prolog

2 0 0
                                    

                 Mungkin ini caraku menuju kedewasaan

Bugh
Bugh
Ctar
Ctar
Bugh
Plak

"Ayo pa pukul lagi tangan rara belum memar" pinta rara dengan nada menahan perih.

Bugh

Papa rara langsung menendang perut rara dengan keras, guna menyalurkan emosi.

"Dasar anak biadab" ucap lantang arya, papa rara

"Kak rara" teriak lala heboh ketika melihat rara dengan wajah pucat dan lebamnya menghiasi wajah cantiknya.

Rara yang mendengar namanya di panggil pun lantas menoleh ke asal suara itu. Bibir manis menunjukan senyumanya kepada lala adiknya. Menandakan bahwa ia baik baik saja.

"Papa kenapa kak rara di pukuli lagi?" Tanya lala lirih

Arya membuang muka asal ketika melihat wajah lugu anak kesayangannya. " Tadi kaka kamu bikin masalah lagi sayang, jadi papa hukum deh" balas arya lembut menatap manik mata lala.

Rara yang mendengar alasan yang di berikan papanya hanya mendesah kecewa, mengapa papanya begitu membenci dirinya. Misteri yang belum di pecahkan kenapa dirinya terlalu di asingkan DI Rumah.

"Yaudah lala bawa kak rara keatas dulu ya pa" pamit lala kepada arya, yang di anggui oleh arya.

Lala berjalan menuju rara untuk memapag gadis itu yang tak berdaya, rara yang pasrah itu hanya ikut apa yang di lalusaudara kambarnya itu.



SEMOAGA SUKA
JANGAN LUPA VOTE AND COMENT






ASTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang