Gejolak dalam perutnya kembali hadir seakan memaksa seluruh isi perut untuk keluar dan rasa itu menjalar hingga ke tenggorokkan.
Kaira langsung membungkam mulutnya, menahan mual sekaligus agar tidak mengeluarkan suara yang akan menarik perhatian seluruh temannya di kelas.
Namun selang beberapa detik, Kaira benar-benar tidak bisa menahannya lagi. Akhirnya ia izin pada guru yang sedang mengajar untuk pergi ke toilet.
Untung saja, jam pelajaran sedang berlangsung. Jadinya kondisi toilet sepi dan Kaira bisa menetralkan rasa mualnya dengan tenang tanpa takut ketahuan.
"Huek... Huek..."
Napas Kaira tersengal-sengal, mencoba mengeluarkan sesuatu yang membuatnya mual, kedua tangannya menopang di dua sisi closet duduk tersebut untuk menahan agar badannya tidak ambruk.
Jujur, walaupun hanya mual, energi Kaira cukup terkuras dan membuat tubuhnya lemas. Karena tidak sanggup lagi berlutut, perlahan Kaira mencoba duduk pada closet.
Gantian, tangannya kini menjalar ke kepala yang terasa berdenyut. Selalu saja begini, mual hilang, pusing pun datang.
Seperti tidak membiarkan Kaira untuk tenang sebentar saja.
"Udah ya, nak. Jangan buat Mama susah, Mama cuma sendiri disini," ucap Kaira mengusap lembut perutnya yang masih datar.
Walau begitu, Kaira sudah bisa merasakan adanya kehidupan di dalam sana.
Sejenak Kaira terdiam sambil mengatur nafas, setelah dirasa kuat dan tidak mual, Kaira berdiri dan beniat kembali ke kelas.
Menghela nafas lega karena saat keluar, tidak ada satu orang pun di toilet, aman.
Kaira menghampiri wastafel, menampung air di telapak tangan lalu membasuhkan ke wajahnya yang terlihat pucat.
Kakinya mundur beberapa langkah agar bisa melihat tubuhnya di cermin sebatas pinggul. Perlahan ia bergeser ke kanan, dengan mata yang tidak lepas dari perutnya.
Perut yang menjadi tempat hidup makhluk kecil selama sembilan bulan ke depan dan akan membuncit karena makhluk itu berkembang.
Ya Tuhan...
Apakah Kaira bisa melalui semuanya ini sendiri?
Tangannya pun mengusap perutnya perlahan.
"Maafin Mama yang belum bisa nerima semua kenyataan ini ya," ucap Kaira pelan, "Tapi Mama udah coba buat nerima kamu di hidup Mama kok,"Kaira tersenyum, matanya mulai memanas karena memproduksi air mata. Dan benar saja, Kaira tidak menahannya, sejenak ia larut dalam tangisannya.
Pikirannya kembali mendoktrin, bahwa ia harus kuat, tidak boleh lemah. Karena sekarang hidupnya tidak sendiri lagi, ada makhluk kecil yang bergantung padanya.
Kaira menggeleng, "Gak boleh kayak gini," katanya sambil mengusap air mata.
Sekali lagi, Kaira membasuh wajahnya dan semakin menguatkan diri bahwa ia bisa, ia kuat, ia mampu melewati ini semua. Ia akan memastikan anaknya selalu dalam keadaan baik.
Dengan sekali tarikkan nafas, tekadnya membulat. Kaira harus kuat!
Kaira kembali melangkah keluar toilet, namun baru sampai tepat di pintu toilet, rasa pusing kembali hadir. Kali ini lebih hebat, seketika seluruh benda berputar, pandangannya pun buyar.
Tangannya bergetar menggapai pintu toilet, menahan beban badannya agar tidak jatuh.
Mual hilang, pusing datang. Dan itu terjadi sangat sering dalam waktu yang cepat.
Apakah ini adalah efek awal kehamilan?
Sungguh ini sangat menyiksa!
Berhasil membuka pintu toilet, dengan kekuatan yang tersisa, kakinya berusaha melangkah, namun pusingnya semakin tak terkendali.
"KAIRA!!!" teriak seorang pria khawatir tepat disaat Kaira terjatuh.
Penasaran siapa orang itu, Kaira memfokuskan mata, namun pandangannya semakin buram hingga belum sempat melihat, semuanya berubah menjadi gelap.
🎀🎀🎀
surprise!!!
kangen ga sieeeeee
kangen kan, kangen ya, kangen dongkangen bgt!
huhu.
akhirnya setelah sekian purnama.
teenage mom hadir lagi buat kalian.
versi baru yg bnr bnr baru yaaa
jalan ceritanya ga sama dg yg lama, ok.jadi jgn kaget🤗
asli kangen bgt sumpah suasana
ngetik dan publish cerita.kangen kalian juga.
kangen komenan kalian.
jgn lupa tekan bintang di pojok kiri, gratis!
apalagi kalo bintangnya udah banyak
bikin gue cepet update lagi deh🤪jgn lupa masukkin library dan reading list kalian juga ya, biar bisa tau updatean cerita dan orang bisa tau jg cerita ini
hihi, makasi yaaa.
ohiya, menurut kalian cowo di scene terakhir itu siapa si?
KAMU SEDANG MEMBACA
TEENAGE MOM [NEW VERSION]
Teen Fiction'Sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga.' Mungkin peribahasa itu cocok bagi Kaira Arisara, siswi kelas 3 SMA yang tengah hamil itu masih nekat bersekolah tanpa memberitahu siapapun tentang kehamilannya. Hal itu tentu menjadi tantang...