teman atau musuh?

1.2K 130 10
                                    

Aku bangun menggosok mataku dengan lembut
Mimpi itu lagi? Belakangan ini aku sering memimpikan tentang kejadian itu
Padahal sudah beberapa tahun yang lalu,menghela nafas aku pergi bersiap siap
"Tuan Vale?"
Salah satu pelayan istana the valley of wind bertanya
"Ya?" Aku menjawab berburu buru menyelesaikan periapan hariku
"Yang mulia memanggilmu"
"Baiklah kau dapat pergi"
Aku menjawab sedikit menghela nafasku
Setelah beberapa detik berpikir kenapa aku dipanggil aku turun ke ruang utama
"Ya ayah? Ada apa"
Aku melihat ke ayahku
"Hari ini kau akan pindah sekolah ke land of down academy"
Memproses apa yang ayahku katakan aku terdiam sejenak
Kenapa sekarang? Padahal ini tengah tengah tahun
"Pergilah Sekarang atau kau akan telat" ayahku berkata sambil berjalan pergi
"Baiklah" aku hanya bisa menyetujui nya

Dawn academy 7.20

"Valir kau dengar akan ada murid pindahan?" Seorang paxley berambut putih bertanya kepada valir
"Orang baru?" Valir menoleh kepada lelaki paxley tersebut yang bernama aamon
"Kau belum tau?" Zilong menoleh ke valir bingung
Biasanya valir yang tau paling dulu tentang murid baru
Valir menggelengkan kepalanya
"Sepertinya tidak"
"Tau atau tidak sebaiknya kita pergi ke kelas atau kita akan telat" cetus gusion yang menyeret aamon
"Hey--- adik!" Aamon hanya terpaksa mengikuti adiknya tersebut
"Perkataan gusion ada kebenaranya ayo ke kelas valir" zilong berkata sambil berjalan ke kelas

Setelah sampai di kelas valir duduk di kursinya
Bermain dengan api kecil yang ia buat dengan kekuatanya menunggu kelas di mulai

"Baiklah semuanya Ada murid baru, dan Vale duduk dengan valir"

Pintu tiba tiba terbuka dengan bu eudora berjalan masuk

'valir.. nama yang familiar'

Valir dengan terburu buru mematikan api ditangannya dan melihat ke depan

Murid barunya berambut putih pendek dengan kulit agak gelap
Beberapa tatapan perempuan sudah jatuh kepada murid baru tersebut
"Valir angkat tanganmu"
Eudora berkata dengan tegas membuat valir sadar
"Ah ya maaf Bu!" Valir berkata menggangkat tanganya sebelum menurunkannya kembali saat murid baru tersebut duduk di sebelahnya
"Baiklah buka buku kalian halaman 200 hapalkan sampai halaman 400 dalam waktu 2½ jam" eudora berjalan keluar kelas
'buset- 200 halaman 150 menit doang??'
Valir berpikir
Banyak murid dikelas yang kesal akan itu, tetapi lantas memang harus dibaca

Satu jam berlalu

Valir menoleh ke murid yang duduk disebelahnya yang dengan tenang membaca dan melihat bahwa dia sudah di halaman 398
"Kau membaca 198 halaman begitu cepat??" Valir menanyakan agak kaget
Murid tersebut hanya mengangguk kecil tapi tidak menoleh atau berkata apa apa

Waktu semakin berlalu tinggal 5 menit sampai eudoranya kembali
'gah?!? Masih banyak sekali bagaimana aku bisa selesai membacanya' valir berpikir kesal lalu menoleh kembali ke murid yang disebelahnya yang sedang membalikkan halaman halaman buku
Karena pasrah valir memutuskan untuk berbicara denganya saja
"Hey, namamu siapa?" Valir bertanya tapi sepertinya ia tidak menjawab
Mencoba sekali lagi valir mencoba mengambil perhatian ya tapi nihil
'sial ini orang apa tidak bisa dengar?'
Valir menepuk bahu murid yang disebelahnya tersebut akhirnya murid tersebut menjawab dengan menoleh ke arah valir
"Nama?" Valir melihat ke murid tersebut
"Vale." Ia menjawab dengan singkat lalu mengembalikan tatapannya ke buku
'cuek sekali' valir berpikir memerhatikan Vale
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Waktu istirahat telah tiba valir bergegas ke kantin ke tempat teman temanya
"Murid baru tuh dingin sekali"keluh valir
"Kau sudah menemuinya?" Zilong bertanya menoleh ke valir
Valir hanya menganggukkan kepalanya
"Itukah murid barunya?" Aamon menunjuk ke vale
"Yep" valir menjawab pertanyaan aamon lalu menoleh ke tempat Vale yang sedang diganggu perempuan
"Kasian sekali dikerumuni perempuan bahkan kau saja tidak"
Canda zilong
Valir langsung melihat ke arah zilong
"Apa maksudmu hey!"

"Sudahlah valir aku hanya bercandaa" jawab zilong tertawa

"Lagipula valir bagaimana ia masuk ke kelasmu?" Aamon melihat he arah valir
Kelas valir merupakan kelas pengunaan sihir tanpa senjata
"Entahlah tidak ada yang spesial dari penampilannya" valir menjawab pertanyaan aamon
'tetapi ia terlihat familiar...'
"Bukanya sehabis ini kelas praktek sihir untuk mu kenapa kau tidak melihat kekuatanya disana saja?" Cetus zilong
'benar juga'
"Baiklah kalau begitu aku akan ke kelas itu sekarang"
Ucap valir melambaikan tanganya meninggalkan zilong dan aamon

Vale yang dikerumuni perempuan tersebut membuat alasan agar dapat pergi setelah itu ia bergegas ke kelas selanjutnya

Duel praktek sihir

"Waktunya bertarung!" Alice berkata sambil berdiri di balcon aula magic

"Alice jangan terlalu bersemangat seperti itu" cetus pharsa kepada Alice

"Ya ya terserah saja siapa yang duluan?"
Pharsa mengambil sebuah piring dengan nama nama siswa dan mengambil dua buah nama dari piring tersebut
"Vale dan valir kalian akan mulai dahulu"
Pharsa berkata menurunkan piring nama tersebut
Vale mengangukkan kepalanya sedikit sementara valir bersemangat
'aku akan mengalahkanya pasti!'
Pertarungan dimulai
"Inferno fire ball!"
Valir melemparkan dua buah bola api ke arah Vale
Vale yang melihatnya tersebut langsung menghindar tetapi tidak menyerang kembali
'huh? Tidak menyerang kembali?'
'baiklah kalau begitu kita coba yang lebih kuat'
"Inferno blaze!" Menurunkan hujan damage magic api ke area yang ditentukan valir tersenyum berpikir ia tidak akan mengalahkanya
"Wind sheild"
Vale membuat sebuah perisai dari kekuatan anginnya agar tidak terkena damage
'sialan apa apaan ini?.baiklah kalau begitu'
"Wind strike"
sebuah tornado kecil muncul muncul dan mendorong valir sampai jatuh
Valir tidak menghindar karena tidak yakin akan kekuatan Vale bisa dibilang agak lalai
"Wind slice"
Vale membuat sebuah area angin yang memotong
Dengan kaget valir berburu buru menghindar
'tidak buruk tetapi aku akan bisa mengalahkanmu'
"Blazing strike!" "Winblow"
'sial- meleset!'
Pikir valir yang gagal mengalahkan skill nya ke arah yang tepat karena windblow dari vale
'tapi... Bukanya windstorm hanya sebuah skill yang bisa digunakan oleh seseorang dari the valley of winds'
Terlalu banyak berpikir
"Windy strike"
Vale mendorong valir keluar dari area pertandingan
'sial bagaimana bisa aku kalah?!?'

"Selamat untuk Vale! Kau memenangkan pertarungan sebagai murid baru"
Alice berkata bertepuk tangan
Vale hanya mengangguk kecil lalu berjalan ke valir mengulurkan tangannya membantu valir berdiri

Teman Masa Lalu||Mlbb Vale×valir B×BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang