Anak kedua yg hilang,
Terlahir di dunia mungkin oleh sebagian besar orang adalah sebuah keberuntungan,akan tetapi juga bisa kebalikannya,
"Sial ngapain gue lahir kalau gak terlihat, " ucap seorang gadis.
Damai namanya,gadis yang tangguh dan selalu sabar menghadapi kehidupan yang tak selalu bepihak kepadanya,keluarga yang bisa dijadikan sebagai tempat untuk berlindung,nyatanya hanyalah orang asing yang menganggap Damai tidak ada.
Damai kini sedang membantu Ibunya,membuat pesanan makanan untuk arisan,wajahnya tampak tidak menunjukan sebuah senyuman,ia sangat kesal kepada Ibu serta Kakak Adiknya.
Harusnya kini Damai ikut merayakan pesta perpisahan sekolah bersama teman-temannya,namun kenyataan ia harus terperangkap di rumah bersama kotak nasi,sedangkan Kakak dan Adiknya pergi bersenang-senang.
"Kenapa kamu cemberut,emang kamu punya kegitan ikut ke pesta sekolah,paling juga kumpul gak jelas bareng temen-temen kamu," ucap ibu Damai,melihat anaknya tampak setengah hati membantu.
"Kalau kakak kamu memang dia mengisi acara,juga Adik kamu tampil mewakili kelas,kalau kamu ngapain,jangan cemberut ibu itu cuma gak mau Damai main gak jelas,bantu ibukan bagian dari berbakti dengan orang tua," sambung ceramah Ibu Damai.
Damai hanya menghela nafas,memang salah kalau ingin bersama teman-temannya, Damai memang selalu saja mengalah, menjadi anak kedua yang selalu dinomor dua kan,bahkan kadang tidak terlihat.
Damai memang tidak memiliki banyak bakat seperti kakak dan adiknya,damai hanya seorang gadis biasa,yang sering dibandingkan oleh ibunya.
"Buk udah semua ya," kata Damai pada ibunya.
"Kalau udah,kamu anterin ya kerumah Bu Rt," kata Ibu pada Damai,damai hanya mengangguk tanda menerima perintah ibunya,ia bergegas menyusun kotak nasi dimotor bebek milik ayahnya.
******
Damai melaju kejalan raya,dengan hati-hati ia menaiki motor,hingga ia sampai di rumah Bu RT, Damai sedikit beramah tamah, Bu Rt menanyakan kenapa Damai tidak ikut pesta perpisan di sekolah karena anaknya sedang ikut,
Damai hanya tersenyum seraya menjawab "Damai bantu ibu saja di rumah," jawab Damai membuat bu RT sedikit kagum dengannya.
Damai kembali pulang saat ia melihat kakak dan adiknya ikut pulang,mereka tampak tertawa dengan pakaian yang bagus,sedang Damai seperti babu dirumah sendiri.
"Apa gue dikehidupan sebelumnya bawang putih," ucapnya lirih.
****
Kakak dan Adik Damai yang sampai di rumah langsung disambut oleh Ibu yang juga tampak sumringah,
"Gimana tadi lancar tampilnya," tanya ibu pada kakak damai,Kak Reka.
"Lancar kok Buk,Reka bahkan ditembak sama cowok," ucap Reka kegirangan.
"Kalau kamu Dek?," tanya ibu pada Uma,si bungsu yang manja,
"Lancar sih buk,tapi yang nembak uma bukan cowok yang Uma suka," ucap uma pada Ibu.
Damai mendengarkan saja di balik kamar,wajahnya datar berbeda dengan ibunya yang tampak bahagia melihat putri kesayangannya populer, Damai bergegas mandi,agar malam tiba dan ayah pulang,
Saat damai ingin mandi ia dipanggil kakaknya "Damai".
"Iya kak?," balas Damai.
"Nih gue kasih coklat,banyak banget yang ngasih tapi gak gue makan takut gendut," tawar Kak Reka.
Dari arah ruang tamu datang pula Uma,membawa sekantung plastik coklat dan bunga,
"kak tolong taruh kamar gue ya,gue mau mandi dulu gatel," kata Uma dengan entengnya,sambil memberikan sekantung kresek coklat dan bunga.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMAI
Teen Fiction"apakah aku adalah bawang putih di masa lalu," Rumah yang seharusnya menjadi tempat yang ternyaman,bagi Damai hanyalah tempat yang setiap harinya akan meledak bersama merapi.