Zhang Zehan tengah mencuci pakaiannya dan Gong Jun. Karna kasus belakangan dia hanya bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Menghela nafas lelah dan suntuk. Merasa bosan, ia mengambil salah satu buku resep dan mulai memasak.
"Aku mau buat Quiche... apa Laogong akan suka?"
Monolog Zhehan sambil mengambil bahan bahan untuk membuat Quiche. Menyiapkan alat alat, Zhehan mulai berperang dengan dapur. Kenapa di samakan dengan berperang? Karna Zhehan memasak dengan sembrono, dapur akan terlihat seperti kapal pecah. Rasa masakannya memang enak, tapi hasilnya keadaan dapur menjadi mengenaskan.
Lalu kemana Simon Gong? Kenapa dia tak menegur niat istrinya? Oh sepertinya penulis lupa memberi tau, Simon Gong bekerja Ekstra untuk menafkahi istrinya yang tengah menganggur. So sweet kan?
2 jam kemudian, Zhehan selesai memasak. Memotong Quiche menjadi 6 seperti pizza, mencicipinya sepotong. Rasanya sangat lezat, hingga ia merasa puas. Tapi ekspresi puasnya, tergantikan menjadi ekspresi penat saat melihat keadaan dapur. Mau tak mau dia menaruh Quiche di atas meja, mengambil lap dan mulai membereskan medan tempur 02 (karna medan tempur 01 adalah kamar).
"Sayang aku pulang!!"
Itu Simon Gong, membuka pintu bertepatan saat Zhehan sedang mencuci bekas memasak. Membuat Zhehan panik, pernah sekali ia ketahuan memasak dan membuat dirinya dihukum. Dia tak mau di hukum suaminya lagi."A... selamat datang Laogong."
Suara Zhehan terdengar bergetar. Simon Gong menghampiri istrinya dan memeluk istrinya dari belakang. Mencium bau minyak dari sang istri, Simon Gong tau apa yang tengah terjadi. Mencium telinga Zhehan dengan jahil, yang tentu saja membuat pemuda manis itu menjatuhkan mangkuk yang ia cuci."Laogong, ini geli."
Protes Zhehan berusaha fokus mencuci, yang di abaikan oleh Simon Gong."Laogong!"
"Laogong ayolah... aku-- nghh"
Lenguhan Zhehan terdengar merdu, membuat Simon Gong terkekeh. Ingin rasanya menerkam istrinya itu sekarang."Memancing diriku sayang?"
Goda Simon Gong sembari menggendong Zhehan dengan gaya bridal. Menaruh dengan hati hati ke sofa. Mencium bibir yang pujaan hati dengan ganas."Mphh... nghm-- lepas dulu bajumu!"
Mendorong Simon Gong, Zhehan protes karna merasa tak nyaman dengan parfum yang di endorse Simon Gong. Simon Gong tau, tapi tidak seru jika tidak menggoda istri kan? Membuatnya menatap sang istri hingga salah tingkah."Ce... cepat lakukan! Jangan malah menatapku begituu--"
Menutup wajahnya dengan tangan malu, Zhehan merasa meleleh saat di tatap seperti itu."Tak ku sangka istriku begitu tak sabaran."
"A... apa maksdmu?"
"Kau ingin segera melihat tubuhku huh, tak sabar ingin olah raga malam?"
"Bukan itu maksudku!!"
Zhehan sungguh malu, wajahnya yang masih ia tutupi memerah bagaikan kepiting rebus."Lalu?"
"Aku tak suka bau parfum mu!"
Suaranya seperti merajuk, padahal tengah menahan malu."Tatap aku saat aku berbicara dengan dirimu Laopo."
Simon Gong berbisik dengan suara rendah, menghipnotis Zhehan untuk menatap matanya. Simon Gong, dengan cepat mencium bibir pemuda manis itu, dengan tatapan masih terkunci pada Zhehan.Zhehan merasa tulangnya menjadi lunak, reflek memeluk Simon Gong saat merasa akan terjatuh. Tatapan Simon Gong sungguh tajam dan manis, siapapun tak akan tahan termasuk Zhehan. Membuatnya mau tak mau memejamkan mata, membiarkan permainan Simon Gong.
Simon Gong tersenyum puas melihat kekasihnya menyerah. Masih dengan bibir bartaut, menggandong Zhehan dan membawanya ke kamar, mengabaikan makanan di meja. Menutup pintu dengan kakinya.
Entah apa yang terjadi di sana, namun bukankah kita sudah bisa menebaknya?
END
Gak tau gak tau aku
(tutup muka pake kipas Wen)
(Salting sendiri sama ketikan sendiri)Selanjutnya aku mau buat dark Gong Jun apa ada yang setuju?
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Positive
RomanceHanya one/mini shoot yang dibuat untuk Zhang Zehan yang tengah di landa masalah... Kuharap badai cepat berlalu, semoga Idola ku yang tengah terpuruk cepat bangkit.