Antara SAYANG dan DISIPLIN

Mentari dan Chiko, menghilang dari kursus musik, membuat kedua mama bingung. Mereka ditemukan asik bermain di taman. Apa yang akan dilakukan oleh pak Awan dan bu Pelangi pada Mentari?

Sore itu, cuaca cerah, di sebuah kursus musik terlihat anak-anak memainkan piano. Terdengar melodi serta harmoni sebuah lagu. Mentari, salah satu murid yang les di sana. Mentari, belajar semenjak umur 5 tahun.

Dia suka melihat jari-jari sang ayah menari di atas tuts, mulai berumur 3 tahun. Bakat bermusik mengalir dalam darahnya. Mentari selalu antusias mencoba hal-hal baru dalam bermusik sehingga para guru senang mengajari.  Kepekaan terhadap nada serta irama, itulah kelebihannya. 

Ketika kursus usai lebih awal, Mentari menunggu sang mama menjemput di depan teras. Chiko, teman Mentari  juga menunggu jemputan. Chiko punya ide untuk bermain di taman dekat sini. Mentari setuju, lalu mereka berangkat ke sana.

Di sana terdapat  ayunan, jungkat-jungkit, dan perosotan. Serta ada beberapa hewan di dalam sangkar, seperti merak dan burung nuri. Mereka sangat senang bermain serta mencoba memberi makan burung dengan bekal roti yang dibawa. Saking asiknya, mereka lupa bila sebentar lagi sang mama akan menjemput.

Bu Pelangi, mama Mentari serta Bu Ayunda mama Chiko tiba di tempat kursus, namun tak kelihatan wajah ceria Mentari dan Chiko. Mereka mencari di sekitaran tempat kursus, namun tak menemukan. Kemudian mereka menyakan pada guru serta satpam, juga tak ada yang tahu.

Mereka mulai panik, lalu menelepon suami  serta orang rumah barangkali sudah pulang. Namun nihil, tak ada di rumah. Kemudian Pak Darmaji, seorang satpam memberitahu bahwa  dari cct tampak, mereka menuju jalan raya ke arah barat.

Lalu para mama ditemani pak Satpam, mulai menelusuri jalan. Selang beberapa ratus meter, terlihat Chiko dan Mentari asik ayunan di taman.

Sang mama segera menghampiri serta menyuruh pulang. Bu Pelangi dan Bu Ayunda, mengucapkan terimakasih serta meminta maaf kepada guru serta pak satpam yang ikut mencari. Mentari dan Chiko berpisah dengan raut wajah sedih, tak dapat dibayangkan apa yang akan mereka dapatkan nanti di rumah.

Di perjalanan, Mentari hanya terdiam, begitu juga Bu Pelangi sibuk menelepon rumah serta suami memberi kabar,  mentari sudah ketemu.