat gatau. Samapai makanan favorit sendiri apaaan juga gatau.

Ribet gasihh sama diri gue sendiri. Katanya yang bisa menghargai kita ya diri kita sendiri. Lahh ini gue ga suka sama diri gue sendiri. Gimana dungg.

Beda banget sama kakak gue yang bakatnya segudang luas. Paras tamfan,. banyak uang, adik yang cerdas dari lahir. Dan kedua orang tua yang sangat sibuk.

***

Gramedia Surabaya.
(14.30) "yahh, hujan ga bisa keluar dong." Mana macet lagi. Telfon sella aja kali ya, semoga bisa bantu.

-Berdering- namun tidak terangkat.
10 menit berlalu menunggu bus di halte tiba ada seseorang yang menawarkan tumpangan. Mungkin karena kasihan sendirian di halte hujan hujan.

"Hai.. mau bareng?" Ucapannya setelah buka jendela mobil.
"Tidak terimakasih." Jujur suara ku sedikit bergetar karena kedinginan. Dia turun dan lari membukakan pintu.
"Ayo... Kamu kedinginan seperti ini." Karena aku tetap diam dia langsung menyeret ku pelan untuk masuk mobilnya.

Hening beberapa saat kemudian dia bicara
"Rumah kamu dimana?". tanyanya. "Perumahan asri blok 5 no 122. Terimakasih yaa. Oh iya siapa nama kamu?"
"Panggil saja Aqil."
"Sekali lagi terimakasih ya Aqil." "Sama sama. Namamu?" "Aku arisyha mahera panggil saja Hera." Kenapa tidak arisyha saja bagus... Ohh iya bisa tunggu saya berhenti di Indomaret Depan sebentar." Lanjut Aqil.
"Ohh iya ga papa." Terimakasih singkat ujarnya.

Masih ada ternyata orang Indonesia yang begitu peduli pada hal kecil.
"Arisyha." Panggil Aqil  yang membuyarkan lamunanku. "Iyahh." Jawabku "Kok ngelamun."sambil menyodorkan hp.
"Untuk.." kataku yang di jawab dengan tatapan kode untuk memasukkan nomor. "Kasih nama arisyha, terus masukin ke daftar VIP." Ngomongnya lembut, dengan wajah datar.

Setelah gue samapai kamar terdapat pesan masuk.

-ting- nomor tidak dikenal. "Arisyha mahera save safaraz maqil fawwaz."
Indah sekali namanya batinku.
"siapa? Aqil."ketik ku.
-ting- "iya saya."
"Karena kamu panggil aku arisyha boleh dong panggil kamu faraz." Jawabku.
-ting- "bolehh silahkan."

Mengenal faraz, itu terjadi seperti pada umumnya. dia ramah, cerdas, dan punya pendirian kuat. Setelah dua bulan mengenalnya hari ini faraz Minta tolong untuk temenin dia beli buku di gramed.

Ternyata dia juga suka baca buku. Dan sering ke gramed. Jadi tak heran kalau dia waktu itu tau aku sedang di halte menunggu bus sambil kedinginan.

***

POV faraz

Story of the day book.
Dia wanita yang aku kenal dua bulan lalu, dan pertama kali bertemu sekitar satu tahun yang lalu di Gramedia Surabaya.

Pertama kalinya melihat dia sepertinya begitu menyukai novel berganre islami. Dan sekarang aku tau ternyata agamanya berbeda dengan diriku. Ia Kristen.

Yang dia ceritakan, dia sangat mengagumi Islam. Bukannya aku paham benar tentang dirinya setelah dua bulan kenal. Tapi dia pintar dalam komunikasi untuk mencari topik yang gampang di pahami.

Kagum?.. Tidak. seperti biasanya saja mengenal seseorang untuk di jadikan teman dan sefrekuensi itu gimana rasanya . (pasti kalian tau kan.)

Setelah mengajaknya keluar tadi ke gramed dia sempat cerita tentang dirinya. Singkatnya seperti ini. "Faraz.Gue ga tau gue hidup untuk apa, kayak ga ada tujuan ga ada impian atau cita cita. Intinya hidup gue ya gitu aja.ga ada makna dan tujuan. ga jelas juga. Bingung sendiri dengan diri gue."

Ucapan itu membuat gue bertanya "kenapa?" Dan jawabannya berbalik bertanya. "Apasih yang akan Lo lakuin faraz ketika Lo berada di posisi sejatuh jatuh nya?"

Dari situ gue paham, singkatnya "sebaik apapun manusia Lo ga bisa liat mereka dari sudut pandang mu saja, masih banyak sudut yang perlu dipahami."

-arisyha mahera- the one that understands me, the most at the moment.

Surabaya, 2019.
Send to story aplikasi.

***

Jangan lupa vote and coment ya..🥰 agar bisa di perbaiki lebih baik.😀

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MyselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang