GERALD FERDINAN

3 0 0
                                    

Dentuman musik memenuhi setiap ruangan dengan para gadis yang melenggak-lenggok menikpati musik yang telah disajikan tak lupa beberapa pria yang sedang mencari mangsa menatap ganas serta mengintai wanita yang ingin mereka bawa.

Pria berjas rapi dengan tatapan yang bisa membius wanita manapun duduk disana. Bibir kissablenya pun menjadi nilai tambah untuk membuat para wanita di club malam ini mengincarnya.

" Sepertinya kau sudah cukup mabuk tuan" ujar pelayan di bar dan hanya diberi lirikan saja dari orang itu. "Maaf tuan tapi anda tidak akan bisa berkendara jika ini dilanjutkan."

Jangan bertanya ketanpa bartender tau dia berkendara sendiri ,tentu saja selain CEO dari perusahaan besar dan profit yang dapat membuat orang pingsang saat melihat nominalnya. Dia juga pemilik dari club malam ini, kejadian ini sekitar sebulan yang lalu.

Gerald mengedarkan pandang ke club yang baru dia temui. "Ini club malam yg cukup baik" katanya sambil menyesap minuman "Rasa minumannya cukup baik".

"Senang mendengar pujian anda tuan." Kata manager yang buru-buru datang ketika mengetahui Gerlad sebagai CEO ALiNAX datang kemari. "Saya senang jika anda sering mampir dan dapat mengagapnya sebagai tempat anda juga". Ucapnya bermanis ria agar Gerlad menjadi pelanggan tetap nya.

"Seperti tempatku yah."  Cowok tampan ini terdiam lalu tersenyum "Baiklah sekarang aku akan membeli club ini lagipula club yang kupunya masih kurang bagiku."

Manager itu shock mendengar ucapan enteng cowok itu. "T-tapi untuk apa tuan membeli club ini?" Katanya gugup takut salah kata.

"Mungkin karna gabut. Uangku terlalu banyak jadi aku pusing menghabiskannya jadi aku memutuskan untuk koleksi club, pesawat, atau perusahaan."

" Apa?" Manager yang mendengarnya pun shock atas kegilaan seorang Gerlad Ferdinan.

Kembali disaat ini, setalah puas minum dia menuju mobil untuk berkendara dikarenakan dia tidak mengizinkan supir untuk menemaninya. Saat sudah setengah perjalanan dia menghentikan mobilnya lalu keluar dari mobilnya dan memutahkan isi perut.

"Fuck! Sepertinya aku minum terlalu banyak." Pelan pelan sakit kepala akibat minuman mulai menyerangnya lebih parah. "Akh kepalaku ingin pecah" ujarnya bersandar dibawah mobil.

"Kau kenapa?" Ujar gadis dengan jaket menutupi dirinya. "Sini aku bantu". Tanpa menanyakan pendapatku dia mengangkat tubuhku dan mendudukanku ke kursi penumpang. "Berikan alamat rumahmu aku akan mengantarmu pulang".

Aku menghela napas karna tak dapat menolak tawarannya " Apartemen Bilgit no 53". Setelah ku mengatakan mobil pun bergerak .

--

Aku membaringkan pria yang kutemui ini di kasur. "Aku tak mengerti seberapa gilanya tuan menyetir sambil mabuk." Ku menggelengkan kepala mengingat kelakuan gilanya "Bagaimana jika anda tabrakan?!". Kataku penuh emosi dan tentu tak dibalas apa-apa karna pria ini sedang sibuk dengan sakit kepala dan kuyakini akan tidur sebentar lagi.

  "Sudahlah permisi tuan saya izin melakukan yang saya mau mulai sekarang". Akupun melepas sepatu dan jasnya untuk meringankan badannya dan segera menyelimutinya dengan selimut. "Tidurlah yang nyenyak." Ucapku sambil keluar kamarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GERALDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang