Start: 15 maret 2022
End: -
Ketika cinta itu lahir mengapa ia pergi meninggalkan banyak kenangan? Mengapa ia meninggalkan secercah tawa seindah matahari pagi dan senyuman secantik langit sore.
Cinta yang mendapatkan menyatukan dua hati yang dulu tak...
Mari kita merenung sedikit barang kali, atau beberapa kali mungkin. Mencintai seseorang tak bisa selamanya indah dan pasti banyak luka-luka di dalamnya, namun tidak begitu untuk seorang Andara Candra menyerah begitu saja.
"Kak, kenapa? Kok diam saja?" ucap Andara yang bingung dengan sang kekasih di hadapannya ini, diam seribu bahasa itu yang Andara bingung.
Gak kayak biasanya , batin Andara
"Ra, kayaknya kita sampai sini aja"
"Maksud kakak? Sebentar deh coba jelasin dulu sama aku, kenapa?" Tanya Andara bingung
Pria di depannya itu diam seribu bahasa, buat Andara kesel dan sedikit bersabar
"Kak, kakak mau kita putus?" Tanya Andara pelan lalu pria di depannya menatap mata Andara
"Kenapa? Aku salah apa sama kakak? Aku ada jahat apa sama kakak?" Tanya Andara matanya sedikit berkaca
"Maaf ra, gue gak bisa jelasin" ucap pria itu membuat muka kesamping enggan menatap mata Andara yang meminta kejelasan kenapa hubungan yang ia jalanin 4 tahun kini kandas begitu saja
"O oke it's oke gak apa kak, maaf ya kalo gue ada salah sama lo kak" ucap Andara lalu melepaskan kalung yang iya kenakan berlambangkan Y lalu memberikannya
Pria di depannya hanya terdiam lalu menatap sebentar kalung itu, sedikit sakit dia melihat Andara melepaskan pemberiannya
"Kita putus ya kak Yana" ucap Andara pelan lalu berdiri meninggalkan Yana Tirta pria yang kini menjadi mantan pacarnya itu pergi dari cafe favorit mereka selama 4 tahun pacaran
Andara berjalan menjauh dari cafe itu, sambil berjalan kaki menunju pemberhentian bus di pertigaan dekat cafe
Rasanya berjalan saja sangat sulit, apalagi hatinya kini terluka karena kejadian yang ia alamai.
Langit gelap menandakan hujan akan turun, namun langkah Andara semakin pelan, dadanya terasa sesak, sesekali ia menarik nafas lalu menghembuskan, tak lupa ia memukul bagian yang sesak itu berkali-kali
Akhirnya hujan turun dengan tangisannya yang pecah di tengah hujan turun. Terduduk sambil menahan sakit, menahan sedih bahkan menahan apa yang ia rasakan dan menyembunyikan semuanya dari orang lain
"S-sakit" ucap Andara pelan sembari hujan turun dengan air matanya yang turun
"K-kenapa sakit" tanya Andara sambil menangis dan memukul dadanya
"Salah gue apa, salah gue dimana" ucap Andara ia mengeluarkan semua kesedihannya dengan di iringin hujan yang membasahi jaket demin berwarna biru langit itu
"Boleh sedih tapi jangan goblok lah, mana hujan-hujanan lagi yang ada elu sakit" ucap seseorang yang kini memberikan payungnya, Andara menatap keatas mata sembabnya bertemu dengan mata hitam besar itu
Tangan itu di ulurkan, Andara menatapnya lagi
"Sini bangun, gak bagus hujan-hujan yang ada elu sakit, kalo gue sakit gak apa-apa" ucapnya, Andara menangis lagi lalu menerima uluran tangan itu kemudian memeluk pria yang memberikan pertolongan kepadanya
"Gue salah apa?"
"Gue kenapa?"
"Gue tau, gue banyak kekurangannya tapi kenapa gue di campakin sama dia"
"Kenapa" tanya Andara membuat pria yang ia peluk terkejut
Ooo pantesan, wong lagi patah hati , batinnya
"Baju elu basah mendingan berteduh dulu" ucap pria itu lalu Andara melepaskan pelukannya itu menatap pria di depannya dengan malu
"M-maaf"
"Tuh busnya udah datang, ayuk" ucap pria itu lalu menarik tangan Andara, agar tubuhnya masuk kedalam payung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yana Tirtanugraha as Kanemoto Yoshinori
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.