Prolog

10 2 0
                                    

Rintik hujan kembali menghujam atap rumah. Padahal, beberapa menit yang lalu hujan baru saja reda. Dan sekarang, hujan kembali turun, membuat suasana malam ini semakin terasa dingin.

Sedari tadi, ada sosok gadis cantik yang sedang menatap rintik hujan di balik kaca jendela kamarnya. Gadis cantik itu adalah Kinan.

"Dingin," gumamnya saat telapak tangannya menyentuh kaca jendela.

Cklek

Pintu kamar terbuka, sontak membuat Kinan menarik telapak tangannya dari kaca jendela.

"Dek," panggil sosok yang baru saja membuka pintu kamar gadis itu.

"Kenapa?" tanya Kinan.

"Turun yuk, kita nonton film bareng di ruang keluarga," ucap Akash, abangnya Kinan.

Kinan tersenyum tipis kepada Akash. "Kalian aja ya, Bang. Gue mau tidur. Besok, gue harus pagi-pagi ke sekolah untuk ngurus kegiatan MOS," ucap Kinan dengan lembut.

"Ah... gue lupa kalau lo besok sibuk banget," ringis Akash.

"Nggak papa kan kalau gue nggak ikut ngumpul?" tanya Kinan yang merasa tidak enak.

Akash tersenyum maklum, "Nggak papa, Kin," jawabnya.

"Thanks, Bang. Tolong sampein maaf gue ke mereka ya, gue nggak bisa gabung," ucap Kinan.

"Iya, nanti gue sampein," jawab Akash seraya melangkah mendekati adiknya itu. "Sekarang lo tidur gih, biar besok lo fresh ngadepin anak baru," ucapnya sambil mengusap sayang kepala Kinan.

Kinan tersenyum tipis, "Iya," ucapnya.

"Kalau gitu, gue balik ke bawah ya," pamit Akash seraya melangkah keluar dari kamar yang diikuti Kinan di belakangnya.

Langkah Akash berhenti tepat di depan pintu. Ia berbalik badan, dan menatap teduh adiknya.

"Have a nice dream, Kinan." Akash mencium kening Kinan, sebelum melangkah ke ruang keluarga.

Raut bahagia tercetak di wajah Kinan, saat punggung Akash menjauh. Dengan perasaan senang, ia menutup pintu kamarnya. Akan tetapi, gerakannya terhenti saat mendengar suara gelak tawa yang berasal dari lantai bawah.

Kinan melangkah pelan untuk melihat apa yang terjadi di bawah sana. Saat melihat ke bawah, Kinan terpaku di tempatnya. Dari kamarnya, ia dapat melihat keluarganya sedang tertawa karena kelakuan Akash yang lucu.

Kinan tersenyum getir melihat mereka. "Keluarga yang bahagia," gumamnya, seraya melangkah masuk ke dalam kamar dan beristirahat.  Ia harus mengumpulkan energi untuk menghadapi hari esok.

LembayungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang