KEARA

BAB 1 : Pertemuan

Hari Senin adalah hari yang di benci oleh para murid SMA GARUDA, dimana mereka harus tetap berdiri di bawah teriknya matahari. Bagaimana tidak, amanat kepala sekolah sama seperti 1 jam pelajaran.

"Ke, kelas ajalah" ajak diego.

Tanpa menjawab kelvin langsung berbalik dan berjalan menuju kelas. Tak ada yang berani menegur seorang kelvin adreanto anak tunggal kaya raya, cucu pemilik dari sekolah tempatnya berdiri sekarang, ah iya jangan lupa dengan gedung tinggi menjulang ke arah langit. Siapa lagi pemiliknya kalau bukan malvin, ayah dari kelvin adreanto

Tanpa basa-basi,ke-4 temannya langsung mengikuti langkah Kelvin dari belakang, diego, haris, iqbal, farhan.

Belum sampai ketempat yang mereka tuju, tiba-tiba ada tangan yang menghalangi jalan kelvin dan teman-temannya.

"Masuk barisan" singkat wanita itu, kelvin tak menjawab, ia hanya menatap wanita yang sedang berada di depannya seolah-olah bertanya "apa"

"Gak denger? perlu gue teriakin buat masuk barisan hah?" Kata wanita itu lagi

"Lu kalau gamau mati atau di keluarin dari sekolah, minggir deh sumpah" kata diego kepada wanita itu

"Ini it-" perkataan wanita itu terhenti karena seseorang menepuk pundaknya dan berkata "biarin aja, jangan cari masalah sama mereka" katanya

"Minta maaf atau keluar dari sekolah ini" sahut kelvin pada wanita itu

Wanita itu sempat terkejut lalu menoleh pada seseorang yang berbicara tadi. "Mimpi aja lu" katanya lalu berbalik ke arah tempatnya berdiri tadi bersama temannya

"Ra, mending lu minta maaf deh, takutnya nanti lu kena masalah atau bisa juga di keluarin dari sekolah tau" kata temannya

Tiara ananda putri, orang terdekatnya memanggil ia ara, ketua eskul PMR SMA GARUDA yang jarang terlihat saat kerumunan,sekaligus idola kakak kelas cowok-cowok. Bagaimana tidak, siapa yang tidak akan menyukai seorang wanita dengan wajah yang putih, mulus, ah hampir sempurna

Ara hanya menanggapi dengan berdeham,ia malas kalau sudah membicarakan hal yang tak ada faedahnya

Sedangkan kelvin dan teman-temannya kini sudah berada di dalam ruangan yang cukup besar, ada sofa, tv, kulkas.
Seperti yang kalian tau, kelvin anak tunggal kaya raya sekaligus cucu pemilik gedung ini, apapun yang ia minta akan di berikan, duh jadi pengen punya pacar kayak kelvin

"ada yang tau cewe tadi?" Tanya Kelvin sambil memainkan ponsel

Semua mengaga sambil mengerutkan dahi, Kelvin jarang menyakan hal yang tak penting seperti ini tapi kali ini?

"Tiara ananda putri, anak kelas 12 bahasa, ketua eskul PMR" sahut iqbaal

Yang lain hanya bisa bertukar pandang, dua orang yang sangat irit bicara tiba-tiba berbicara hal yang tak penting seperti ini

Iqbaal Maulana, tak kalah tampan dari kelvin, berbadan tinggi dan kekar, cuek dan enggan untuk bicara hal yang tak penting. Tanpa ia senyumpun anak-anak SMA GARUDA sudah ingin pingsan jika melihatnya

Diego Abraham, cowo paling suka tebar pesona pada siswi sekolah, paras tampan dan pintar yang si sukai oleh lumayan banyak orang

Farhan Aditya, cowo paling suka bicara dan paling crewet, usil dan suka bertingkah gila

Haris marlansyah, sama seperti Farhan, mereka berdua paling tidak bisa diam di antara mereka ber-5

"Dapetin no HP-nya" singkat kelvin

Lagi dan lagi semua menatap satu sama lain, untuk apa? biasanya kelvin tak akan menyuruh mereka untuk menemukan nomor hp siswi di sekolah, terlebih lagi yang baru di kenal

"Daebak, apakah aa kelvin sudah mulai jatuh cinta" kata farhan tertawa

Kelvin tak menanggapi ucapan farhan, ia sibuk dengan mengetik sesuatu di ponselnya seperti membalas pesan seseorang

"Depak? Artinya apaan han?" Tanya diego bingung

"Daebak o'on, bahasa korea masa gatau sih" jawab farhan dengan geram

"Ya gue mana tau, gak suka korea gue" ucap diego pada farhan

"Gak suka gak suka, gue liat kemarin hp lu banyak foto rose blackpink tuh" sahut farhan

"Emang dia dari Korea ya?" Tanya diego lagi

"Gak, dia dari tanah abang noh" kata farhan kesal,ia lalu mengambil jaketnya dan menutupi tubuhnya agar tak mendengarkan pertanyaan dari diego

"Gue pikir dari jepang" gumamnya

"Bokep kali ah dari jepang" kata haris, semua tertawa mendengar perkataan haris, sedangkan kelvin aja tersenyum tipis