Bagian 1

8 0 0
                                    

Hallo selamat membaca semoga kalian menjadi membaca setiaku 😘



Hari ini adalah hari Senin dimana kegiatan rutin setiap sekolah tak lupa untuk dilaksanakan. Semua murid sudah berbaris sesuai dengan kelas masing-masing karena sebentar lagi upacara segera dimulai.

Dari arah depan seorang gadis berparas ayu berjalan dengan santainya melewati tengah lapangan. Ia tidak menyadarinya karena terlalu fokus bermain hp dan menyumpal telinganya dengan aerphone, tidak lupa dengan sepotong permen karet yang selalu ia kunyah. Dia adalah Bartlett Arina Collin.

Siswa dan guru yang melihat itu seketika membulatkan matanya. Pak Bandi selaku guru BK yang terkenal garang langsung buru-buru mengambil mic dan mulai menegur Rina.

"Heh bocah gemblung! Dasar bocah ga punya aturan!" Teriak pak Bandi dengan geram.

Rina yang kaget dengan suara menggelegar itupun reflek menatap sekelilingnya. Eh kok gue di sini anjir. Batin Rina sambil meneliti situasi di sekitarnya.

"Heh kamu ngapain masih di situ, sini ikut saya ke BK!" Ujar pak Bandi lagi.

Lumayan banget ga ikut upacara, batin Rina.

"Oke pak. Aduh, punten ya semua, sok atuh dilanjut upacaranya," Ucap Rina dengan tak tau malunya sebelum bergegas ke medan perang alias BK.

Dari kejauhan di salah satu kelas terdapat dua kembar yang saling cek-cok melihat kelakuan Rina. Mereka adalah teman sejawat sehidup semati Rina.

"Anjir bukan temen gue si Rina, amit-amit jabang baby," Ujar si Dena

"Amit-amit semoga anak cucu gue gada yang modelan Rina," Ujar si Delia

Mereka berdua lali tertawa ngakak. Aneh memang. Mereka berdua itu kembar tidak identik yang memiliki wajah yang sangat berbeda. Si Adena Maeswari cenderung memiliki wajah yang Asia banget. Sedangkan si Adelia Maeswari memiliki wajah khas Eropa.

Upacara baru saja berakhir Dena dan Delia segera bergegas ke kantin untuk mengobati dahaga.

"Tadi kira-kira si curut diapain ya sama pak Bandi?" Tanya Dena

"Di nikahin kali," jawab Delia dengan tawa menggelegar dan berakhir dengan jitakan dari sang empu.

"Eh curut, eh Rina maksudku utuk utuk tayangku cintaku," Goda Delia pada Rina yang baru sampai di kantin dengan wajah kusut.

"Muka lo kusut amat dah abis diapain lo sama pak Bandi?" Tanya si Dena.

"Anjir pak Bandi, masa gue di suruh bersihin toilet cowok, mana baunya busuk banget," Jawab Rina dengan geram.

"Ngakakak pantes tiba-tiba bau tai ternyata itu bau lo," ejek Delia sembari tertawa.

"Kurang ajar lo!" Balas Rina kesal karena di ejek bau tai.

Dan akhirnya gelak tawa menyambut seisi kantin. Tiga orang saja suaranya seperti satu kelas hebohnya, dasar rempong.

Bel pulang sekolah pun berbunyi siswa-siswi berbondong-bondong keluar sekolah, begitu juga dengan tiga sahabat karib itu.

"Ah akhirnya pulang juga lelah hayati denger penjelasan pak botak," ucap Dena dengan gembira sambil berjalan keluar gerbang.

"Iya njir mana gue dari tadi di pelototin terus," Sahut Rina.

"Ya lo sih tong ogeb banget, dah tau pak botak galaknya ngalahin singa beranak masih aja lo berani tidur di kelasnya." Ucap si delia.

"Ya gimana lagi ngab ngantuk gue penjelasan pak botak lebih ngena daripada dongeng sebelum tidur," Jawab Rina sambil terkekeh.

"Lo mah manusia tersantuy yang pernah gue temuin anjir," Ucap Delia sambil geleng-geleng.

"Hidup cuma sekali sia-sia banget kalo gue terlalu tegang hahah," Jawab Rina sembari tertawa.

"Dasar lo tong pen tak hih untung temen gue," ucap Dena.

Akhirnya mereka pulang rumah masing-masing Rina yang membawa mobil dan dua kembar sejoli dijemput supir.

°

°

°

Jangan lupa vote ya ❤️

Tokoh lakinya belum keluar nich.
Part selanjutnya bakalan aku kasih action si abang yang tentunya gans banget hihi. Jangan lupa komen ya biar Alisya semangat nulisnya.

Love sekebon 😍


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Los GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang