empat

946 75 2
                                    

Malam hari di sebuah kamar bernuansa abu abu biru, terlihat seorang laki laki yang sedang duduk di depan jendela kamarnya, menikmati hembusan angin, sambil memejamkan matanya, sekelibat bayangan tentang seorang gadis muncul dalam otaknya

Rey: kenapa dia yang muncul di pikiran gue? Kenapa dari tadi siang gue kepikiran dia terus yah? Apa gue suka sama dia?

Reyyyyy, turun nakk makan dulu(teriak sang bunda dari bawah)

Rey: iya bund(sahutnya)

Kini Rey turun ke bawah untuk makan malam, terlihat ayah dan bundanya sudah menunggu di meja makan

Ayah: Rey, gimana sekolah kamu?(bertanya sambil makan)

Rey: hmmm baik yah, semuanya lancar

Bunda: reyy, sebentar lagi kamu kan lulus udah tau belum mau kuliah di mana?(tanya bunda)

Rey: hmm Rey sih maunya kedokteran bund, dan rencananya mau di universitas .......

Rey: wah bagus itu Rey, ayah dukung sekali (menepuk pundak putranya)

Skip rumah Sandy

Mommy: sayang, gimana sekolahnya tadi? Menyenangkan?

Sandy: yaahhh, sangat menyenangkan, adek dapat temen yang baik, namanya ratu dan Aqila

Clay: apa mereka baik sayang?

Sandy: iya Abang, mereka baik banget, tadi adek juga kenalan sama kakak kelas yang jago main basket

Clay: sayang ,, dengerin Abang jangan mudah bergaul dengan orang asing yahh(mengelus kepala adiknya)

Sandy: abangg adek ini udah gede , jadi adek tau kok orang jahat itu kaya apa dan orang baik itu kaya apa, iya kan mom dad(melihat secara bergantian)

Mommy: hmmm sampai kapanpun princess nya mommy akan tetap jadi anak bayi bagi mommy

Daddy: bagi Daddy princess Daddy ini tetap gadis kecilnya Daddy

Sandy: hmm baiklah kalau begitu suapi aku mommy (membuka mulutnya)

Clay dan ayahnya terkekeh melihat tingkah putrinya ini

Skip selesai makan

Clay: sayang ini udah malam lohh, kamu gak bobo?

Sandy; Abang filmnya belom habiss(rengeknya)

Clay: sayang kan bisa di lanjut besok, adek besok sekolah lohh nanti telat bangunnya

Sandy: hmm iya dehh, gendong (merentangkan tangannya)

Clay sangat paham dengan tingkah adiknya ini, sedari kecil dia sangat di manjakan sehingga dia begitu dekat dengan clay

Clay kini menggendong Sandy ke kamar, Sandy meminta nya untuk di bacakan sebuah cerita, yahh meskipun sudah 16 tahun Sandy masih tetap seperti anak kecil

Clay kini membacakan sebuah cerita untuk Sandy, perlahan Sandy menutup matanya dan tertidur

Clay begitu sayang dengan adiknya, jauh di dalam hatinya dia selalu ingin melihat senyum di bibir adiknya ini, tapi dia tau suatu saat senyum ini akan hilang bahkan mungkin akan lenyap

Sandy sudah tertidur pulas clay mencium keningnya dan beranjak dari tempat tidurnya

Ternyata dari tadi ibunya melihat clay dan Sandy dari balik pintu

Clay melihat ibunya meneteskan air mata, clay tau bagaimana perasaan ibunya saat ini

Clay menghampiri ibunya dan membawanya kedalam pelukannya, kini wanita itu menangis seakan akan ada rasa sakit yang tidak bisa dia jelaskan

Everything for you(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang