Life

19 4 0
                                    

Burung kecil berlomba-lomba menyapa hangatnya mentari yang bersinar menembus awan. Udara dingin yang berhembus membangunkan setiap insan. Tubuh kecil, senyum manis, dan mata penuh harapan terbangun dari indahnya dunia yang dimimpikan. Melangkah perlahan untuk memulai kegiatan yang tidak tahu tujuan. Berharap dunia memihak semua indahnya kehidupan. Sayangnya, dunia tidak seindah yang dibayangkan, tidak lebih dari dunia penuh perlawanan. Semua orang memperebutkan setiap kenyataan, yang bertahan ialah pemenang.

Tapi mengapa? Mengapa aku perlu bertahan? Mengapa dunia seperti khayalan? Aku hidup bersama kenyataan atau hanya penumpang dunia yang penuh kesedihan. Mengapa semua orang tetap tersenyum walau sedang merasakan kepahitan? Mengapa semua orang hanya ingin melihat kebahagiaan? Bukankah kita tahu kehidupan penuh dengan sebuah penderitaan dan paksaan? Paksaan untuk tetap bertahan dalam kesedihan, paksaan untuk menjalani pendewasaan, dan paksaan untuk menerima kenyataan. Bukankah menerima semua kenyataan walaupun tidak sesuai harapan sangatlah menyakitkan. Lalu mengapa hati ini harus tetap tegar disaat orang lain tidak memperdulikan keadaan? Semuanya sungguh melelahkan bukan?

Aku tahu itu hanya terdengar seperti bualan kehidupan. Tetapi, seperti itulah bayangan hitam yang selalu menghantui pemikiranku. Memang menyedihkan tetapi itulah kenyataan. Hingga pada akhirnya bukan tentang siapa yang tetap bertahan melawan kenyataan, tetapi siapa yang siap untuk menerima kenyataan.

Hanya pengingat sederhana, bahwasanya kehidupan itu seperti diagram perusahaan. Kadang kala bertengger indah jauh diatas dan kadang kala beristirahat lelah dibawah. Jangan lupa juga, bahwa setiap perusahaan selalu ada target pencapaian, seperti kehidupan yang selalu ada target tujuan. Dan apapun tujuan kalian, beri goresan penghargaan pada setiap perjalanan sebagai pengingat pencapaian.




LOADING >>>

Tentang ApresiasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang