Kini Damai sudah lebih tenang dari sebelumnya,setelah serangan panik yang tadi ia alami.
"Damai kamu bisa luapkan apa yang kamu tahan sebelumnya, Kakak akan dengar semua keluh kesahmu," tanya kakak berkacamata.
"Apa aku bisa percaya sama Kakak?" balas Damai.
"Tentu" jawab Kakak itu,kembali menatap Damai dengan hangat.
"Rumahku selalu terasa seperti berada di merapi yang akan meledak" ucap Damai sedikit ketakutan.
"Kalau begitu keluarlah,tempat itu bukan rumah" ucap Kakak dengan senyuman
"Apa boleh?" tanya Damai penuh harapan.
"Boleh,cukup kendalikan emosimu saat ini, Kakak akan ada bersamamu sekarang," balas Kakak.
"terima kasih Kak," ucap Damai dengan sedikit terisak.
Pagi itu Damai meluapkan apa yang selama ini ia pendam hingga setengah mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMAI
Teen Fiction"apakah aku adalah bawang putih di masa lalu," Rumah yang seharusnya menjadi tempat yang ternyaman,bagi Damai hanyalah tempat yang setiap harinya akan meledak bersama merapi.