KILAS BALIK
Cr Masashi Kishimoto untuk setiap karakternya.
Genre : Angst, drama.
Main Character : Kakashi Hatake, Minato Namikaze.
Rating : T (alias tanggung. Hshshs)
Warning : Shounen-ai. Angst, typo dsb..
.
.
Ada yang tidak beres, pikirnya. Pelarian sudut matanya lagi-lagi berujung abstrak. Nihil. Apa yang sedang dia khawatirkan ? Jelas-jelas dalam setiap rinci tulisan pada laporannya, hingga ke titik-koma, semua tercatat rapih dan tertib.
Namun sang Hatake muda tetap tidak tenang.
Atau, sebut saja rasa ingin cepat-cepat pergi mulai menggodanya. Meninggalkan laporan di atas meja dalam ruangan yang kosong lalu pergi secepat kilat. Namun, itu malah akan membuat dirinya semakin terseret ke dalam situasi yang lebih parah.
"Jadi, sore ini ?"
Kakashi tahu, sang Yondaime Hokage akan bertanya lagi. Lagi dan lagi seperti hari-hari sebelumnya ketika ia selesai menjalankan misi dan menyerahkan laporan.
Bukan, itu bukan ajakan kencan. Melainkan sebuah perintah.
Memangnya siapa yang tega mengajak mantan muridnya kencan setelah baru saja menyelesaikan misi level S ? Tentu saja Minato, ia akan dengan senang hati memaksa —jika perlu menyeret— Kakashi untuk kencan di rumah sakit.
.
.
"Hokage-sama. Aku bukan tahanan Konoha, jika kau lupa."
Minato tersenyum hangat, baginya gerutuan Kakashi saat ini terdengar begitu indah. Mereka duduk berdua di ruang rawat inap rumah sakit yang benar saja membuat Kakashi lagi-lagi tidak nyaman. Minato harus berusaha menahan tangannya agar tidak sembarangan mengacak helaian perak Kakashi dengan gemas.
Tolong diingat jika Minato bukan seorang paedophile. Bukan pula seorang psikopat yang senang memperhatikan mantan muridnya dengan beberapa perban dan luka —yang rentan terbuka kembali— di sana-sini.
Hanya saja, baginya keadaan ini sangat langka. Menciptakan moment di saat dirinya menyalahgunakan posisi Hokage untuk kepuasan batinnya. Rasanya ia sudah kehilangan akal jika ada hal serupa berkaitan dengan Kakashi.
Sedangkan di lain sisi, helaan napas lelah menjadi tanda bahwa dirinya menyerah dengan keadaan. Kakashi sudah cukup meminta senseinya kembali bekerja, tidak perlu sibuk-sibuk mengurusinya yang sangat jelas bukan anak seumuran di bangku akademi. Dan selanjutnya ia berhasil dibuat membalas pertanyaan-pertanyaan ringan Yondaime hingga petang habis.
Ah, Kakashi rasanya sulit menerka ke mana semua ini akan berakhir. Jika bukan karena alasan politik, ia berpikir mungkin Minato akan secara terang-terangan lebih mengawasinya dan memilih-milih misi secara sepihak untuk dirinya.
Menyenangkan sekaligus menyebalkan.Namun, bukan itu yang Kakashi khawatirkan. Keadaan yang membuatnya tidak merasa tenang itu selalu meliputi pikiran jernihnya ; Kushina.
Ya, wanita cantik dan luar biasa. Bahkan Kakashi tidak ingin membandingkan siapa yang lebih pantas untuk sensei-nya. Daripada pusing-pusing mengambil masalah perasaan, lebih baik Kakashi menjerumuskan diri dalam lingkaran anbu, pikirnya saat itu. Ia jadi merasa geli, lucu sekali di dalam ironi bahwa dirinya tidak mungkin menggapai hal yang dia inginkan, namun si pelaku di balik ironi tersebut malah dengan tega menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kilas Balik
FanfictionCerita singkat dalam kilas balik kehidupan Kakashi dan Minato. Di mana Kakashi percaya dirinya yang egois adalah satu-satunya cara agar kehidupan berjalan semestinya. Hingga ia sadar dan mencapai titik akhir yang berbeda. •Semi Canon. •Boys love...