Story by : jinkookieme78 & freaky_dini
.
.
.Masih terlalu pagi untuk Sunoo terbangun, tapi udara pagi yang menusuk benar-benar memaksanya membuka mata.
Belum lagi ada rasa yang sulit di jelaskan, ada sesuatu yang hilang tapi entah apa.
Sesaat lengannya mengusap ruang kasur disebelahnya, ternyata ia baru sadar kekasih hati juga belahan jiwanya tengah jauh darinya.
Sunoo mendesah sedih, teringat keadaan kekasihnya juga kelima member lainnya.
Sunoo meraih ponselnya, dengan sigap jari lentiknya menekan nomer yang sudah sangat dia hafal.
Pada deringan ketiga suara Sunghoon menyapa pendengarannya.
"Good morning, Ddeonu"
Mendengar itu bibir Sunoo melengkungkan senyum.
"Hoonie... " sahutnya manja.
Di sebrang sana Sunghoon terkekeh kecil "Bayi besarnya Sunghoon udah bangun. Nyenyak tidurnya, sayang?"
"Jujur aja nggak, aku rindu hoonie ku.." jawab Sunoo dengan nada khas orang bangun tidur.
Sunghoon tersenyum, walau ia tau senyum manisnya tidak bisa dilihat oleh Sunoonya tapi ia tetap melakukannya.
"Kamu harus istirahat yang cukup, biar makin sehat" kata Sunghoon lalu beranjak dari tempat tidur membuka tirai besar dikamar tidurnya, ia membuang nafasnya kasar.
'Aku lebih sedih karena berjauhan sama kamu' batinnya.
Sunoo mendengung "Gimana keadaan hyung sekarang?"
"Aku udah lebih baik, sayang. Kamu jangan terlalu khawatir ya".
Sunoo mengerucutkan bibirnya "Nggak bisa. Aku nggak bisa nggak khawatir, aku kepikiran kamu terus" ucapnya dengan nada sedih.
Ada air mata yang nyaris menetes, membuat Sunoo dengan susah payah mengerjapkan matanya. Dia tidak mau menambah pikiran Sunghoon.
Tapi Sunghoon terlalu mengenal Sunoo. Pemuda Park itu tau saat ini kekasih mungilnya sedang mati-matian menahan tangis.
"Hey, Ddeonu..sayang".
"Hiks..." akhirnya pertahanan Sunoo jebol juga. Dia tidak lagi bisa menahan tangisannya.
"Apa yang sakit? Kenapa harus kamu sih yang sakit? Kenapa bukan aku aja hiks.." isaknya.
Sunghoon tersenyum, rasanya ingin sekali memeluk kekasihnya saat ini "karena Tuhan tau, makhluk seindah kamu nggak boleh sakit" godanya.
Sayangnya kalimat godaan itu malah membuat tangisnya semakin pecah "tapi aku ingin membagi sakitnya hiks"
Sunghoon tertawa gemas "ini ga sakit ko, percaya sama aku. Aku kan kuat, masa kamu lupa sih sayang"
"Iya iya aku tau kamu kuat. Tapi aku tetep khawatir"
Sunoo menghela nafas "Aku kangen kamu. Kangen yang lain juga. Rasanya sepi banget nggak ada kalian".
Di sebrang sana Sunghoon menggigit bibirnya. Kalimat Sunoo barusan membuat rindunya semakin terasa.
"Sunoo, rasanya aku mau lari ke tempat kamu sekarang".
"Ayo hyung. Aku tunggu ya, eh tapi hyung pasti nggak bisa ke sini. Aku aja yabg ke tempat hyung ya" sahut Sunoo penuh semangat.
Seketika itu juga Sunghoon menyesali ucapannya barusan
"Nggak boleh, sayang".
"Tapi aku mau ketemu hyung. Mau peluk yang lama. Mau cium yang banyak. Aku kangen tau"
Keduanya terdiam, rasanya wakti terhenti sesaat kala menyadari ada skat yang tidak bisa diruntuhkan.
"Kita saling doa aja dulu ya sayang? Kalau kangen kita bisa video call kan? Nabung rindu yang banyak" rayu Sunghoon lembut.
"Hyung... kenapa harus kita?" Tanya Sunoo pelan.
Sunghoon mendudukan dirinya disudut kasur, menatap sekeliling kamarnya mencoba mencari jawaban tepat.
"Karena Tuhan ingin tau seberapa besar cinta kita" jawabnya singkat.
Sunoo tersenyum sambil mengangguk "hyung benar, Tuhan sedang mencoba menggoda kita"
"Dia tidak tau kalau cinta kita kan jauh lebih kuat daripada corona" tutur Sunoo, kini suaranya kembali normal seperti biasanya. Sunoo yang ceria Sunoo yang selalu bersemangat.
Sunghoon kemudian memencet tombol video call pada ponselnya ia lalu mengarahkan layar hitam itu didepan wajahnya memamerkan senyum terindahnya.
"Mana wajah pacar aku yang katanya kembang desa itu?" Godanya saat layar ponselnya menampilkan wajah Sunoo.
"Ish apaan sih hyung" jawabnya malu-malu.
Sunghoon tertawa "aku kangen cubit pipi kamu"
"Tambah gembil aja pipinya. Gemes" sambung Sunghoon lagi.
Sunoo berdecih "Aku nggak mau dicubit ya. Sakit tau".
Sunghoon tertawa "Ya udah iya iya nggak bakal di cubit. Cium aja ya".
Sunoo mengangguk penuh semangat meski ada rona merah di pipi tembamnya.
"Sunoo-" panggil Sunghoon lembut.
"Iya, Hoonie" jawab Sunoo dengan tidak kalah lembut.
"Tunggu aku ya. Aku janji bakal cepet sembuh dan kembali jagain kamu. Aku janji akan kembali buat kamu, jadi tungguin aku ya. Kamu mau kan?"
"Mau.. Aku tetep di sini nungguin kamu".
Mereka lalu bertukar senyum.
Sunghoon menatap lembut kekasihnya dari layar ponsel.
"Sayang kamu, sayang kamu, sayang kamu, Kim Sunoo"
"Aku lebih sayang Hoonie hyung, sayaang banget. Pokoknya cepet sehat nanti kita buat ramen lagi sama yang lain ya hyung?" Jawab Sunoo manja
Sunghoon menjawab dengan anggukan, tanpa disadari yang lain sudah berada dibelakang Sunghoon memasang wajah ceria mereka
"Sunoo hyung..." panggil Jungwoon bersemangat.
"Haiii kaliaan!! Bagaimana kabar nya? Apa jauh lebih baik??" Tanya Sunoo.
"Kami baik, kamu jaga kesehatan disana yaa Sunoo. Jangan diet" Jay mengatakannnya sambil mengangkat telunjuknya.
Sunoo mengangguk sambil tersenyum, setelah berbincang beberapa saat akhirnya sambungan video callnya terputus.
Sunoo dan Sunghoon akan memulai kisah LDR karena corona selama 2 minggu kedepan.
Seperti janji Sunoo ia akan menunggu Sunghoon sampai sembuh karena Tuhan sedang menggoda mereka, maka mereka akan menjalaninya dengan hati yang ceria.
Karena membuktikan pada Tuhan, akan lebih sulit dari pada membuktikan pada alam semesta.
End
Cepet sembuh 6 jagoan kesayangan Engene. Stay healthy sunshine.

KAMU SEDANG MEMBACA
SUNSUN UNIVERSE
FanfictionSunSun dan semua kisah tentang mereka Note(s) .BxB .Top! Sunghoon, Bottom! Sunoo . fluff, angst, hurt, comfort.