1. Adney

2.1K 293 77
                                    

Suara asing masuk kedalam indera pendengarku, seperti suara alarm atau mungkin nada dering ponsel yang jelas bukan milikku. Mataku masih terpejam, benar-benar tidak berniat untuk bangun. Ada sebuah rasa asing yang aku rasakan.

"Hangat." Gumamku, semakin memeluk sesuatu yang berada dalam perlukkanku. Aku tidak tau, gulingku benar-benar bisa senyaman ini dan sangat hangat.

Seolah sadar ada sesuatu yang salah, kelopak mataku terbuka, mengabaikan rasa pening yang tiba-tiba menyerang. Hal pertama yang aku lihat adalah sebuah helaian bulu—rambut lebih tepatnya, berwarna coklat tua, dan hal kedua yang aku sadari adalah ruangan asing yang tidak pernah aku lihat sebelumnya.

Matakuyang semula meneliti seluruh ruangan, kini melirik tepat kearah sesuatu—lebih tepatnya seseorang yang sedang aku peluk. Seorang pria, yang tidak aku ketahui siapa. Dengan kasar, aku melepaskan pelukanku, membuat pria itu terbangun.

Mengabaikan pria tersebut, mataku kembali menatap sekeliling dan pandanganku jatuh pada helaian kain yang berserakkan di lantai. Mataku membulat saat melihat sesuatu yang sangat aku kenali. Itu celana dalamku!

"Sialan."Umpat orang yang ada disebelahku, dia masih setengah sadar. Jari jemarinya memijat keningnya yang mungkin sakit.

Aku mengintip kedalam selimut, tidak ada yang lebih sial dari ini.Terbangun dengan orang asing yang tidak aku ken--- "Geo?" Tanyaku, menyadari orang yang sebelumnya mengumpat. Seseorang yang bukan tidak aku kenali, dia adalah pemilik pesta semalam, teman sekelasku dulu.

"Aku bukan Geo." Bantahnya, menoleh kearahku.

Keningku berkerut samar, tanda aku sedang bingung. Secara sekilas pria itu mirip dengan Geo, tapi tidak benar-benar mirip, mereka berbeda tapi mereka tetap terlihat mirip. Seperti saudara kembar?

"Aku dimana?" Tanyaku, tanpa basa basi.

Priaitu menoleh kearahku, menatapku dengan raut wajah datarnya. "Disalah satu property milikku yang sialnya sekarang sudah jatuh ketangan Geo."

"Apa yang terjadi?" Tanyaku ragu.

Tanpa menoleh kearahku, pria itu bangun dari posisinya, mengambil pakaian dalam miliknya untuk dia kenakkan. Dia bahkan tanpa ragu berdiri telanjang didepanku. "Apa lagi? Aku telanjang, dan kau telanjang. Pakaian berserakkan, apa lagi kalau tidak melakukan sex?" Jawabnya ringan, tangannya mengambil celana dalam milikku, dan melemparnya tepat kearahku.

"Pakai celana dalammu." Suruhnya, kemudian dia berjalan menjauh dariku,membuatku dapat melihat punggung telanjang miliknya. Sementara bagian bawahnya telah terlapisi oleh jeans yang tanpa repot dia kancingi. Saat sudah berada diambang pintu, seolah sadar akan keberadaanku, dia menolehkan kepalanya kearahku. "Namaku Arthur. Tunggu disini, jika kau tetap ingin keluar silahkan saja. Mungkin kau akan bertemu Geo diluar dan dia akan tau perbuatan apa yang kita lakukan semalam." Beritahunya, padaku.

Setelah mengatakan hal tersebut, pria yang mengenalkan dirinya sebagai Arthur segera pergi, meninggalkan aku sendirian di tempat asing yang tidak pernah aku lihat. Rasa pening dikepalaku semakin terasa menyakitkan, ditambah ada perasaan aneh yang baru saja aku rasakan pada sekujur tubuhku terutama pada bagian bawahku yang terasa perih.

Apa benar kami baru saja melakukan seks?

Sebenarnya apa yang terjadi semalam? Kenapa aku tidak bisa mengingat apapun? Aku menjambak rambutku dengan kasar, sialan! Hal yang menjadi kebiasaanku setelah minum alkohol adalah tidak bisa mengingat apapun yang terjadi.

"Ini adalah kali pertamaku, dan hell dengan seorang pria? Adney, kau pasti sedang sangat sial! Entah dosa apa yang telah kau lakukan dimasa lampau!" Gerutuku, berbicara sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Roommate With BenefitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang