15. Rumit

61 12 3
                                    

Lagi dan lagi sekolah digemparkan dengan sebuah video yang memperlihatkan seorang wanita paruh baya sedang memuaskan lelaki yang sayangnya wajah lelaki itu tidak terlihat karena tertutup topeng.

Video berdurasi 57 detik  itu mampu mengundang banyak perhatian dari semua siswa-siswi. Bahkan para guru sekalipun, kali ini si penyebar sengaja mengirimnya di grup sekolah langsung.

Tentu saja semua warga sekolah melemparkan sumpah serapahnya. Dan jangan lupakan dengan tatapan rendah yang mereka layangkan pada satu siswa ,siapa lagi jika bukan Jeka.

Memang benar bukan jika Jeka adalah anak dari jalang. Itu sudah pasti ada dipikiran para siswa-siswi. Dan untuk kali ini pihak sekolah mengambil tindakan tegas terhadap si penyebar.

"Demi apa ! Ini yang nyebarin bego atau gimana sih masa  di grup sekolah dasar ogeb." Oceh Deka dengan nada frustasinya.

"Aneh sih menurut gue." Ucap Yugi setelah menyuapkan sesendok siomay.

"Aneh gimana?." Sahut Jihan yang duduk samping Aluna  di kursi panjang kantin.

"Kenapa bisa si penyebar dapat video itu. Kalo pun disengaja dia rekam sendiri, pasti ada maksud tertentu." Sahut Yugi lalu meminum air minum yang ada di botol kemasan.

"Iya juga ya, tumben lo cerdas Gi." Kini giliran Yuna yang ikut bersuara setelah asik menghabiskan satu mangkuk mie ayam.

Diam-diam Jihan melirik kesamping nya yang mendapati teman chubby nya ini diam sedari tadi. Makanan yang dipesan nya hanya diaduk tanpa dimakan sedikit pun.

"Na!kok gue perhatiin lo murung terus . Kenapa sih?" Perkataan Jihan barusan membuat Aluna tersentak kaget.

"Iya Na, biasanya lo ngoceh gak berhenti apalagi kalo ada berita hot news gini." Kata Yuna yang duduk tidak jauh dengannya.

"Eng, gue gak apa-apa kok hehehe." Ujar Aluna sambil cengengesan.

_o0o_

"Kenapa harus sampai di bawa kesana sih. Padahal gue mau ikut praktek di tempat temen gue."

Sherina yang kini sedang bertelepon itu mendaratkan pantatnya di sofa ruang tengah setelah mengambil camilan milik adiknya.

" sorry Rin, gue lupa hahaha. Lagipula gue mau dia bisa buka lembaran baru lagi disini sampai bayang-bayang waktu itu dia lupain." Sahut orang di sebrang sana .

"Gue do'ain semoga ponakan lo itu cepet sembuh dan untuk lo sabar aja nanti jangan lupa balik ke Jakarta kalo gue kawinan entar."

"Iya pasti Rin, gue juga kangen banget sama lo . Hampir 5 tahun kita gak ketemu , iya doain aja Rin . Kata psikolog yang nanganin ponakan gue Minggu depan mungkin terapi terakhirnya ."

Sahut wanita di sebrang sana dengan nada bahagianya. Membuat Sherina yang mendengarnya ikut bahagia.

"Gue tunggu kabar baiknya. Jangan lupa kalo balik kabarin gue. Awas aja kalo lupa lagi berarti lo udah pikun ,Joy hahaha." Tawa Sherina menggelegar membuat ibunya yang sedang menyapu mantap anak sulungnya itu dengan tatapan aneh lalu melanjutkan kembali kegiatan menyapunya.

"Hahaha iya Rin. Tapi kayaknya gue sama ponakan gue bakal menetap disini untuk sementara waktu."

"Iya pokoknya lo jangan sampai lost contact lagi . Untung nomor lo masih ada di ponsel gue."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dim Light [JJK.JEB ft 97 Line]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang