Gopal

140 5 0
                                    

Di salah satu sekolah menengah atas yang berada di Pulau Rintis, terlihat seorang pria remaja bertubuh tinggi tegap dengan kulit coklat yang menjadi ciri khasnya sedang berjalan menyusuri lorong yang mengarah tepat ke kantin.

Ekspresi ceria yang dulu selalu terpatri di wajah nya kini telah memudar seiring berjalannya waktu dan telah tergantikan dengan raut wajah datar, murung dan tidak bersemangat.

Ia akhirnya sampai di pintu masuk kantin. Seperti biasa, atensi orang-orang yang ada di kantin itu langsung tertuju kepada nya dan seketika memancarkan aura yang tidak bersahabat.

Pria itu merasa sangat risih menerima tatapan mata seperti itu. Tatapan mata yang seolah mengatakan kalau 'kau harus enyah dari dunia ini dasar bajingan', tatapan seperti itulah yang sering kali ia dapatkan dari orang-orang yang membenci dirinya terutama di sekolah. Ia selalu berusaha semampunya untuk mengubur rasa takut itu sedalam mungkin. namun hasilnya tetap nihil.

satu-satunya cara agar ia bisa terhindar dari rasa takut itu adalah dengan cara menghindarinya. Tapi sampai kapan?? Sampai kapan ia harus terus menghindar?? Ia sendiri tidak tau kapan hal tersebut akan berakhir.

Back to story'.

Pria itu kemudian mengabaikan tatapan orang-orang kepadanya. Dengan perlahan, Ia berjalan menuju sebuah meja menu lalu memesan makanannya. setelah pesanannya didapat, pria itu kemudian berjalan menuju sebuah meja kosong yang terletak disudut kantin.

Meja tersebut berada disudut ruangan dan jarang ada yang mau duduk ditempat itu karena letaknya yang kurang nyaman, namun hal itu bukan masalah besar bagi pria itu.

Ia kemudian duduk dan mulai memakan makanan dengan pelan-pelan.

Beberapa menit kemudian.

"Hei kau pria lihat itu??" Tanya seorang pria-A sambil menunjuk kearah meja yang ada di sudut ruangan.

Pria itu merasa terusik, Walau terdengar pelan namun suara dari orang itu masih bisa di dengar dengan jelas oleh si pria itu.

"Ya aku melihatnya. Memangnya kenapa??" Jawab sekaligus tanya nya si pria-B yang duduk disamping kirinya.

"Apa kau tahu?? Kudengar-dengar dialah orang yang menjadi penyebab bubarnya para superhero kita." Jawab pria-A.

"Ya, aku tahu itu. Tidak salah lagi, memang dialah orangnya."- Pria-B.

"Hei, guys?! Aku mau nanya, Ngomong-ngomong apa yang menyebabkan kelompok itu bubar??"- tanya si Pria-C yang tiba-tiba ikut nimbrung.

"Entahlah....mungkin mereka lelah satu tim dengan seorang beban seperti dirinya."- jawab si pria-A.

"Terkadang aku berpikir, kenapa harus dia yang mendapatkan kekuatan itu??"- tanya si Pria-B sambil bermonolog sendiri.

"Aku juga kepikiran hal serupa."- Pria-C.

Begitulah seterusnya. Masing-masing dari setiap orang yang ada di kantin itu terus-menerus membicarakan sekaligus menghina dirinya. Mereka terus melemparkan tuduhan dan fitnah kalau dirinya lah yang menjadi penyebab teman-teman nya berpisah.

Tanpa disadarinya, seorang gadis bersurai panjang berwarna coklat berjalan kearahnya sambil membawa nampan berisikan makanan di tangan nya.

"Hai Gopal!! Boleh aku duduk disini??"- Tanya Gadis itu.

Pria yang kita ketahui bernama Gopal itu langsung mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa orang yang telah memanggil dirinya.

Gadis itu tersenyum manis lalu tanpa menunggu jawaban dari Gopal ia langsung mengambil posisi duduk di hadapan Gopal.

AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang