0.0

2K 187 2
                                    

Happy Reading

Saya menulis cerita ini karena bosan.Jadi jangan berharap cerita ini bakal up terus menerus.

°
°
°

Bulan bersinar terang di langit.Suasana malam yang tenang dan damai.Indah nya suasana malam hari ini.

Berbeda dengan suasana yang tenang.Terdapat gadis yang tengah gelisah.

Bahkan suasana damai ini tak mempengaruhi rasa gelisahnya.

Indah nya malam ini justru terasa mencengkam baginya.Malam yang benar benar buruk.Itulah yang mungkin ia pikirkan.

Raga dan sorot mata nya memang nampak tenang.Namun tidak dengan hati dan pikirannya yang terasa gelisah dan penuh dengan rasa resah.

"Gue lelah,tapi gue nggak bakal nyerah gitu aja"

"Gue lelah,tapi gue nggak bakal nyerah gitu aja"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

° Teresa Devwinar °

Dia Teresa.Gadis tomboy yang memiliki kehidupan tak secantik rupa yang ia memiliki.Bahkan kehidupan nyaman yang ia miliki tak membuat dirinya bahagia.

Uang yang berlimpah itu tak pernah sekalipun membuat nya merasakan kebahagiaan.

Ia sendiri sudah pasrah dengan orang tua nya yang memang sudah kecanduan bekerja.

Teresa di kenal sebagai bad girl.Yang dimana sifatnya memang sudah terlanjur nakal.

Walau jarang di asuh oleh orang tua nya.Namun ia masih memiliki sopan santun.

Dan itu semua berkat bi Ijah.Selaku asisten rumah tangga yang memang sudah merawat dan menjaga Teresa sejak kecil.

Mengajarkan sopan santun.Dan bagaimana cara bersikap dan menghormati orang lain.

Hal yang seharusnya orang tua ajarkan pada anaknya.Malah Teresa pelajari dari Bi Ijah.Yang mau bagaimana pun tetap lah orang asing yang tak memiliki hubungan darah dengan nya.

Beban sebagai anak tunggal pun tak luput dari yang ia rasakan.Di paksa untuk menjadi yang terbaik dan selalu yang terbaik.

Bahkan kadang orang tuanya tega memukul dirinya saat tau bahwa salah satu nilai dari mapel nya turun.

Bahkan jika hanya turun hingga angka 8.Walupun itu termasuk nilai tertinggi.

Teresa sendiri hanya bisa menuruti semua kemauan orang tuanya.Dengan harapan dengan ini ia bisa mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tua nya.

Naif memang.Namun memang itu yang ada di jalan pikiran Teresa.

Pukulan yang sering ia terima.Tetap membuatnya tangguh dan berfikir positif bahwa orang tuanya memukul dirinya karena peduli akan dirinya.

Walau yang sebenarnya di perdulikan hanyalah nilai nilai dan nilai.

Bahkan kesehatan mental Teresa kalah dengan nilai.Karena memang hanya nilai yang mereka pedulikan.

Bermuka datar tidak juga terlihat bahagia bukan.Dia memasang wajah datar tanpa ekspresi.

Karena memang semua ekspresi yang Teresa punya sudah lama hilang.

Dari rasa senang,sedih bahkan marah.

Ia sudah kehilangan hal itu sejak lama.Ia sendiri juga tidak mudah berekspresi pada suatu hal.

Namun entah kenapa malam ini ia merasa sebuah rasa.

Namun kenapa harus rasa gelisah.Seperti akan terjadi hal buruk yang akan menimpa dirinya.

Dengan cepat Teresa mengeluarkan handphone nya dari saku jaket hitam nya.

Mencari dan mencoba menekan tombol telfon.

Mencoba menghubungi ayahnya.Namun seperti nya sia sia saja.Kerena memang tidak akan pernah mungkin ayahnya akan mengangkat telefon darinya.

Ia tidak lah begitu penting dalam hidupnya.Dan Teresa pun sadar diri akan hal itu.

Namun ia mencoba terus berfikir positif.Masih ada sedikit rasa perhatian yang ada dalam kedua orang tuanya.

Titt Titt

Bukannya mendengar suaranya.Tetesa justru malah mendengar suara operator.

Dengan terpaksa ia akan mengirimkan pesan suara saja pada ayah dan bundanya.

"Halo ayah,ini Teresa tauk.Telefon dari Teresa nggak ayah angkat.Makanya Teresa kirim pesan suara ini"

"Perasaan Teresa nggak enak yah.Entah kenapa Teresa merasa bakal pergi jauh dari kalian.Walau dengan semua perlakuan yang bisa di bilang nggak manusiawi ke Teresa"

"Teresa tetap bakal terus sayang sama ayah dan bunda"

"Jangan sering² lembur yah bunda juga.Kesehatan kalian juga penting tauk"

"Teresa berharap banget kita bisa kumpul layaknya keluarga pada umumnya.Merasakan kasih sayang kalian juga termasuk salah satu harapan Teresa saat ini"

"Tapi kayaknya harapan itu sedikit mustahil"

"Teresa cuman mau bilang itu aj.Karena Teresa nggak pandai merangkai kata-kata dan perasaan"

"Bye ayah titip salam juga buat bunda"

"Apapun yang kalian lakuin Teresa tetap sayang sama kalian"

"I love You all,and Good bay"

Setelah mengirimkan pesan suara itu.Teresa memasukan ponsel miliknya kembali ke dalam kantong jaket hitam nya.

Walau kata² yang ia kirim begitu sedih.Namun tidak ada air mata yang turun dari bola matanya.

Karena hal itu sudah lama hilang sepenuhnya dari hidup nya.

Pesan itu mungkin terkirim.Namun pasti tidak akan pernah terbaca oleh ayahnya.

Teresa bangkit dari duduk nya.Berjalan meninggal kan taman itu dengan pikiran kosong.

Dan juga tatapan mata kosong.Seperti semua beban yang ia rasakan hilang terjatuh entah kemana.

Tepat dengan perlahan.Teresa berjalan menyebrangi jalan tanpa menoleh kanan kiri.

Di saat itu juga tengah ada mobil yang melaju cepat ke arah Teresa.

Teresa yang memang tidak menyadari hal itu pun lantas tertabrak hingga terpental beberapa meter

Brughh ~ Chitt

Gelap~

Next-

° Thanks for Reading °

TERESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang