00 MANOR

194 24 18
                                    

WARNING!

mention of drugs, violence, and blood.

NOMIN ONESHOOT COLLECTION

"Mereka bilang, orang mati hidup kembali disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mereka bilang, orang mati hidup kembali disini."

00

Lagu dari radio mobil berputar dengan kaku sepanjang jalan menuju district TITIK NOL. Dimana perlahan semakin masuk ke district, lagu terputar seperti gerombolan tawon. Johnny berwajah keras disampingnya. Tidak biasanya lelaki itu beraut seperti ini. Dibalik jendela mobil yang terbuka, seperti apa yang orang-orang district lain bercerita tentang tempat ini, TITIK NOL benar mati, daripada warna hijau-kuning lebih mendominasi. Bangunan-bangunan tinggi apartement dibiarkan berserakan, lampu jalan hanya beberapa yang masih menyala, jalan berkelok-kelok rusak. Jeno dapat temui pula beberapa penghuni bergerombol melingkari api unggun-kumpulan orang-orang buangan dari seluruh negeri.

Mereka tertawa terbahak-bahak.

"Kamu tahu apa yang menyelubungi kota ini, Jeno?" Johnny membuka suara setelah lama manik-manik kelamnya menatap lurus pada jalan.

Jeno tidak menjawab tapi tatapannya yang beralih menatap Johnny penuh sirat kebingungan cukup membuat Johnny menjawab pertanyaannya sendiri.

"Mereka bilang, orang mati hidup kembali disini."

Setelahnya Johnny membungkam kembali mulutnya. Ada kontradiksi pada kalimatnya yang aneh. Johnny tidak menjelaskan lebih lanjut tapi ketika manik matanya menatap satu gerombolan disisi jalan, itu sudah lebih dari cukup.

Disana mereka melingkar, membakar seekor kucing layaknya sepotong ayam ternak.

00

Yang satu-satunya paling mencolok disini adalah minimarket dengan lampu merah bertulis besar dengan hangeul sebagai plang nama lengkap dengan arah panah begitu menyalak. Cukup mencolok sedari perjalanan beberapa jam yang lalu. Jadi disinilah Jeno berdiri, menatap lurus pada plang nama yang begitu terang. Begitu meriah untuk seukuran district yang sudah mati.

Dibalik meja kasir seorang pemuda berdiri mengencangkan punggungnya. Tidak ada pelanggan satupun didalam sana, namun pemuda itu seperti tengah berinteraksi dengan pelanggan. Jeno melangkah masuk, suara 'kring' pada pintu masuk tidak begitu banyak mengalihkan pandangan pemuda itu. Berkali-kali Jeno mencuri lirik, pemuda itu masih dalam posisi tubuh yang sama. Berdiri tegap dengan pandangan lurus menatap deretan rak-rak. Apa yang dilihatnya?

Kernyitan tak pelak terhias pada pelipisnya. Tidak sadar akan pandangannya yang lamat memandang pemuda dibalik meja kasir. Pemuda itu memiliki bulu mata panjang, lengkap dengan bibir ranum berwarna merah, jari-jari disisian tubuhnya terhias lentik, tingginya hampir menyamainya. Semakin didekati sesuatu menarik perhatiannya.

00 ManorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang