SCANDAL 1

32 1 0
                                    

Gaun putih  panjang berbahan chiffon dan lace  bermotif bunga-bunga yang semula terpajang di tubuh manekin, sekarang dipasang ke tubuh mungil Sylvia Karenina. Gaun itu sedikit kedodoran sehingga pelayan ingin memasang jarum pentul di bagian belakang agar ukuran gaun lebih pas. Namun Margareth Alcaster melarangnya.

Nyonya besar keluarga Alcaster itu bergumam panik. “Tidak usah, tidak ada waktu lagi, kenakan seadanya saja!” Wanita paruh baya berambut pirang itu mendorong pelayan agar mundur dari Sylvia dan menyuruh mengambil veil tipis berhias tiara mutiara putih.

Seorang pelayan menggelung rambut cokelat Sylvia membentuk bundelan mungil dan ditambah hiasan pita putih.

Seorang pelayan lagi mengambil kuas ingin memoles wajah berbintik Sylvia, tetapi lagi-lagi Nyonya Alcaster melarang. “Tidak perlu pakai dandanan segala. Kita sedang terburu-buru. Lagi pula bukan Sylvia pengantinnya.”

Sylvia yang berdiri di depan cermin dan perut tercekik korset memutar bola matanya. Gadis berusia 18 tahun itu pun bosan dengan segala kerepotan persiapan pernikahan. Dulu, dia membayangkan menjadi pengantin akan sangat anggun dan cantik. Tidak menyangka mengenakan gaunnya pun sangat menyiksa dan dia hampir tidak bisa bernapas.

Kerudung putih transparan dipasang di puncak kepala Sylvia, penutup wajah diturunkan, menutupi raut lugu gadis desa itu. Buket bunga mawar putih dijejalkan ke tangan Sylvia.  

“Cepat, cepat!” seru Margaret bersama kedua orang tua Sylvia; Leticia dan James Alcaster. Sylvia didorong dan ditarik ke luar kamar, menyusuri koridor kamar lalu menuruni tangga, dan melintasi ruang utama kastel kediaman Alcaster.

“Ingat, Sylvia, kau hanya perlu duduk manis dalam kereta. Begitu kami menemukan Maria, kami akan menyusul keretamu dan menggantimu dengan pengantin sebenarnya.”

Itu adalah ide Nyonya Margareth Alcaster untuk mengatasi situasi di mana putrinya sendiri, Maria Catherina, menghilang di saat kereta jemputan dari Keluarga Bournemouth sudah tiba.

Ya, Maria Catherina akan dinikahkan dengan Viscount Bournemouth. Namun gadis itu menghilang, atas peran serta Sylvia Karenina, sepupunya.

Sylvia Karenina tidak menyangka keisengannya bersama Maria membuatnya harus menjadi pengganti posisi Maria. Dia tidak bisa membantah dan itu menjadikannya sebagai boneka hidup pengganti sang mempelai.

George Maxwell Alcaster, ayah Maria, menunggu di ambang pintu. Pria yang punya setumpuk hutang pada Viscount Bournemouth itu pun menyerahkan putrinya untuk menjadi istri sang Viscount. Ia menuntun tangan Sylvia dengan rasa bangga, seolah keponakannya itu adalah putrinya sendiri. Kusir kereta tidak akan tahu gadis bergaun pengantin itu bukan putrinya. Ia harus berlakon meyakinkan agar orang luar tidak curiga bahwa mempelai sebenarnya menghilang.

George menaikkan Sylvia ke dalam kabin kereta kuda yang dikirim untuk menjemput mempelai wanita. Gadis itu duduk kaku bagai patung. “Sampai jumpa lagi, putriku!” George berseru haru. “Semoga Tuhan memberkatimu dan memandumu dengan selamat tiba di Bournemouth. Restuku bersamamu.”

Kusir menutup rapat pintu kabin, lalu duduk di depan kereta dan melecutkan cambuk melarikan empat kuda penarik.

George dan seluruh kerabat serta pelayan keluarga Alcaster berbanjar di halaman melambaikan tangan melepas kepergian kereta itu.

Setelah kereta kuda Keluarga Bournemouth tidak tampak lagi, mereka semua berlarian ke sana kemari. Mengambil kuda, menyiapkan kereta dan beberapa berlari ke tetangga terdekat. Mereka harus menemukan ke mana Maria Catherina melarikan diri sebelum Viscount Andreas Bradford Bournemouth mengetahui bahwa mempelai wanita yang dikirim hanyalah pengganti, bukan mempelai sebenarnya.

SCANDALOUS BRIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang