2. Siapa dia?

293 60 17
                                    

Gelap, itulah yang dilihat Chenle sekarang.

Kemana semua orang yang ada di sekitarnya? Kenapa begitu sepi, begitu hampa.

"Tuan, kenapa kau melakukan ini padaku hiks.."

Chenle menolehkan kepalanya keasal suara, di dapatnya seseorang jauh di sana dengan cahaya yang hanya menerangi pria manis yang bersimpuh dengan darah segar mengalir dari perpotongan lehernya.

Chenle bergeming, tak berniat melakukan apapun dan hanya mengamati sosok pria tersebut.

Pria tersebut menatap nanar Chenle yang juga menatapnya. Dia melepaskan tangannya yang semula menutupi perpotongan lehernya yang mengeluarkan darah.

Chenle tersentak kaget melihat kulit leher pria tersebut terkoyak dalam, membuat bulu kuduk Chenle berdiri melihatnya.

Seseorang itu mengulurkan tangannya, memperlihatkan darah yang mengotori tangan kurus putihnya kepada Chenle.

"Apa yang dia lakukan?" gumam Chenle menutup bibirnya.

Seseorang itu, tersenyum manis pada Chenle hingga membuat jantung pemuda berdarah China ini berdegup kencang.

"Aku mencintaimu Marquess, dan ini tanda cintaku padamu."

Pria itu memunculkan suatu cahaya diatas tangannya, melingkari lengan hingga telapak tangan sampai menghasilkan suatu permata yang sangat cantik di mata Chenle.

Tanpa Chenle sadari, dirinya mendekat. Hendak mengambil permata dengan kilatan kekuningan tersebut sebelum sebuah suara mengusik dirinya.

"Jangan diambil!"

Chenle menarik kembali tangannya. Seketika kegelapan kembali menyelimuti indra penglihatan nya.

Chenle memutar tubuhnya perlahan, mencari kembali cahaya agar membawanya pergi dari kegelapan disekitarnya.

"Pegang tanganku."

Suara itu kembali, kali ini Chenle benar-benar mengedarkan mata mencari tangan yang dimaksud.

"Dimana tanganmu, bodoh? Disini gelap, bagaimana bisa aku melihat tanganmu?" Chenle berdecak, dia berhenti sebentar untuk memutar kembali tubuhnya.

Grep

Chenle tergelonjak kaget, lengannya ditarik. Entah siapa yang menariknya namun dapat dia rasa telapak tangan itu lebih lebar dari telapak tangan milik nya.

Puk

Pipi putih Chenle tertepuk. Menghasilkan suara eluhan pelan dari Chenle yang belum juga hendak membuka kedua matanya.

"Hei, bangunlah" suara itu menyapa kembali telinga Chenle.

Chenle mengerjap pelan, perlahan dia mengangkat kepala nya yang dia taruh diatas meja menatap pemuda bersurai coklat yang menatapnya khawatir.

"Hah..aku kira kau mati tadi" guraunya.

Chenle mengucek matanya sebentar, lalu mendengus pelan mendengar apa yang diucapkan orang asing di sampingnya.

"Jika aku benar-benar mati, maka aku akan mengentayangi mu terlebih dulu. Sebentar, kau siapa?"

Pertanyaan pertama yang keluar dari bibir Chenle membuat orang itu mengangkat kedua sudut bibirnya.

"Kau tak perlu tahu aku siapa. Nih, aku ingin mengembalikan buku yang kau pinjam sebelumnya" ujarnya memberikan buku kuno pada Chenle.

Chenle menerimanya, lalu mengangguk sekilas. Toh dia tak peduli siapa pria itu, dia hanya memperdulikan buku yang di pinjamnya ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Curious | Chensung ft. HeejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang