SELFISH

1K 103 33
                                    

Kalau ada yang kebetulan baca, tolong lari dari cerita ini jika kalian tidak paham beda antara fiksi dan kenyataan.
Kok alurnya mirip dengan kehidupan nyata?
Ya memang terinspirasi dari sana tapi kubuat dramatis dan mengada-ngada karena ini memang cuma halu, bukan penafsiran, apalagi sok tau soal masa depan.

Sekali lagi ini FIKSI ya teman-teman. Segala yang kalian pikirkan ketika membaca cerita disini harap tidak dibawa keluar dari lapak ini. ☺️
______________________________________

"Aku tidak bisa."

Tiga kata itu masih Mew ingat dengan sangat jelas. Itu adalah saat terpahit dalam hidupnya selama mengenal Gulf Kanawut.

Genggaman tangan Mew pada kedua tangan Gulf mengendor seiring dengan langkah mundur yang ia ambil.

"Kenapa?" Tanya Mew tak mengerti.

Bukankah mereka saling mencintai?
Bukankah mereka sepakat untuk bersama hingga akhir?

Kenapa saat Mew memutuskan untuk membawa hubungan mereka ke level yang lebih serius Gulf malah menolak?

"Mew, aku masih muda. Aku baru 23 tahun. Aku tidak siap."

"Hei, Kita tidak akan menikah sekarang. Kita hanya bertunangan dan kamu boleh terus berkarir. Aku masih punya waktu dua tahun untuk menunggu sebelum batas waktu yang diberikan ayah untuk menikah." Jelas Mew. Ia memang sudah berusia 30 tahun dan ayahnya dengan tegas meminta Mew untuk menggandeng seseorang di hadapan Tuhan dua tahun kemudian.

"Tanpa diketahui publik?" Tanya Gulf.

"Apa maksudmu tidak diketahui publik?" Mew semakin tak paham.

"Seperti kita sekarang, seperti kita dua tahun belakangan. Kita berhubungan dan tidak ada yang tahu soal kita. Bisa?" Jelas Gulf.

Mew benci bagaimana Gulf menatapnya, seperti sedang memaksa Mew untuk mengakui bahwa apa yang ia minta tidak bisa Mew berikan.

"Katakan alasannya kenapa kita harus bersembunyi dari publik? Apa memiliki aku tidak membuatmu bangga?" Tanya mew.

Gulf mendesah frustasi.

"Jangan mulai, Mew. Aku tahu kamu paham alasanku. Sudah kubilang aku masih muda, aku mau berkarir. Ini cita-citaku sejak kecil dan aku baru naik satu langkah."

"Aku tidak akan melarangmu melanjutkan karirmu! Aku bahkan sedang mempersiapkan agensi sendiri agar aku bisa menyokongmu."

"Aku tidak mau! Kamu sudah puas berkarir sebagai aktor tapi aku belum. Begini saja, Mew beri aku waktu tiga tahun lalu aku..."

"Tiga tahun?" Potong Mew tak percaya.

Gulf maju, ganti menggenggam tangan Mew yang terkepal.

"Aku sudah tanda tangan kontrak di salah satu chanel televisi nasional. Aku akan jadi aktor mereka sampai tiga tahun ke depan, setelah itu aku janji akan menuruti semua keinginanmu. Aku janji, Mew. Sekarang biarkan aku fokus dengan karirku. Aku juga ingin dikenal sebagai Gulf Kanawut. Aku ingin buktikan kalau aku benar-benar layak di posisi seterkenal sekarang, bukan karena beruntung dipasangkan denganmu."

"Tiga tahun dan kutebak kamu tidak diijinkan punya hubungan asrama sampai kontrak selesai. Benar kan?"

Gulf mengangguk kecil.

"Tanpa bicara dulu denganku? Tanpa persetujuanku?" Mew benar-benar tak habis pikir.

"Kamu selalu mendukungku. Kali ini juga kan, Mew? Aku ingin punya nama sendiri." Genggaman tangan Gulf mengencang, berharap Mew mengerti keinginannya.

MG (Kumpulan Oneshot Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang