Leicester, United Kingdom.
Di apartemennya, tepat jam satu siang, seorang pemuda menghela nafas. Apartemen yang baru saja ia tinggalkan selama satu jam sudah sangat berantakan. Menatap fokus kearah ruang tamunya, barang barang berserakan bagai ditimpa angin topan.
Pemuda tersebut merenggangkan tubuhnya, lalu mengambil sapu dan mulai membersihkan semua kekacauan. Dua jam berlalu untuk mengubah apartemen yang semula berantakan, menjadi sangat bersih. Pemuda tadi —yang tak lain adalah Steven Guan Lin— menatap bangga ruang tamunya.
Sangat bersih dan rapi. Berbanding terbalik dengan keadaan beberapa jam yang lalu. Setelah menggambil minuman kaleng dari lemari pendingin, ia berjalan santai ke arah sofa. Tangannya meraih sebuah benda, dan menekan salah satu tombol yang ada. Ia menyalakan Televisi. Mencari saluran berita untuk mengetahui apa yang sedang terjadi.
Dahinya berkerut saat mendengar apa yang terjadi. Sebelumnya, suatu ledakan terjadi di lokasi yang tidak di ketahui. Ledakan tersebut tidak memiliki kepulan asap seperti pada umumnya, jejak getaran yang terjadi pun tak dapat ditemukan. Karena hal itu, lokasi ledakan tak dapat di ketahui.
Steven tak habis pikir, setidaknya ledakan tersebut bersuara kan? Mengapa ia tidak bisa mendengarnya?
Di saat tetangga lainnya bergosip tentang suara ledakan yang memekakkan telinga. Mengapa ia tidak mendengar apapun?
Tak ingin memikirkan lebih lanjut tentang ledakan tersebut, ia pergi kearah dapur. Baru saja hendak melangkah, kakinya menginjak sesuatu.
Sebuah kertas, Batinnya. Kertas itu terlihat tua, warnanya pudar dan sobek di beberapa sisi. Ia menatap nyalang ke arah kertas itu, kenapa masih ada kertas saat ia sudah membuang semua sampah? Ohh, mungkin ia lupa membuangnya.
Saat ingin membuang kertas tersebut, mata cerahnya menangkap sesuatu dibalik kertas tua itu. Simbol aneh yang terlihat asing, tapi juga familiar baginya.
"Kurasa, aku pernah melihatnya."
Ia terus memutar kertas itu, saat sadar masih ada sisi yang terlipat. Ia segera membukanya, lebarnya sekitar 29 Cm dan panjangnya sekitar 21 Cm. Sebuah peta.
Jika di lihat dari jauh, itu hanyalah peta Inggris biasa. Tetapi, pengelihatan Steven lebih tajam untuk melihat beberapa hal berbeda dalam peta tersebut.
Setelah 2 menit menatap peta itu, ia menemukan sesuatu yang aneh. Di hutan yang konon di katakan tempat angker, Wychwood, terdapat simbol yang sama dengan simbol yang sebelumnya ia lihat. Hutan yang terletak di wilayah Oxfordshire itu di lingkari tinta merah.
Ada yang aneh, kenapa hanya hutan Wychwood yang memiliki tanda lingkaran?
Matanya tetap menyusuri peta tersebut, hingga ia melihat tulisan kecil yang juga bertinta merah di bagian pojok kiri bawah. Tulisan itu digaris bawahi hingga membuatnya terlihat sedikit mencolok.
Kepercayaan, Pagoda, Masa lalu, Mimpi, Pemimpin.
Dituntun oleh kegelapan yang menginginkan kebebasan atas belenggu yang mengubah mereka."Apa maksudnya?" Steven bertanya-tanya untuk beberapa kata dan kalimat yang tertera di peta tersebut. Steven terlampau penasaran, ia menimbang-nimbang keputusannya antara pergi kesana, ataupun tidak.
"Kalau bisa dihitung, perjalanan dari Leicestershire ke Oxfordshire hanya... sekitar... 1 jam, 47-50 menit..?"
Setelah memperkirakan beberapa hal, Steven mengangguk mantap akan keputusannya.
"Kurasa, aku harus meminta Owen mengantarku."
"Yah... mengingat mobil milikku yang sedang 'dirawat', diantar Owen lebih baik," lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
: ̗̀➛ ⅌ᥲgꪮdᥲ'
FantasyCollaboration Work @akdraaayd x @yaoyaoyi __________________________ Pada umumnya Pagoda adalah sebuah kuil tempat penyimpanan peninggalan benda-benda suci agama Buddha. Namun, Pagoda yang terus menarik perhatian Steven Guan Lin bukan lah Pagoda bia...