Zesa pergi ke kampus pukul 08.00. Seperti biasa, ia mengendarai motor vesmet milik nya itu. Pagi ini ia sedikit tergesa gesa karena dosen yang mengajar nya hari ini agak terlalu disiplin. Kalau telat, bisa bisa Zesa tidak di perbolehkan ikut pelajaran selama seminggu
Tak butuh waktu lama untuk sampai ke kampus, Zesa hanya membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit. Sesampai nya di kampus, ia langsung memarkirkan motor nya. Saat sedang sibuk memarkirkan motor nya, ia mendengar suara segerombolan motor datang dari belakang nya, Zesa reflek menoleh dan ternyata..
“Kak Raden?” Zesa menutup mulut dengan kedua tangan nya, menahan rasa salting yang rasanya sudah tidak terbendung lagi.
Mata Zesa sibuk memperhatikan Raden dari awal geng motornya itu tiba hingga mereka semua selesai memarkirkan motor motornya. Zesa membeku, baru pertama kali ia melihat Raden dari jarak yang sedekat ini.
“Motor lo mending pindahin, nanti gue mau keluar susah”
“E-eh.. I-iya kak” ucap Zesa
EH DEMI APA GUE DIAJAK NGOMONG AMA KAK RADEN?
Zesa memundurkan motor nya buru buru saking nervous nya, tanpa di sadari..
* bruk *
“ANJINGGGG, MOTOR GUEE” Raden berteriak kesal, pasal nya motor kesayangan nya itu ambruk karena tidak sengaja tertabrak oleh motor Zesa.
“Eh ya allah jatoh, kak maaf kak beneran gue gak sengaja”
“Lo kalo gak bisa naik motor, gausah bawa motor!” Raden membentak perempuan di depan nya itu sambil membangunkan kembali motor nya.
“Kak.. Gue minta maaf ya? Serius gue gak sengaja banget” ucap Zesa.
“Lo mending cabut aja gih, Ze.” ucap Gara lembut.
“Ini serius gak papa kak Gara?”
“Udah gampang, lo pergi dulu aja. Raden kalo emosi suka gak ke kontrol”
“I-iya kak”