Suatu Hari di Perpustakaan

42 6 0
                                    

(This high school AU fanfiction is written by NaFaiRa. Shingeki no Kyojin/Attack on Titan and all of its characters belong to Hajime Isayama.)

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Entah bagaimana tiba-tiba jalanan menjadi macet hari ini, membuat seorang siswa SMA Paradis bernama Jean Kirstein sepanjang perjalanan merutuk terus dalam hatinya. Bus yang mendadak penuh sesak nyaris membuat emosinya meledak.

Tempo hari, Jean habis ugal-ugalan di jalanan malam hari bersama beberapa anak-anak berandalan dari sekolahnya dan dari SMA Liberio. Sebagai hukuman karena tingkahnya yang (sok) badungan, Mr. Kirstein menggadaikan motor sport biru kesayangan putra semata wayangnya itu hingga semester depan. Alhasil, mulai sekarang Jean terpaksa harus naik angkutan umum ke mana-mana.

Mengingat kejadian itu membuat si 'bad boy'—dia menjuluki dirinya sendiri—ini memutar mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mengingat kejadian itu membuat si 'bad boy'—dia menjuluki dirinya sendiri—ini memutar mata. 'Thanks Dad, really.'

Hannes, satpam sekolah, sudah berdiam di posnya, tidak peduli dari kejauhan ada siswa yang masih berada di luar gerbang. Alhasil sudah bisa ditebak: hari itu, Jean terlambat datang—

"Auh... ahu tehat, ya?" ("Aduh... aku telat, ya?")

—begitupula dengan Sasha, yang memandangi gerbang sekolahnya sudah tertutup rapat.

"Sudah tahu telat tapi kau masih saja dengan santainya mengunyah kentang rebus panas. Ada ya, manusia seperti ini?" ucap pemuda itu, sarkastis.

"Hau tiha hau tau kenaha ahu tehat?" ("Kau tidak mau tahu kenapa aku telat?")

Anehnya, entah pancaran gelombang pikiran mereka satu frekuensi atau apa, Jean bisa menafsirkan perkataan tidak jelas Sasha dengan mudahnya. "Sejujurnya, aku bahkan tidak mau kau berada di sampingku saat ini."

Sasha memutar mata, Jean pura-pura sibuk melihat jam tangan digitalnya. Mereka hanya terlambat 10 menitan memang, tetapi peraturan sekolah ini lumayan ketat. Berterima kasihlah pada jajaran Komite Disiplinnya yang nyaris sebelas-dua belas dengan para pelatih kamp militer.

Cuek bebek dengan respon Jean—seperti biasa, Sasha menelan habis kentangnya, meneguk sebotol air mineral yang ia bekal, sebelum akhirnya kembali bertanya pada kawan sekelasnya itu. "Eh, sebentar. Sekarang jam pertama kelas kita itu olahraga, kan?"

Suatu Hari di PerpustakaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang