Episode 01

5 3 0
                                    

Johsua Vlade Katherine, bertubuh kecil dengan perban menutupi mata kanannya yang terluka, kini dia sedang bermimpi buruk di siang hari.

"Dimana aku...? Dimana semua orang...? Siapa disana...?" Batinnya bertanya-tanya.

Di depannya, dia melihat masa lalunya yang sangat kelam bersama Ibunya dan Ayahnya di Kediaman. Dia lahir di Kediaman itu dengan suara senang Kedua Orang Tuanya,  sangat senang karena kelahiran seorang anak Laki-laki pertama. Namun, kesenangan itu tidak bertahan lama. Saat Johsua menginjak usia lima tahun, dia di campakkan dan tidak di perhatikan oleh Orang Tuanya.

Suatu hari, dia di cambuk sebanyak 30 kali oleh Ayahnya untuk melampiaskan amarahnya karena suatu keirian terhadap tetangganya yang memiliki anak perempuan penurut dan tidak tertutup, berbeda dengan Johsua yang sangat tertutup dan tidak pernah bergaul. Terkadang Johsua menyerang orang lain dan menghisap darahnya.

Setelah merasa puas, Ayahnya pergi begitu saja meninggalkan Johsua. Johsua hanya bisa diam tidak bisa melawan karena usianya, dia juga tidak ingin membuat kekerasan terhadap Orang Tuanya.

"Kenapa anak itu harus lahir di Keluarga ini? Aku menyesal mencintai dan menyayangi anak itu selama lima tahun ini. Sayang, mari kita buang anak itu." Keluh Ibu terdengar sangat kesal.

"Mari kita cari orang yang ingin membeli anak itu, Lina. Anak itu monster, lahir sebagai seorang Drakula. Mengerikan." Ucap Ayah merasa jijik.

"Anak tidak berguna."

"Mati saja."

"Jangan melihatku dengan matamu yang mengerikan itu!"

"Pergilah, jangan pernah kembali!"

"Matilah, tidak ada yang menginginkan dirimu!"

"Kenapa kau harus lahir di dalam kandungan ku?!"

"Dasar monster!"

"Jauhi dia, dia bukan Manusia!"

Kata-kata Mati tidak ada hentinya di dengar oleh Johsua, terasingkan dari dunia karena dia lahir sebagai Vampir pertama dari dalam janin Manusia.

Suara yang tidak asing memanggil namanya, membuat dirinya terbangun dari mimpi buruk.

"Tuan Johsua, anda sangat berkeringat! Apakah anda baru saja bermimpi buruk?" Tanya Harfei Gyan, salah satu pelayan rumah.

"Jangan mendekat!" Seru Johsua bangun, melompat dari kasurnya dan menyudutkan diri, berniat untuk tidak terlalu dekat dengan manusia.

"Tuan, apakah anda akan seperti ini selamanya? Grand Master pasti akan kecewa." Ujar Harfei.

"Grandpa? Dia kembali?" Tanya Johsua.

"Benar, baru saja tiba dan beristirahat di kamar." Jawabnya.

Sangat senang, Johsua berlari menghampiri Kakeknya yang selalu menyayangi meskipun dirinya bukan manusia.

Di dalam kamar, Johsua melompat kedalam pelukkan Kakek dan berseru senang.

"Selamat datang, Grandpa! Apakah Grandpa sudah menemukan seseorang yang juga Vampir sepertiku?" Tanyanya dengan girang.

"Maaf, Kakek tidak menemukan siapapun yang sama sepertimu di Desa. Kakek ingin beristirahat dulu beberapa hari, lalu Kakek akan mencari lagi." Jawab Kakek terdengar lemah.

Lima hari kemudian, setelah dua hari Kakek memulai perjalanan, di hari dan bulan selanjutnya pun tidak ada kabar darinya. Johsua khawatir dan memerintah beberapa pengawal untuk mencari Kakek sampai ketemu.

Lord Vampire Is My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang