Suara denting piano mulai bergema di aula, pertanda pesta telah dimulai. Seorang gadis yang ragu-ragu menuruni tangga mulai ikut masuk dalam kerumunan orang-orang yang menari. Semuanya terlihat begitu indah dan teratur karena menari mengikuti irama. Hingga akhirnya ia melihat seorang pria menghampirinya dan mengajaknya berdansa.
"Bolehkah aku berdansa denganmu?" Pria dengan wajah dingin dan rahang tegas itu menjulurkan satu tangannya sedangkan satu tangan lainnya ia letakkan di belakang punggungnya.
"Oh, tentu," gadis itu menurunkan badannya sedikit sembari memegang gaun dengan tangannya seraya memberi tanda hormat.
Mereka berdua akhirnya ikut berkumpul di tengah aula dan mulai berdansa.
"Jika kau tidak keberatan, boleh aku bertanya siapa namamu, tuan putri?" Pria itu mulai membuka percakapan tanpa menghentikan tarian mereka.
"Oh uhm, namaku Charlotte Emma Beatrice, dari kerajaan Montana,"
"Oh, ternyata kau yang menjadi tuan rumah di acara pesta dansa ini, bagaimana bisa aku tidak tau," Pria itu tertawa renyah yang menampilkan senyum kotaknya.
"Bagaimana denganmu?" tanya Emma.
"Ya, namaku Terrence Tedrick. You can call me Tedrick,"
"That's a gorgeus, dari kerajaan mana kau berasal?"
"Oh, tidak. Aku hanya rakyat biasa disini. Kau keberatan?"
"Tidak, tentu saja tidak. Walaupun aku keturunan bangsawan, aku tidak seperti kedua orangtua ku yang membeda-bedakan status,"
"Ah begitu,"
Setelah itu hening di antara keduanya. Tidak ada percakapan, hanya saling fokus pada tarian dan saling menatap satu sama lain.
"Apakah ada yang mencurigakan? Seperti keberadaan anggota Henry dan semacamnya?" ujar Raja Charlotte pada kepala keamanan kerajaannya.
Sebelumnya, Henry adalah salah satu organisasi keluarga mafia dan pembunuh bayaran pada masa itu di tahun 1896 yang sangat di takuti. Awalnya mereka adalah bawahan kerajaan Montana yang bertugas menagih pajak pada para warga, namun tanpa alasan yang jelas tiba-tiba keluarga Henry memberontak dan akhirnya kabur dari kerajaan Montana. Sampai sekarang tidak ada yang mengetahui dimana persembunyian mereka, namun mereka percaya keluarga Henry menyamar seperti warga lainnya dan mereka berkeliaran mencari mangsa terutama para perempuan yang masih berusia belia untuk bisnis gelap mereka, yaitu human trafficking.
"Tidak ada yang mulia, sejauh ini kerajaan terlihat aman,"
Raja Charlotte mengangguk dan kepala keamanan itu lalu memberi hormat dan pergi untuk melanjutkan tugasnya.
"Eum, mau minum teh sambil berbincang?" tawar Emma tiba-tiba.
"Tentu, ayo,"
Mereka berdua lalu menghentikan tarian mereka dan berdiri di meja dimana banyak sekali hidangan disana.
"Kau suka manisan?" tanya Emma lagi sambil memakan kue coklat yang penuh di mulutnya.
"Aku bisa mengambil sendiri," ujar Tedrick lalu menuangkan teh ke dalam cawan miliknya dan Emma.
"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan?" Tedrick menyeruput teh nya.
"Oh eh ya, tidak terlalu penting juga, hanya pertanyaan klasik. Karena kau membuatku tertarik," ucap Emma jujur.
"Tertarik? Seorang tuan putri tertarik pada seorang pria warga biasa?"
"Ya, itu aku. Jadi dimana kau tinggal?" Emma memulai percakapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt So Good
Historical Fiction[ FAN-FICTION ] CERITA INI HANYA FIKSI BELAKA Cerita yang berlatarkan tahun 1898 dimana pada saat itu wilayah Montana sedang dalam masa teror karena banyaknya seorang gadis yang hilang karena di kabarkan menjadi korban untuk human trafficking. Dan p...