Treacherous Ship [ZSWW] [ZHANYI]

Bab 1 : Inisial WY

Gathan

proudly

present

TREACHEROUS SHIP

♬

♪

Seoul, South Korea
Winter, 2016

Xiao Zhan tersenyum memainkan gelas berisi soju di meja. Sementara teman-temannya berbincang membahas perihal uang bonus yang mereka dapatkan.

Karena itulah mereka merayakan hari ini dengan minum-minum. Namun Xiao Zhan tidak bisa merasa senang. Dia sudah menjadi designer grafis di tempat kerjanya untuk waktu yang lama. Dia juga baru saja ditinggal menikah oleh mantan kekasihnya.

Ya, Xiao Zhan dicampakan dan wanita yang dia cintai itu sudah menikah dengan pria yang lebih kaya. Sialan.

Dia meminum sojunya.

Dia melirik ke arah Byun Baekhyun yang saat ini sedang bergurau dengan temannya yang lain. Pemuda itu merangkul sahabatnya yang berasal dari negeri Panda dan mengoceh.

"Sudahlah, kau harusnya merayakan saja hari ini sebagai hari ditinggal menikah, hahaha!!" Byun Baekhyun tertawa geli dan memukul-mukul bahunya. Semua orang tahu jika Baekhyun begitu mempesona. Wajahnya sangat putih dan bibirnya tipis. Dia merupakan definisi pria cantik sesungguhnya meski dia lebih pendek dari Xiao Zhan.

Namun Xiao Zhan sangat mengagumi Byun Baekhyun. Dia ingin sekali saja seperti pemuda itu, begitu tampan dan menyenangkan. Sangat jauh berbeda dengan Xiao Zhan yang pemalu dan tidak menarik. Dia bahkan tidak begitu putih.

Banyak orang yang menyalah pahami Byun Baekhyun sebagai pria yang bicara kasar dan sembarangan, namun Xiao Zhan menyukai sikap berterus terangnya.

"Kau mabuk sialan!" maki Xiao Zhan dan menyadari Byun Baekhyun akan muntah.

Jadi dia berancang-ancang dan menjauhi pria asal Busan tersebut. Dia berdiri dari duduk disamping Byun Baekhyun dan beranjak pergi ke toilet sebagai alasan.

"Xiao ZHAN!!" murka Byun Baekhyun saat dia terdorong dan terjungkal. Kembali menelan saat ingin muntah.

Xiao Zhan sendiri kehilangan pegangan saat dia terjatuh dan terdorong oleh pelayan yang melintas, dia bisa mendengar suara terkesiap orang-orang saat dia merasakan punggung dan pundaknya menghantam lantai. Kakinya kehilangan pijakan dari anak tangga.

"HEI KAU BAIK-BAIK SAJA?" suara itu seolah jauh saat kepalanya yang terhantam lantai berdengung.

Sebenarnya anak tangganya hanya setinggi 40 senti meter. Ada 4 anak tangga dilantai itu, tersandung hingga jatuh sangat memalukan.

Tapi semakin lama suara bisingnya kedai minuman dan lagu di kelab malam hilang dan dia pingsan.

Ketika dia bangun, dia melihat langit-langit yang tinggi berwarna pucat. Ruangannya sangat besar, bahkan sebesar flat yang dia tinggali.

Tunggu, dia tidak bisa bergerak. Bahkan dia bernapas menggunakan masker oksigen. Suara elekrokardiogram satu-satunya suara yang dia dengar dikeheningan.