5

593 93 24
                                    

"Haah.. ternyata ratu hanya ingin melihat kabarku saja" Pikir acha sambil memainkan boneka yg diberikan ratu kepadanya

Tadi saat sampai di kerajaan, ia sudah sangat gugup memikirkan sang ratu akan menatapnya tajam, menyelidikinya dan sebagainya

Ternyata saat bertemu ratu tadi, sang ratu menatapnya hangat dan memberikannya boneka sebagai sogokan utk menculik mamanya  darinya. Lalu acha ditinggalkan di sebuah ruangan besar tanpa teman

" untuk apa aku disini? " pikirnya bosan

Acha merebahkan dirinya sambil menatap ruangan yang sedang ditempatinya ini. Terdapat banyak sekali permata mahal yang dijadikan sebagai pajangan

" wah mataku silau sekali, apakah pelayan pelayan disini bisa menahan cobaan hidup ini" pikirnya

"Apa aku coba ambil satu? Sepertinya tidak ada yg akan menyadari hal itu"

Ia mencoba merangkak mendekati permata yang terletak lumayan dekat dengan dirinya

" kalau ini dijual aku bisa hidup kaya seumur hidup" pikirnya

Acha mencoba berdiri mengambil permata itu

" sedikit lagi.. "

Ia pun terduduk kembali,lalu mencoba berdiri lagi meraih permata permata itu

" mengapa tubuh ku sangat pendek sekali "kesal nya

Sedikit lagi, ia bisa meraih salah satu permata itu

" cleck " bunyi pintu terbuka menampilkan seorang anak laki laki yang tampak lebih tua 4 tahun dari acha

Acha yang tertangkap basah sedang mencuri perhiasan kerajaan bukannya malu tapi malah terkesima dengan tampang anak itu

" Wahh Mataku terberkati " pikirnya

Anak itu tampak sangat tampan, tapi dari sisi lain ia tampak imut

Anak itu melihat kearahnya dan berkata " kau ngapain di ruanganku? "

Namun achaa tidak menjawab perkataan anak itu. Acha masih terfokus dengan lekukan yang membuat ia terpesona

"Hei apakah kau tuli? " kata anak itu lagi

Tiba tiba seorang pelayan muncul dari balik pintu, dan berkata "Pangeran , dia adalah nona muda devaul. Sang ratu menyuruh saya untuk meletakkannya disini dan tidak boleh ditempat lain. "

" haah.. Rencana apalagi yang akan  dibuatnya " kata Pangeran itu sambil menatap acha yang masih saja menatapnya dengan pandangan takjub

"Hei kau kenapa menatapku seperti itu?" kata pangeran itu

Acha langsung merubah ekspresinya dan kembali bersikap biasa saja

Tiba tiba ratu dan ibunya datang

" ohh sepertinya kalian sudah berkenalan " kata ratu itu sambil tertawa bahagia

" nyonya devaul, aku kira kapan kapan kita bisa mempertemukan pangeran dengan nona muda devaul lagi " kata ratu

" hah pangeran? " pikir acha terkejut

Sedari tadi ia masih terbuai dengan ketampanan anak itu sehingga ia tidak menyadari kalau anak ini pangeran

" ah  baiklah ratu, kapan kapan saya akan membawa anak saya lagi untuk berkunjung " kata mama acha lalu memberi hormat

Ia juga memberi hormat kepada pangeran lalu berkata
" maafkan saya jika anak saya melakukan perbuatan yang,
mengganggu pangeran, saya mohon undur diri "

lalu mama acha menggendong acha dan pergi dari sana

" dia pangeran ke berapa? " pikir acha bertanya tanya sambil menatap pangeran yg mulai menjauh darinya

Hai, Acha!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang