Saat jam terakhir, Jimin sengaja bolos pelajaran kimia karena kakak kelas kesayangannya, Jeon Jungkook lagi latihan untuk persiapan melawan tim basket dari sekolah SOPA.
Halim dan SOPA memang selalu bersaing secara 'sengit' karena dua-duanya adalah sekolah elit dengan akreditasi terbaik, hanya saja SOPA satu tingkat lebih baik dari Halim, dan itu membuat murid-murid Halim sangat terobsesi ingin mengalahkan SOPA yang terkenal kurang baik dalam bidang non akademik.
Ternyata Jimin tidak sendiri di sini, ada murid perempuan yang juga sama seperti Jimin, membolos di jam pelajaran demi bisa melihat kakak kelas tercinta mereka sedang latihan.
"Huuu kak Jungkook semangat!" Suara Jimin terdengar keras dan sampai terdengar oleh teman-teman Jungkook, mereka kompak tersenyum menggoda Jungkook yang terlihat sedikit malu karena teriakan Jimin yang cukup keras.
Jimin yang sadar suaranya terdengar keras pun menundukkan kepalanya malu, untung saja Jimin melihat Yoongi sedang celingukan kesana kemari mencarinya.
"Pake acara bolos segala lo. Nih tas lo, enteng amat sih itu tas. Gak niat sekolah lo?"
"Gak, kan ke sekolah cuma mau liat kak Jungkook" Jimin menopang dagunya dan mengedipkan matanya dengan lucu, lalu berteriak keras saat Jungkook sang master basket pun memasukkan bola ke dalam keranjang dari jarak yang cukup jauh.
Yoongi hanya memasang wajah mencibir, tapi ia masih mau menemani Jimin menonton kekasih halunya yang sedang bermain di lapangan.
"Hai" Taehyung mencengkram tali tasnya dan berdiri di dekat Yoongi dan Jimin.
"Eh keriting. Ayo sini sini duduk, tuh sebelah Yoongi" Jimin menunjuk kursi kosong di sebelah Yoongi.
"Gue lurusin tuh rambut kalo berani duduk di sini!" ancam Yoongi mengepalkan tinjunya saat Taehyung ingin duduk di sebelahnya. Taehyung menegup ludahnya dan akhirnya memilih duduk di sebelah Jimin.
Sebenarnya Taehyung sudah mengikuti Yoongi sejak keluar kelas, ia berencana mengajak Yoongi makan malam tapi kata-kata itu tak bisa keluar dari mulutnya karena sudah ciut duluan saat Yoongi melotot padanya.
"Kak Jungkookkk!!" Jimin berteriak keras sampai Taehyung mengusap telinganya yang berdengung karena suara keras Jimin, tapi senyumnya merekah lebar saat melihat Yoongi yang sedang serius dengan ponselnya.
Tak terasa latihan pun selesai, Jungkook dan teman-temannya juga sudah lelah bermain dan mereka pun merebahkan tubuhnya di tepi lapangan.
"Eh keriting, nih kasihin calon suami gue" Jimin buru-buru membuka tasnya, mengeluarkan sebuah botol minum dan sapu tangan kuning.
"Siapa sih?"
"Itu kak Jungkook yang paling ganteng paling seksi. Buruan sana!"
Taehyung mengangguk dan tersenyum dengan Yoongi yang memutar bola matanya malas. Jimin langsung menarik tangan Yoongi dan bersembunyi di balik pintu depan ruangan, mengintip reaksi Jungkook saat menerima botol air minum dari Jimin.
Taehyung tanpa mengatakan sepatah kata pun langsung menyodorkan botol air mineral untuk Jungkook dan pergi menghampiri Jimin.
Jimin sedikit kecewa karena Jungkook tidak meminum air dari botol merahnya dan malah mengambil botol air dari tasnya sendiri, tapi setelah membuka ponselnya, Jungkook tidak jadi meminum air dari botolnya dan malah meminum air dari botol milik Jimin.
"Lo gak bilang kan kalo itu botol dari gue?"
"Gak, gue gak bilang apa-apa" Taehyung menggeleng, ia malah ikut Jimin dan Yoongi mengintip Jungkook di dekat pintu.
Jimin melotot dan dadanya sesak saat Jungkook membuka kaosnya dan menyiramkan air ke wajah dan tubuhnya yang kepanasan.
Bruk!
Jimin sampai lemas dan ambruk ke lantai karena terlalu kaget melihat Jungkook yang telanjang dada.
"Yoongi, gue gak kuat" Jimin merasa ada kupu-kupu berterbangan di atas kepalanya.
"Njir bangun lu gendut. Nyusahin banget sih. Lo ngapain diem aja sih, bantuin dong!" gerutu Yoongi.
Jungkook yang ngedenger ada suara gaduh pun langsung penasaran dan ingin menghampiri suara gaduh itu.
"Stop! Jangan maju!" Yoongi menyetop Jungkook yang ingin menghampiri mereka dan menyuruh Taehyung mengangkat tangan Jimin dan Yoongi mengangkat kaki Jimin yang sudah pingsan.
Jimin pingsan karena tidak sanggup melihat otot dan abs Jungkook yang kelewat seksi itu.
🐥🐥🐰🐰
"Nanti kita jadi ke toko buku kan, Yoon?" Jimin menjilati es krimnya.
"Jadi lah gila. Hyung gue bisa ngamuk-ngamuk kalau tau koleksi novelnya gue tumpahin jus. Mampus gue nanti"
"Salah sendiri, ceroboh lu kagak bisa dihilangin!"
Yoongi pengen nangis rasanya pas gak sengaja numpahin jus ke novel hyungnya, alhasil novel itu rusak dan gak bisa dibaca lagi, Yoongi pun inisiatif beli lagi novel dengan judul yang sama.
"Ya kan gue gak sengaja. Gak bisa bayangin kalo sampe Geumjae hyung tau novelnya rusak." Yoongi menoleh dan tersenyum kecut karena sejak tadi dia ngoceh, Jimin gak ada di sampingnya karena lagi mengamati sesuatu di mading.
"Sialan lo, gue ngoceh sendirian malah di sini"
Yoongi yang kepo pun dan menatap arah mading yang jadi objek perhatian Jimin.
"Pokoknya gue harus ikut"
"Apaan sih?" tanya Yoongi yang masih gak nemu apa yang dibaca sama Jimin.
"Makanya tuh mata buka lebar-lebar. Nih, ada pemilihan sekretaris osis baru."
"Terus apa hubungannya ama lo?"
"Ya gue harus ikut dong. Kan kalo gue jadi sekretaris osis, nanti gue bisa deket-deketan sama ketua osis, alias Jungkookie ku sayang" Jimin menaruh kedua tangannya di pipi, membayangkan Jungkook memanggil namanya dan tersenyum padanya.
"Deket aja pingsan. Sok banget lo" cibir Yoongi.
"Makanya bantuin gue dong. Apa minta obat aja sama Geumjae hyung?" tanya Jimin.
"Gampang. Ntar gue suruh hyung gue resepin racun buat lo biar mati sekalian" Yoongi pun jalan duluan ninggalin Jimin yang lagi merengut..
"Kalo gue mati, gak ada yang mau temenan ama es kutub kayak lo" teriak Jimin yang ditinggal Yoongi.
"Masih ada si keriting yang mau temenan ama gue"
"Bilang aja lo tuh suka sama si keriting, susah amat sih"
"Lo aja sana pacaran sama si keriting. Gue ogah"
🐥🐥🐰🐰
kalo gak ada yg suka
gue unpub ya?? 😬😬😬😬