Chapter 1 | Transmigrasi

1.7K 110 2
                                    

Jangan lupa untuk
Vote
Komen
Follow

Itu aja. Gak usah buang waktu, langsung saja.....

Happy Reading💐
_______♡♡______

"Aaaa... Kenapa hidup ini sangat sulit. Sesulit kenyataan para coganku yang hanya fiksi, huhuhuhu" teriakku sangat keras, bila aku tidak sendiri mungkin sudah ditegur oleh seseorang.

Iaona Putri itulah namaku, gadis biasa dengan kemunafikan disekelilinya.

Sejak kecil aku hanya sendiri, orang tuaku yang sibuk membuatku kerap menelan yang namanya kesepian.

Kerap kali diriku ku dambakan kasih sayang hanya diberikan tatapan dingin dari orang tuaku. Setelah umurku menginjak 12 tahun, ku mantapkan niat untuk keluar dari zona kesepian yang memuakkan dan memulai jalanku didunia akting.

Dengan kemampuan beraktingku, membuatku memasuki dunia akting. Dan mendapat julukan 'Ratu Akting'.

Kepopuleran dimana-mana, semua orang yang menyukainya.

Seperti biasanya setelah pulang shooting, kurebahkan tubuh lelahku dan membuka situs novel/komik online untuk mengesampingkan lelahku yang kerap membuatku pusing.

Walaupun aku dilahirkan dari keluarga kaya, aku telah mandiri sejak muda. Membuatku berani untuk keluar dari rumah utama dan menyewa apertemen mewah dengan kerja kerasku sendiri.

Ku tatap layar segi panjang ini berharap cerita yang biasa ku baca akan update, tetapi hari ini tidak ada yang update cerita yang biasaku baca.

"Thor, kenapa lama amat sih. Udah nunggu up nih!" Ucapku kesal sambil menjambak rambut pendekku dengan frustasi.

"Sudah dua minggu lebih, masa gak up. Hahh... Sudahlah, mending cari novel/komik baru yang sudah tamat." Ucapku sambil mencari komik atau novel yang menurutku enak dibaca.

'The end of the villain craze' ulangku melihat judul yang tertera.

"Fantastic, this.... This is the novel I've been looking for. Woww, rating nya sudah banyak dong. Apalagi setiap chapter. And this is the end?!" Teriakku heboh.

Tak berfikir lama, ku ubah posisi ternyamanku untuk membacanya. Jangan lupa susu hangat dan sedikit makanan ringan untuk mengganjal lapar.

.
.

"Apa-apaan, masa dia mati siih. Penjahat mana boleh mati dong!!" Teriakku lagi saat melihat tulisan yang tertera dilayar hp ku.

"Bagaimana bisa, bagaimana bisa?!"

"Masa penjahatnya mati. Mati kena penggal! Fitnah itu, jangan main penggal aja dong!"

"OMG, kalo aja masuk ni novel. Udah saya injek-injek tu pemeran wanita. Gedeg juga, udah letoy, bisanya nangis, mewek!!"

"Gila banget tuh, pemeran prianya. Gak habis fikir sama keluarganya eonni(1) juga, padahalkan keceobong cuma anak pungutan. Eonni ku sayang jadi mati. Huhuhuu" tangisanku lebay alay, mungkin kata orang. Tetapi tidak menurutku yang biasa nagis lebay bin alay.

"MC(2), sialan!

"Gila ni cerita, mentang-mentang ada tulisan gilanya. Sampe ngebar ke pembaca cantik seperti saya ini. Hahahah"

"Sialan!"

"Sudahlah, mending mandi, bersih-bersih terus bocan dong"

"Iana yang cantik mau mandi" ucapku lagi.

Sekeluarga Bucinnya, AngelianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang