ㅡPart 3

5 3 0
                                    

Hari ini di kelas X Mipa 2 ada pembelajaran sejarah yang sedang diajarkan oleh bu irene. Tapi 2 bocah ini ga fokus sama apa yg udah diterangin sama bu irene.

Kaya ada pikiran lain yang lebih mengganjal di kepala mereka. Betul, 2 orang itu jungwon sama niki. Untung sih mereka sekelas, sebangku pula jadi enak buat gibah bareng.

"Gue masih bingung sama perkataan bang jake, menurut lu itu bener gak?" Tanya jungwon tapi pandangan fokus kedepan walaupun tidak memahami tulisan di papan tulis.

Yang merasa di ajak bicara cuma memusatkan pandangan ke sumber suara. "Kalo lu sendiri gimana?"

"Ya gitu, percaya ga percaya sih. Tapi kalo bang jake udah keceplosan 99% tuh akurat bener" ucap jungwoon dengan nada dramatisnya. Agak hiperbola dikit kan gada salahnya yekan.

Niki memincingkan sebelah alisnya. "Maksud lo?"

Terdengar suara decakan sebal dari jungwon sambil memutarkan bola matanya.

"Lu lupa kalo dulu pas sepatunya bang jay ilang terus bang jake ga sengaja keceplosan bilang kalo sepatunya ada di atas masjid eh pas disamperin ada aja tuh sepatu. Untung kaga dibawa pergi anggora"

"Ya karna yang nyembunyiin sepatu bang jay itu bang jake sendiri bego, makanya dia tau dimana sepatunya. Lagian nih ya mana ada kucing naik di atas masjid" kata niki sambil menjitak kepala jungwon.

"Ada aja tuh, buktinya kucing bang heesung bisa sampe ke atas rumah gue yang notebenya lantai 3"

"Sombong lu anjg"

"Stop oot, jawab pertanyaan gue yang tadi. Kalo lo oot lagi gue panah kepala lu" seru jungwon dengan nada serius, walaupun cuma main main sih. Mana berani dia bunuh anak orang.

Merasa kebingungan, niki hanya menghelas nafas pelan. Kalo keras bisa bisa disuruh keluar bu irene dong entar.

"Gue juga gatau, tapi gue juga percaya kalo bang jake tuh bukan tipe orang pembohong"

Jungwon merasa puas dengan jawaban niki karna mereka memiliki pendapat yang sama. Yaitu membenarkan bahwa apa yang dikata oleh jake itu emang fakta, cuma belum ada bukti aja. Seketika muncul ide di otak kecil niki.

"Gimana kalo lu coba tanya sama murid lain"

"Lah iya bego, kok gue gada pikiran kek gitu ya" jungwon langsung membalikkan tubuh ke belakang yang ada haruto di belakangnya.

"Harto" panggil pelan untuk haruto.

Haruto yang sedang fokus menulis langsung jadi gagal fokus gara gara makhluk di depannya itu.

"Haruto anjing" ralat nama nya. Harto harto emang dikira mall apa.

"Oke, haruto anjing" panggil jungwon sekali lagi.

Haruto memutar bola matanya malas sambil melanjutkan menulis yang tadi sempat dia tunda hanya untuk menjawab panggilan ga mutu dari jungwon.

"Skip. Males"

Jungwon yang tadi bercanda seketika gelagapan karna haruto udah mutung kek gini otomatis dia ga bisa tanya ke haruto dong.

"Eh bercanda, baperan amat lu kek cewek" gurau jungwon.

Di sisi lain ada niki yang sudah muak karna jungwon tidak buru buru ngatakan apa yang harus dia katanya. Niki hanya melihat ke arah jungwon sembari memakai raut muka 'cepet buruan ngomong bgst' untung nya jungwon langsung peka

"Btw, lu pernah denger gosip tentang apa gitu di sekolah kita?" Tanya nya ke haruto. Haruto langsung memasang wajah bingung karna dia tidak tau apa yang dimaksud.

"Maksud lu pak chanyeol yang habis nembak bu wendy?"

Mendengar perkataan haruto, mereka berdua hanya mendesah malas karna sudah dipastikan bahwa haruto tidak tau tentang gosip yang dia maksud.

"Naon ah, skip. Males" kata mereka berdua sambil membalikkan badan ke depan.

"Keknya murid baru ga ada yang tau selain kita deh"

"Hhh ya udah tunggu nanti pul-" belum sempat niki melanjutkan perkataannya, tiba tiba ada suara bu irene yang membuat mereka menegang.























"Niki, jungwon silahkan kalian keluar dari kelas saya atau kalian harus membersihkan kamar mandi"







---ˋˏ ∵✉︎∴ ˎˊ---

Eh btw gaes aku mikir kalo part bicara mereka tuh ga rata, maaf aku hiks

Enjoy ga sama cerita ini?

See you next timeㅡ

10 Months || ENHYPEN  [ hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang