.1.

8 3 0
                                    

Ruangan yang sepi hanya terdengar suara jam alarm yang berbunyi dan seorang gadis yang tertidur lelap dengan posisi tidur yang berantakan, ya siapa lagi kalau bukan Sasha. Entah ini karena ia tidurnya nyenyak atau memang sudah kebiasaan dari kecil.

Kring... Kring...

Karena bunyi dari jam alarm itu terdengar sangat nyaring membuat Sasha terbangun dari tidurnya dan melihat jam berapa sekarang, ia melihat dengan mata yang masih berat untuk terbuka karena mengantuk.

"Wah udah jam enam?! Kenapa gak ada yang bangunin sih? Ishh parah banget!!" Pekik Sasha dengan mata yang langsung melototi jam itu. Yang benar saja sudah jam segini ia baru bangun dari tidurnya, bisa-bisa ia akan terlambat pergi ke sekolah dan akan kena hukum. Tak berpikir lama lagi Sasha langsung bergegas untuk bersiap, untung buku pelajaran dan seragam untuk besok sudah ia siapkan.

Setelah selesai bersiap Sasha langsung pergi ke ruang makan, jangan ditanya untuk apa yang pastinya untuk sarapan 👍🏻.

"Ibu kenapa tadi aku gak dibangunin sih? Untung aja masih ada waktu." Gerutu Sasha dengan bibir yang mengerucut dan kening yang mengerut.

"Kata siapa ibu gak bangunin? Ibu udah bangunin kamu kok, tapi kamu tidurnya pules banget..." Timpal ibu Sasha, tak lama kakak perempuan Sasha duduk di sebelah nya sambil mengambil roti dan mengoleskan selai ke roti tersebut.

"Waeyo?" Tanya gadis itu sambil melahap roti yang ia ambil tadi.

*Mengapa?

"

Itu... Adikmu tadi marah-marah karena gak dibangunin sama ibu." Jawab ibu.

"Oh... Udah jangan marah-marah melulu, udah untung kan masih bisa bangun pagi?" Ujar kakak nya itu.

"Untung sih untung, tapi kalau kelewat nanti buntung.." Timpal nya yang masih dengan perasaan kesal.

Selesainya sarapan kedua kakak beradik ini langsung segera bergegas pergi ke sekolah, untung saja sekolah mereka searah. Baru saja mereka menginjakan kaki di sekolah, kakaknya sudah diributi oleh para cowok.

#SashaPov

Kenalin nama gue Sasha, dan yang di sebelah gue sekarang adalah kakak perempuan gue. Kita ini bukan saudara kandung, ayah gue meninggal ketika gue masih dikelas 2 SD dan di situ ibu gue berstatus sebagai janda. Gue kurang yakin bagaimana ibu dan ayah gue yang sekarang kenal dan menikah karena di sana gue masih kurang mengerti untuk tahu hal itu. Pokoknya mereka kenal dan beberapa bulan kemudian mereka memutuskan untuk menikah. Ayah gue sekarang itu asli berasal dari Korea Selatan dia pergi ke Indonesia karena pekerjaannya yang memindahkan dia ke sini, sebelumnya itu ayah gue sekarang ini dulunya juga duda dia sama kayak ibu gue yang ditinggal meninggal oleh pasangannya dan memiliki dua orang anak yaitu lelaki dan perempuan.

Setelah beberapa hari pernikahan mereka, kita langsung pindah ke negara asal ayah gue yang sekarang. Gue lanjut sekolah di sana, bisa dibilang gue home schooling karena waktu itu gue gak bisa bahasa di sana jadi mau gak mau gue di sekolahkan di rumah. Yang gue bilang tadi ayah gue punya dua orang anak yang satu laki-laki yang satu lagi perempuan, yang lelaki namanya Kim Seok-Jin dan yang perempuan Kim Jisoo, setiap gue ada di samping mereka ada rasa bangga dan ada rasa insecure di diri gue.

Bangga karena memiliki saudara tiri yang ganteng dan cantiknya unreal, insecure nya karena yah begitu lah..
Setiap hari entah itu di tas, meja atau kolong meja banyak sekali makanan sampai barang di sana, gue udah tebak pasti ini kerjaan para cowok yang naksir sama kakak perempuan gue, mereka nyogok gue dengan hal itu agar gue bisa deketin mereka ke kakak gue, oh tentu aja gue gak bakal deketin mereka ke kakak gue karena gue gak ada hak untuk memaksa kakak gue buat pilih salah satu dari mereka, tapi kalo untuk barang dan makanan nya ya gue terima lah... Kan rezeki gak boleh ditolak iya gak?

#AuthorPov

Kini Sasha dan murid-murid yang lain sedang berdiri di lapangan mengikuti upacara bendera tiap hari Senin. Ada banyak murid yang mengikuti kegiatan upacara bendera ini dan ada juga yang telat masuk sekolah dan akhirnya dihukum oleh guru dan mereka disuruh berdiri didepan lapangan yang menghadap ke arah murid yang sedang berbaris.

Pemimpin upacara sudah memberi aba-aba untuk amanat pembina. Salah satu dari guru itu melangkah maju ke depan dan memberi amanat kepada murid-murid. "Baik selamat pagi anak-anak, terima kasih bagi anak-anak di sini yang sudah mengikuti kegiatan upacara bendera yang sering kita lakukan di tiap hari Senin. Di sini banyak yang mengikuti kegiatan ini dan juga ada yang terlambat masuk sekolah dan pada akhirnya mereka berdiri didepan sana-

Sudah berapa kali bapak bilang untuk kalian disiplin waktu ini? Masih saja ada beberapa anak yang masih terlambat? Dan orang nya masih itu-itu saja? Bapak ingin bertanya kepada kalian, kalian ini mau jadi apa nantinya kalau kalian masih kayak gini hah?!" Ujar guru yang ditugaskan untuk menjadi pembina itu.

"Simple kok pak, saya nanti bakal jadi suami dan ayah dari anak-anak saya dengan Sasha." Sahut salah satu murid yang tengah berdiri didepan lapangan itu yang bukan lain adalah Kevin. Seketika murid-murid langsung menoleh ke arah Sasha, Sasha hanya menunduk dan pura-pura tidak ada yang terjadi.

"Ishh nih bocah... Awas ya lu Vin!" Batin Sasha yang sudah siap untuk menghajar. Di sisi lain Kevin juga melirik ke arah Sasha sambil melempar senyuman, tapi nihil bukan senyuman lagi yang dibalas malahan sebuah tangan yang dikepal dan sudah siap untuk menghajar.

Kegiatan upacara bendera sudah selesai murid-murid yang terlambat itu dihukum untuk membersihkan WC sekolah.

"Ciee... Sasha uhuyy." Goda Dara yaitu teman dekat Sasha.

"Apaan sih lu? Bisa cua-cie." Omel Sasha yang masih kesal itu.

"Sorry... Tapi, asli loh ya bisa-bisanya Kevin seberani itu bilang kek gitu udah kayak gak ada beban gitu? Bukan maen." Ujar Dara sumringah

"Gak tau ah, males gue." Timpal Sasha pendek.

Tak lama kemudian guru memasuki kelas dan memulai pelajaran yang pertama, murid-murid yang lain langsung pergi ke tempat duduk mereka masing-masing.


Me and My Eonnie  (Jisoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang