satu💨

5.8K 628 10
                                    

Ceritanya udah aku rombak makasih yang masih mau baca :v

Yota berlari tanpa alas kaki di aspal yang panas. Terik matahari yang menyengat tidak dirinya hiraukan. Terlihat dua orang lelaki dewasa yang menyeramkan berlari mengejarnya dari belakang sambil berteriak memanggil namanya.

Dengan wajah prustasi, Yota terus berlari dengan air mata yang sudah membasahi pipi chubynya. Walau begitu, bibir mungilnya tidak berhenti melontarkan makian.

"Kakak biadab gak ada akhlak! Dia yang punya hutang gue yang jadi bayaran!" Orang yang mengejarnya itu adalah suruhan renternir tempat kakaknya reyhan berhutang. Mereka hanyalah anak yatim piatu yang miskin. Namun, kakaknya reyhan yang kecanduan berjudi serta narkoba selalu berhutang kepada rinternir dan menyuruh adeknya untuk bekerja keras mencari uang. Membuat Yota harus bekerja banting tulang demi membayar hutang kakaknya.

Sebut saja dirinya bodoh karena mau saja melakukan segala hal demi kakaknya. Namun, sebagai yatim piatu hanya Reyhan lah keluarganya satu-satunya walaupun tentu saja sifat brengseknya itu sangat dirinya benci.

Puncaknya, karena selalu kalah judi yang menghabiskan seluruh uangnya serta candunya terhadap narkoba, Reyhan dengan tega menjadikan adiknya sendiri sebagai pelunas hutangnya.

Sungguh biadab sekali!

Yota terus berlari, hingga berada diujung gang.

Jalan buntu!

Hanya ada tembok dan rumah tua yang sudah hampir roboh dengan sumur tua penuh lumut disampingnya. Tidak ada jalan keluar sama sekali.

Yota ketakutan, tentu saja. Suruhan Renternir itu sudah sangat dekat. Menyergai kepadanya seakan mengatakan bahwa dirinya sudah tertangkap dan tidak bisa kabur.

"Sudah main lari-larinya? Sekarang lo diam gadis manis ikut sama kita tanpa perlawanan kalo ga mau kaki lo kami patahin!" Tentu saja Yota bergidik ngeri. Namun, berusaha bersikap tenang walau kedua kakinya sudah gemeteran.

Menampilkan senyum manis yang membuat kedua orang itu mengeryit heran.

" Kalian pikir gue mau aja ikut dengan mudah? Lebih baik gue mati!"

Tanpa banyak pikir, Yota dengan nekat meloncat kedalam sumur tua yang berada didepannya sambil mempertahankan senyumnya.

'Lebih baik mati daripada menjadi budak nafsu orang tua bangkotan!'

......

Oke, ini gila

Yota terbangun disebuah kamar yang sangat feminim sekali! Apakah dirinya sedang bermimpi atau sudah berada di dunia lain?

Memegang kepalanya yang terasa sakit, Yota turun dari kasur dan melihat sekeliling.

"Ini gue dimana? Masa dunia setelah kematian kek gini bentukannya?"

Hingga suara keras pintu yang terbuka membuatnya terlonjak kaget.

" YOT! LO MATI APA GIMANA SIH? DIPANGGIL IBUNDA RATU GAK NYAUT. TULI YA LO?!" Seorang cowo dengan memakai baju smp berjalan menghampirinya dengan raut kesal.

"Kenapa lo masang wajah jelek gitu? Eh iya lo kan emang jelek dari lahir." Dengan menarik sudut bibirnya membentuk seringai yang entah kenapa membuat Yota kesal.

'Ini bocah menģejeknya!'

"Lo kenapa pakai teriak sih?! Kayak tinggal dihutannya aja. Tuh pita suara putus gue sujud syukur!" Ujar Yota dengan menaikkan suaranya.

Perkataannya membuat cowo smp didepannya itu melongo." Lo sakit jiwa? Kenapa malah jadi barbar gini. Mana sifat sok anggun lo itu?"

Yota mengeryit dahi bingung."Lah, gue kenapa? Biasanya juga gini. Dan juga lo tu yang siapa? Gue dimana nih, kok malah ada dikamar yang menyakitkan mata saat melihatnya. Dekorasinya semuanya pink lagi."

"Gak mungkin gara-gara gue lempar remot semalam, kepala lo jadi eror? Gak lucu kalo lo mau drama jadi artis sinetron sekarang!" Cowok itu menggeleng-gelengkan kepalanya menatap horor Kearah Yota yang menggaruk kepalanya prustasi.

"MAMAH, KAKAK AMNESIA"

......

"Kamu beneran gak kenal siapa kami sayang?" Wanita paruh baya yang disebut Mama oleh bocah smp itu menatapnya dengan khawatir.

Yota menggeleng dan tersenyum kecil." Gak sama sekali." Rasa bersalah tiba-tiba muncul, saat melihat wanita dihadapannya itu menangis.

"Anjir Yot, beneran amnesia lo? Gak kenal siapa gue ataupun mama yang ngelahirin lo sendiri? Wah kejam sih apalagi sampe buat mama nangis." Yota menatap kesal bocah Smp yang berdiri didepannya itu.

"Lo dari tadi ngoceh mulu deh. Pengen gue sumpal pake kaus kaki tu mulut?!"

Bocah smp yang mengenalkan dirinya sebagai Rivan itu melotot dan memeluk lengan mamahnya.

" Tuh, mama dengarkan dia bilang apa? Masa sifatnya jadi berubah jadi kejam sih. Kayaknya Kakak memang amnesia gara-gara Rivan lempar pake remot semalam deh, mah." Wanita itu memgangguk dan menggenggam tangan Yota erat.

"Kita kedokter ya sayang. Biar kamu diperiksa. Mamah takut terjadi apa-apa sama kamu."

Sungguh, Yota merasa bingung tapi tidak berani mengatakan apapun. Mereka berdua pasti akan mengira dirinya sudah gila kalo menceritakan semuanya.

Jadi, dirinya harus apa?

Tbc.

Ceritanya ternyata aku buat beda banget🤣 maaf kalo ga sebagus ekspetasi kalian :v

Votenya dung ☆

FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang